Monday, February 3, 2014

Tentang Passion

Kemaren saya berkunjung ke blog salah seorang teman saya. Saya membaca tulisan-tulisannya. Dan di tengah-tengah saya membaca, saya berhenti tiba-tiba pada suatu kata yang membuat saya berpikir. Kata itu adalah PASSION. Ya teman saya menulis dengan jelas “Karena itulah Passion saya”. Sebenarnya, jauh sebelum ini saya juga pernah membaca tulisan teman saya yang lain di blognya dengan semangat yang serupa. Sedikit membuat saya tertarik dengan “PASSION” itu sendiri. Di blog teman saya, dia bercerita tentang petuah dari profesornya. Profesornya pernah bilang orang yang paling kasihan adalah mereka yang biasa saja. Yang sama dengan orang kebanyakan. Yang tidak bisa dibedakan dari yang lain. Bahasa sederhananya, yang standar-standar saja lah. Kata profesornya sambil berkelakar, mending menjadi mahasiswa yang buodoh sekalian daripada menjadi yang di tengah-tengah. at least mereka yang begitu jadi dikenal gara-gara kebodohannya yang kebangeten. (just kidding). Poin yang dapat diambil ketika itu, sebenarnya adalah jadilah terang. Jadilah seseorang yang berbeda dengan yang lain. Lantas, Bagaimana caranya untuk menjadi berbeda?
Teman saya menuliskan: “Pertama, kenali dirimu. Kalau sudah kenal, di suatu persimpangan pasti kamu akan bertemu dengan ‘passion’ kamu. Juga kalau sudah kenal, pasti akan tahu di titik mana sih sebenarnya kamu ‘berbakat’ lebih dibanding dengan yang lain. Setelah itu, pilihlah tempat berproses untuk mengembangkan diri kamu, sekaligus untuk mendewasakan hidup. Kamu suka memasak dan banyak orang bilang masakanmu enak, tekuni hal itu. Kamu suka menulis, dan banyak yang memuji buah karyamu, maka rajin-rajinlah kamu mengasahnya. Kamu merasa puas saat bisa berkontribusi untuk negaramu, mulailah bergabung dengan organisasi sosial berbasis youth empowerment atau social development yang bisa memenuhi kebutuhanmu. Kamu ingin menjadi pengusaha dan merasa memiliki jiwa usaha, mulailah belajar menjadi pengusaha dan memperluas network. Kamu suka musik, dan mudah mengaplikasikan nada-nada yang kamu dengar melalui alat musik, semakin berlatihlah kamu di bidang itu. Kamu suka fotografi, mulailah belajar foto dan disain juga perluas network kamu. Kamu suka belajar dan ingin menjadi profesor, maka kamu harus lima kali lebih tekun membaca buku yang akan mendukungmu daripada orang-orang di sekitarmu”.
Ya. Begitulah “PASSION”. Kamu lebih bisa dimana, tekunilah itu.
Saya sebenarnya iri dengan mereka, teman-teman saya. Sampai sekarang saya masih belum tahu “passion” saya dimana. Saya terlalu bermasalah dengan diri saya sendiri. Saya dikalahkah oleh ketakutan akut dalam diri saya.
Saya iri dengan mereka yang sudah tahu dimana “passion” mereka. Hingga mereka pun punya mimpi yang tinggi. Mereka punya tujuan hidup yang jelas.
Saya juga pernah membaca tulisan yang saya jumpai di blog secara tidak sengaja. Tulisan yang membahas tentang mimpi atau impian. Disana ditulis, kalau orang yang sudah punya tujuan, punya mimpi tapi masih malas-malasan itu namanya orang payah. Saya jadi berpikir. Terus saya apa? Saya pun membuat kata-kata sendiri. Kalau mereka yang sudah punya tujuan, punya mimpi tapi masih malas-malasan itu namanya orang payah…berarti lebih payah lagi yang tidak punya mimpi dan tujuan hidup yang tidak jelas dan masih malas-malasan.

Tulisan ini repost dari blog lama saya.
Tulisan ini ditulis pada
Senin, 14 November 2011
22:24

No comments:

Post a Comment