Monday, December 31, 2018

2018 Dalam Cerita: Asian Games 2018

10:51 AM 0 Comments
Saya tahu sangat telat untuk menulis tentang ini. Hahahaha. Tapi, ini memang sudah saya rencanakan untuk menulis tentang momen ini di penghujung tahun 2018. Yak, sebentar lagi sudah akan ke tahun 2019.
Bagi saya, Asian Games 2018 di Indonesia akan menjadi momen yang tidak akan terlupakan seumur hidup saya. Saya tahu tentu saya bukan orang yang berperan langsung seperti menjadi atlet atau relawan, melainkan hanya menjadi penonton di rumah tapi tetap saja saya merasa bangga dengan Indonesia. Saya pun merasa menjadi bagian dari sejarah di mana di tahun 2018 Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Alhamdulillah sukses.
Selain Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah yang baik. Prestasi para atlet pun mengagumkan, bisa melebihi target yang diberikan. Upacara pembukaan serta penutupannya pun fantastis. Sampai-sampai disorot oleh media luar negeri. Tapi memang lho… upacara pembukaan World Cup saja tidak sekeren upacara pembukaan Asian Games 2018. Hehehe.
Untuk upacara penutupan ada beberapa bintang tamu dari luar negeri. Karena Kpop gaungnya masih sangat kuat di Indonesia ada dua boyband asal Korea Selatan yang turut mengisi acara. Ada iKON dan Super Junior. Nah, yang menarik perhatian saya adalah kalau Super Junior saya rasa sudah banyak yang tahu. Kalau iKON ini justru malah seperti menarik orang yang awalnya tidak suka Kpop jadi mencoba mencari tahu. Mana cowok-cowok jadi muter lagu mereka yang “Love Scenario” Hahaha. Sebenarnya menurut saya sendiri, lagu-lagu untuk Asian Games 2018 yang dinyanyikan oleh para  penyanyi Indonesia juga bagus-bagus.
Oiya, saking meriahnya pas nonton di tv itu kembang api di atas GBK banyak sekali sampai terlihat seperti GBK nya terbakar. Hehehe. Keren! Keren! Keren! Ada seorang teman saya yang fansnya Super Junior bisa menonton langsung di GBK. Pasti seru bisa merasakan euphoria bangsa Indonesia akan Asian Games 2018 langsung di GBK.
 
  Selasa, 04 Desember 2018
  14:58

Sunday, November 18, 2018

15november2018

8:23 PM 0 Comments
Saya agak telat menulis ini karena beberapa hari yang lalu masih merasa kecapekan. Sebenarnya bingung juga mau nulis apa karena keadaan saya masih seperti ini aja. Tapi, saya tetap merasa bersyukur saya masih diberi hidup oleh Allah. Semoga hidup saya berkah. Khawatirnya panjang umur tapi malah cuma bikin dosa bukannya bermanfaat buat yang lain.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap mendekati ulang tahun saya pasti memikirkan suatu keinginan. Maksudnya untuk tahun ini ulang tahunnya ngapain ya.. mau apa ya. Dan saya sempat berpikir untuk membeli kaos bergambar karakter Marvel sebagai kado buat diri saya sendiri. Sudah sempat liat-liat kaos-kaosnya di online shop tapi ya rencana memang tinggal rencana. Saya nggak jadi beli. Project saya yang lain adalah saya ingin mengkhatamkan Al Qur’an. Alhamdulillah tercapai. Saya mulai sekitar akhir bulan September dan khatam dua hari sebelum hari ulang tahun saya. Saya baca rutin tiap harinya dua kali yaitu setelah Subuh dan Maghrib. Saya terinspirasi dari seseorang yang saya sering membaca tumblrnya. Dia seorang santri dan di salah satu postingannya dia bercerita kalau dia menyambut hari kelahirannya dengan muroja’ah hafalan Qur’an bersama dengan temannya. Berhubung saya belum hafal Al Qur’an 30 Juz jadi saya mengkhatamkan Al Qur’an dengan membacanya. Semoga saya bisa sepertinya yang hafal Al Qur’an 30 Juz. Aamiin.
(Duh, saya nulis begini jadi khawatir nanti dibilang berarti kamu ngelakuin itu bukan karena Allah dong?! Ya karena Allah. Biar lebih dekat sama Allah dan sebagai wujud rasa syukur masih diberi hidup sampai dengan usia saya sekarang)
Saya merasa sedih karena saya merasa terlupakan. Karena nggak ada satupun yang ingat ulang tahun saya. Yang nge-notice ulang tahun saya cuma Twitter. Hehehe. Saya dikasih balon-balon terbang. Tapi, ya sudah sih nggak apa-apa. Karena sekarang ini semuanya sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
Do’a saya: Ya Allah… tolong bantu saya… *nangis* pengen dapat kerjaan Ya Allah…

Friday, August 31, 2018

Orang-Orang

4:53 AM 0 Comments
Dulu saya pernah menulis: “Kita hidup di dunia bertemu dengan banyak orang. Beberapa diantaranya menjadi dekat dan beberapanya lagi hanya sekedar lewat”. Dan saat ini saya sedang merasa “Oh ini ya ternyata maksud perjumpaan saya dengan orang ini. Padahal saya bukan tipe orang yang mudah dekat dengan orang lain. Dan saya dekat dengan orang ini pun karena teman saya” hingga kita bertiga terlibat dalam suatu hal. Intinya dari perjumpaan itu sekarang sudah jadi seperti ini. Dan saya merasa lebih gilanya adalah sekarang ini saya berada di usia dimana adalah usia dari orang itu ketika pertama kali kami bertemu.

Ada juga yang saya pikir akan tetap berkomunikasi selepas kelulusan, ternyata tidak begitu. Hahaha. Kalau soal kesibukan di kehidupan masing-masing saya bisa mengerti tapi ini seperti dia berubah. Atau saya yang terlalu melebihkan dia? Saya yang mengirim pesan dia duluan. Itu juga komentar atas stories yang dia bagikan. Bukan memang mengirim pesan terlebih dulu dan membawa ide topik buat dibahas dari diri sendiri. Tapi, komentar pun kadang masih tidak dibalas juga. Hahaha. Entahlah. Di sisi lain. Ada juga yang saya pikir tidak akan menjaga komunikasi eh ternyata malah tetap bisa berkomunikasi sampai sekarang. Padahal dulu tidak pernah satu kelas. Jadi mungkin bukan yang kenal-kenal banget.

Saya juga merasa kehilangan kenalan-kenalan yang saya dapat dari social media. Saya tidak tahu mungkin dia menonaktifkan akun Facebook nya. Soalnya saya cari tidak ada. Entah apa kesibukan dia sekarang.Entah lanjut study S2. Apa masih menjadi freelancer translator. Atau bahkan apakah dia sudah menikah? Saya tidak tahu lagi kabarnya. Ada juga kenalan yang sekarang jadi beralih sampai saya follow di instagram. Tapi, ya gitu… sekarang jadi canggung kalau berkomunikasi. Hahaha. Entahlah, saya juga jarang buka instagram. Padahal dulu jaman Facebook-an bareng sering chat ngobrol soal study dan lain-lain.

Selain tentang orang lama. Ada juga orang-orang baru yang membuat saya merasa sedikit down. Karena mereka berhubungan dengan tempat dimana saya pernah disana. Tentu saya rasa posisi mereka lebih baik dari saya. Ya gitulah. Pahit! Tapi, lebih seperti sedikit kejutan tak terduga. “eh? Lho kok?”



Selasa, 28 Agustus 2018

18:39

Hidup Episode Sedih

4:51 AM 0 Comments
Ini seperti hari bertemu hari dan melewati saya. Bukan saya yang melewati hari demi hari. Iya, rasanya cepat sekali. Seakan hari yang sama bertemu di pecan yang berbeda itu rasanya begitu cepat. Dan tahu-tahu tua. Iya kan. 

Kurang lebih begitulah yang saya rasakan. Dan selama ini saya seperti tidak melakukan banyak hal tapi banyak kejadian yang sudah terjadi di hidup saya. Banyak sedihnya. Mungkin berawal sekitar akhir Desember 2017. Bapak sakit. Tangan kanan dan kaki kirinya kaku. Dicek tingkat kadar gula darah, tekanan darah, dan asam urat lumayan tinggi. Bapak juga jadi berhenti kerja dan istirahat di rumah. Sampai sekarang masih kaku jadi kesulitan buat berjalan normal dan makan pakai tangan kanan. Lebaran kemaren Saudara-saudara bapak dari luar kota datang berkunjung. Sedihnya, pada lebaran tahun sebelumnya Bapak itu kesehatannya masih baik-baik saja. Semoga lekas sembuh ya Bapak. 

Masih di kisaran waktu yang sama, Budhe saya masuk rumah sakit. Beliau jatuh pingsan di tempat kerjanya dan dilarikan ke rumah sakit. Terkena stroke. Sampai sekarang hanya bisa terbaring di tempat tidur. Semoga lekas sembuh ya Budhe.. 

Sekitar akhir April 2018, Pak Dhe saya (Suami Budhe saya yang sakit) meninggal. Iya, rasanya begitu tiba-tiba. Banyak orang pun tidak menyangka kalau Pak Dhe akan pergi secepat itu. Apalagi orang-orang taunya Budhe saya yang sakit. Pak Dhe saya sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari sebelum akhirnya beliau memaksa minta pulang. Beliau sakit bagian organ dalamnya. Saya sebenarnya kurang tau juga sih. Tapi, Pak Dhe saya ketika dirawat di rumah sakit sempat sampai tranfusi darah juga. Rasanya sedih. Apalagi kadang ketika saya melalui suatu jalan dimana biasanya saya menyapa Pak Dhe saya ketika kami bertemu disana. Rasanya aneh. Dulu beliau ada disana dan sekarang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Semoga tenang disana ya Pak Dhe. Al Fatihah. 

Saya lupa sekitar bulan apa, tapi Bulek (Adiknya Bapak) ternyata harus menempuh operasi di kakinya. Kurang paham juga sakitnya apa. Alhamdulillah sekarang beliau sudah bisa masuk kerja lagi. 

Dari kejadian-kejadian yang terjadi di hidup saya, saya jadi semakin menghargai kesehatan. Jadi ingat “Sehat sebelum Sakit. Muda sebelum Tua”. Jangan mentang-mentang masih muda lantas pola hidup semaunya sendiri. Kalau sudah dibiasakan sedari muda menjaga kesehatan Insya Allah hasilnya akan baik (setidaknya tidak aka nada ruginya kan?). 

Dan kematian adalah suatu kepastian. Karena semua yang bernyawa pasti akan mati. Jadi harus mempersiapakan diri. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan mati. Dunia ini hanya sementara. 

Sabtu, 25 Oktober 2018
12:26



Wednesday, April 18, 2018

Menang Giveaway

5:18 AM 0 Comments
Sebenarnya saya jarang sekali maen instagram. Selain makan kuota kadang juga bingung mau ngapain. Hehehe. Tapi, beberapa waktu yang lalu saya iseng ikut giveaway yang diadakan oleh distro yang menjual atribut anime yang saya follow akunnya di instagram. Sesi itu berhadiahkan Hoodie Kaneki Ken dari anime Tokyo Ghoul. Beneran nggak sengaja karena postingannya muncul di timeline. Saya baca captionnya intinya kalau mau ikutan harus menjawab pertanyaan plus ngetag seorang teman dan nggak lupa kasih hashtag yang sudah ditentukan. Pertanyaannya waktu itu tentang anime Full Metal Alchemist. Berhubung saya tahu jawabannya berpatisipasilah saya melalui kolom komentar. Yang ikut sudah banyak.
Di lain hari masuklah notifikasi dari instagram yang tampil di smartphone saya. Pas saya buka ternyata akun instagram saya di tag oleh instagram distro tersebut dan memberitahukan kalau saya pemenang giveaway nya. Dan saya diminta buat men-DM untuk mengisi format pengiriman hadiah. HUAAAAA…. Sungguh nggak nyangka banget. Saya bahkan sampai bertanya ke kakak saya “INI BENERAN SAYA MENANG? DAPAT HOODIE GRATIS?” Saya lalu mengirimkan DM. Sebenarnya saya sempat takut kalau kemenangan saya ini dibatalkan karena saya lama mengirim DM nya. Gimana nggak lama? Notofikasi dari Instagram mereka baru masuk dua jam setelah postingan mereka. Beruntungnya nggak dianulir.
Hoodie yang dinanti nggak kunjung sampai di rumah padahal sudah ada hampir seminggu setelah saya melengkapi formulir dari mereka. Padahal jarak distro mereka dengan tempat tinggal saya nggak begitu jauh juga. Estimasi biasanya itu pengiriman 2-3 hari sudah sampai. Akhirnya saya memutuskan buat mengirim DM menanyakan kenapa nggak kunjung sampai kiriman hadiahnya. Eh mereka bilang lupa karena lagi sibuk ada event kemaren. Sehari setelah DM itu akhirnya hadiahnya sampai rumah juga. Saya senang. Hehehe.
Rasanya Alhamdulillah banget. Sesuatu yang sudah semenjak lama kamu inginkan, tapi belum bisa punya karena nggak punya uang buat beli. Eh sekarang bisa punya tanpa harus mengeluarkan uang sama sekali. Iya, dari dulu pengen punya atribut anime entah kaos, tas, maupun jaket/hoodie. Dulu suka liat-liat di shopee maupun di instagram. Sampai follow akun mereka yang jualan. Dan sekarang dapat hoodie Kaneki Ken dari Tokyo Ghoul yang dulu termasuk dalam list yang pengen punya hoodie itu.
Berikut foto hoodie Kaneki Ken nya:

Jaket Hoodie Kaneki Ken - anime Tokyo Ghoul 
Selasa, 17 April 2018
16:29

Sunday, March 4, 2018

Sebuah Laptop Dalam Riwayat

5:17 AM 0 Comments
4 Desember 2010. Berarti kalau sekarang 2018, sudah ada 7 tahun lebih laptop saya mendampingi saya. Arigatou…. Laptop ini sebenarnya laptop kakak. Ya karena yang beli dia. Yang bayar dia. Tapi, yang pakai saya. Saya menempuh pendidikan di jurusan IT. Jadi, awal-awal dulu belum punya laptop dan hanya memakai computer Pentium 3 di rumah. Nah, waktu computer sering rusak akhirnya diputuskanlah untuk membeli sebuah laptop. Spesifikasinya core i3 dan HD 500GB. Sebelum punya laptop, saya sering meminjam laptop teman atau laptop temannya kakak.
Saat ini rasanya laptopnya sudah sepuh saja dan mau pensiun. Hehehe. Lha mau bagaimana lagi sudah “bedah” sana – “bedah” sini. Saya rasa pernah saya ceritakan juga di blog saya ini kalau laptop saya ini pernah kehujanan. Gara-gara itu HD rusak. Dan harus ganti. Keyboard nya juga lumpuh separuh. Yang sebelah kiri sudah nggak berfungsi. Eh tapi, sekarang hampir menyeluruh sih sepertinya. Layar juga diganti. Nggak tahu kenapa pas saya pakai internetan, tiba-tiba layar jadi blur gitu. Saya bawa ke servisan dan disarankan buat ganti. Ya sudahlah. Rasanya ingin menangis waktu itu. Butuh dana banyak soalnya. Sampai-sampai saya harus pinjam uang kakak perempuan saya. Belum lama ini, laptop masuk servisan lagi karena mendadak susah dibuka. Kalau dipaksa buka takut patah. Dan orang servisan malah bilang engsel laptop patah. Mengeluarkan beberapa rupiah lagi dengan hasil yang sebenarnya saya bingung. Karena layar laptop saya nggak begitu rekat kayak laptop-laptop yang seharusnya. Kalau laptop teman saya yang merk serta seriesnya sama dengan saya justru yang rusak terlebih dahulu adalah chargernya. Kalau charger saya, masih aman-aman saja. Alhamdulillah. Tapi, sebenarnya sudah semenjak lama harus dipas-in gitulah. Diutak-atik. Baterainya juga sudah rusak. Laptopnya nggak bisa hidup lama kalau tanpa nyolok charger.
  
  Kamis, 01 Maret 2018
  11:20

Wednesday, February 21, 2018

Iseng Level: Stalking Facebook Sendiri

5:10 AM 0 Comments
13 Februari 2018. Saya stalking facebook saya sendiri. Membaca kembali apa yang sudah pernah saya tulis beberapa tahun yang lalu. Boleh dibilang saya cukup akrab juga dengan facebook. Cukup sering menjawab pertanyaan dari facebook soal apa yang saya pikirkan.
Buah dari stalking facebook sendiri adalah saya menyimpulkan kalau periode alay saya ada di tahun 2009-2010. Ya, memang awal bermain facebook itu tahun 2009 juga sih. Kadar ke-alay-an nya itu dimana menulis status dengan bahasa sok imut dan kombinasi huruf kecil dan huruf kapital. Kalau soal kombinasi sayua jarang pakai. Repot juga ngetiknya dan ganggu di mata plus nyusahin bacanya. Dulu itu saya kalau di facebook atau di SMS kalau nulis yang ada “nya” nya itu huruf “y” nya hilang. Misal: semuanya jadi semuana. Hahaha. Terus, kalau nulis sampai itu jadi mp3. Kenapa 3? Karena di keyboard hp yang bukan qwerty itu tinggal dipencet aja rada lama tombol yang huruf “def” nanti langsung keluar angka 3. Daripada huruf “e” harus pencet dua kali baru keluar. Ada lagi, kalau ketemu kata yang berakhiran huruf “n” jadi ketambahan huruf “d”. Contoh: teman jadi temand. Keren jadi kerend. Hahaha. Yang ini ditiru juga sama teman saya. Paling lainnya itu yang kayak sih diubah nulisnya jadi cie… Hahaha. Sok imut alay banget yak? Bikin pengen muntah yak? Tapi, menurut saya masih mending dari pada ada yang lebih parah itu kalau nggak salah huruf “x” buat mewakili “nya”. Atau gimana ya… saya pernah dapat pesan dari adik kelas, saya kesusahan bacanya karena dia terlalu banyak memakai huruf x.
Oiya, baca-baca status lama jadi membuat saya tahu juga siapa teman yang kerap memberikan komentar. Saya juga jadi mikir kalau upadate-an status saya di facebook itu banyak nggak jelas dan bikin teman-teman di facebook salah paham juga. Kayak pengen ngomong ke diri sendiri: “Kenapa beginian pakai ditulis di facebook?”, “Kenapa sedikit-sedikit, apa-apa ditulis di facebook?”. Saya juga cukup sering membuat notes di Facebook. Isinya ya kalau nggak copasan artikel-artikel motivasi ya tulisan sendiri atau cerpen sendiri.
Sekarang nggak begitu aktif lagi di facebook. Hanya sesekali aja berkunjung. Dulu sempat beberapa kali juga merasa lesu bermain facebook karena teman-teman mulai nggak asik. Hahaha. Banyak kata-kata kasar dan nggak jelas.
  
  Selasa, 20 Februari 2018
  10:46

Si Tampang Pas-Pasan

5:08 AM 0 Comments
 “Tampangku pas-pasan. Pas kalau disandingkan sama anak kelas 6 SD atau SMP kelas VII. Hahaha. Dikira sama temen sendiri”
*Buah dari stalking facebook sendiri pada 13 februari 2018. Sementara status tersebut dibuat pada 12 Maret 2010.
Rasanya pengen ketawa. Nggak nyangka saja dulu bisa nulis kayak gitu. Hahaha. Status itu saya tulis lagi disini dengan memperbaiki EYD.
  
  Selasa, 20 Maret 2018
  10:18

Tuesday, February 13, 2018

Dilan, Rindu, dan TTS

3:35 AM 0 Comments
Dilan 1990
Dilan
Dilan 1990
Dilan
Siapa nih yang DILANda demam Dilan? Belakangan ini sedang booming filmnya. Film remaja yang diangkat dari novel populer yang sudah ditonton berjuta-juta manusia. Novelnya sendiri katanya berdasarkan kisah nyata. Jadi, Dilan dan Milea itu ada di dunia nyata. Dan sepertinya hal itu mengundang tanda tanya publik tentang siapakah gerangan mereka. Bagaimana wujud mereka. Publik yang penasaran pun gencar mencari tahu dan berteori sendiri. Sementara penulisnya bilang sudah ada perjanjian dengan Dilan dan Milea asli kalau no publikasi. Tapi, publik nggak sedikit juga yang meyakini kalau penulisnya sendirilah yang merupakan Dilan.
Saya sendiri tahu Dilan itu awal-awal nggak sengaja sewaktu nonton tv terus disuatu acara tv gitu dikenalkanlah cast pemain Dilan dan Milea. Ada Iqbaal yang terkenal lewat coboy juniornya sebagai Dilan dan adiknya Sissy
Prescilla yaitu Vanesha Prescilla sebagai Milea. Nah, udah deh ternyata ramai juga tuh saya amatin di jagad pertwitteran. Pada bertanya-tanya kok cast yang jadi Dilan itu Iqbaal? Bukan Adipati Dolken atau Jefri Nichol atau Gusti Reyhan yang tampang bad boy nya lebih dapat daripada Iqbaal yang kelihatan terlalu imut buat meranin Panglima Tempur geng motor. Begitulah netizen maunya pemain Dilan versi mereka tapi penulisnya sudah memilih maunya itu Iqbaal, gimana? Penulis percaya Iqbaal bisa membawakan karakter Dilan dengan baik. Selanjutnya ketika trailer filmnya keluar, geger lagi. Netizen bilang gombalan-gombalan Dilan kerasa datar aja padahal kalau di novel bisa bikin senyum-senyum sendiri. Sekali lagi muncul keraguan Dilan dibawakan oleh Iqbaal. Terlampau jadi pengamat atas keramaian soal Dilan, saya sendiri akhirnya memutuskan untuk menjadi pembaca novelnya. Hahaha. Iya dari awal saya memang nggak tahu bagaimana cerita novel Dilan. Setelah baca lalu nonton trailernya saya cuma bisa berkata "eh iya bener lho..datar aja gitu". Ada beberapa gombalan yang di novelnya menurut saya itu epik eh di trailernya dibawakan datar aja gitu. Tapi, tenang aja, setelah netizen menonton film Dilan secara keseluruhan kesangsian akan Iqbaal sebagai Dilan sirna sudah. Berganti dengan banjir pujian. Nggak salah cast.
Beberapa hari yang lalu saya baru saja menyelesaikan membaca novel Dilan yang kedua dan ketiga. Ya, memang berjarak cukup lama dari ketika saya membaca novel Dilan yang pertama. Habisnya dulu ada yang bilang yang kedua dan ketiga kurang begitu bagus dari yang pertamanya. Tapi, akhirnya saya memutuskan baca yang kedua dan ketiga juga setelah sebelumnya sempat kena spoiler ending kisah Dilan-Milea di twitter. Dan saya nggak mau spoiler disini. Hahaha. Yang penasaran baca aja sendiri novelnya. Kalau novel Dilan yang ketiga itu ceritanya diambil dari sudut pandang Dilan.

Buat novel Dilan yang pertama, ada beberapa hal yang saya suka. Dan itu adalah bagian yang soal rindu, hadiah ulang tahun berupa TTS yang sudah diisi semua dan yang Dilan mengancam mau bakar sekolah kalau kepala sekolah berani tampar Milea. Ngeri juga ini si Dilan. berani banget. sampai segitunya. Ada beberapa hal juga yang mencuri perhatian saya. Seperti soal Dilan yang suka sastra, Milea yang agak kurang saya suka karakternya karena sebagai perempuan cantik. sudah punya pacar. cuma lagi LDR. Jadi orang cantik memang biasanya banyak yang suka. Tapi, kalau sudah ada yang punya kalau dideketin sama yang lain kenapa tetap mau-mau aja? Welcome aja gitu?. Terus soal kedekatan Milea dengan Bundanya Dilan. Saya pikir-pikir itu pacaran masih SMA sudah dikenalin ke keluarga ya... Hahaha. Pacar sama calon mertua sudah dekat gitu. Kalau dihitung itu novel  pertama kan setting Dilan ditahun 1990, novel kedua settingnya Dilan di tahun 1991. Ini pacarannya cuma setahun aja ya?
Tentang karakter Dilan yang suka sastra dan gaya berbahasanya kok mengingatkan saya sama diri saya sendiri. Hahaha. Saya juga pernah ingin ngomong ke mamah saya kayak gini: “Mamah nggak usah kangen aku. Biar aku yang kangen mama". Tapi, saya urungkan niat saya itu karena saya takut dikeplak kakak saya sambil dibilang "udah nggak usah sok keren" Hahaha. Saya memang nggak bilang kalau rindu itu berat kayak  yang dikatakan Dilan tapi bilang biar aku saja. Ya nggak ingin merepotkan tapi kayaknya ngomong kayak gitu ke mamah ya percuma. Seorang ibu bakalan tetap memikirkan anaknya, rindu anaknya. Biarpun diminta untuk jangan. Dilan juga kalau ngomong ke Milea kayak minta izin dulu. Kayak pas bilang: "Assalamu'alaikum jangan?". Saya juga gitu. Sebelum bertindak ke orang-orang itu tanya dulu kayak: "galau boleh?". Tapi, kalau Dilan begitu biar so sweet kali ya... Kalau saya bukan ke aspek manisnya tapi lebih karena ingin sopan aja. Biarpun malah kata orang, apa-apa kalau tanya dulu malah kesannya kaku. Hahaha. Mungkin karena sama-sama suka baca (suka sastra) dan suka nulis-nulis puisi juga jadinya pemikiran dan gaya bahasa agak mirip.
Soal ngasih hadiah ulang tahun berupa TTS yang sudah diisi semua dan dicovernya dicorat-coret ditulisin pesan ucapan itu asli kocak dan beda banget. Hahaha. Saya nggak menjalani masa remaja saya di era 90-an. Tapi, ketika akhir 90-an dan awal 2000-an waktu itu saya masih kecil kakak-kakak saya suka itu maen ngisi TTS. TTS yang biasanya gambar sampul depannya perempuan cantik. Hahaha. Dulu belinya itu kayak ditempat orang jual koran, majalah dan komik gitu. Kalau perkembangannya sekarang ini saya kurang tahu. Yang saya tahu kalau era sekarang sih TTS nya Cak Lontong. Hahaha. Kalau dulu kakak perempuan saya seperti tukeran gitu adu TTS sama gebetannya kayaknya. Jadi saling ngisi TTS sampai selesai terus kalau sudah selesai ditukar gitu. Entahlah. Saya juga bingung. Mana saya waktu itu masih kecil juga. Pokoknya kakak perempuan saya ngisi TTS nya serius banget sampai nyari jawabnnya buka-buka buku.
Kalau menurut saya, sosok anak laki-laki kayak Dilan ini memang ada sih di dunia nyata. Anak yang kalau ngomong kayak ngawur, ngelantur ngalor-ngidul tapi bisa bikin yang dengar ketawa senang. Bikin mengalir aja percakapannya. Bikin orang yang terlibat percakapan dengannya akan bilang  kalau ngomong sama dia itu Asik aja gitu. Tapi, orang kayak gini kadang akan dinilai nggak bisa serius karena obrolan-obrolan ringannya yang meski kayak bercanda tapi tetap mengena. Anak yang anti mainstream, kelakuannya ada-ada aja.

Panjang juga ini ternyata bahas soal Dilan. Hahahaha. Ya sudah ya.. cukup sekian saja.
 
  Selasa, 13 Februari 2018
  00:43

Dear Nathan: Tentang Cinta dan Gadis Kaku

3:28 AM 0 Comments
Hidup saya random edisi tiba-tiba pengen baca novel Dear Nathan. Selesai baca  novelnya yang tebal itu saya nonton filmnya. Hehehe. Novelnya sendiri ternyata  berawal dari karya di wattpad si penulis. Di luar dari segala kontroversinya (soal plagiat) saya lebih ingin bahas sedikit soal karakter utama dalam novel tersebut dan soal filmnya.
dear nathan
Nathan dan Salma
Karakter Salma di novel ini menarik perhatian saya. Salma diceritakan sebagai anak SMA kelas X dengan status anak pindahan dan belum pernah pacaran. Belum pernah pacaran. Rasanya pengen saya garis bawahi atau saya stabilo gitu. Hehehe. Jadi, Salma yang belum pernah pacaran ini dikejar sama bad boy di kelas X yang bernama Nathan. Dia yang tanpa pengalaman berpacaran itu merasa nggak percaya aja ada anak laki-laki yang ngejar dia. Dia juga takut karena Nathan yang biarpun ganteng tapi troublemaker di sekolah. Suka terlambat datang ke sekolah, suka berantem, suka ngerokok dan lain sebagainya yang sudah pasti melanggar peraturan sekolah. Tapi, Nathan beneran suka sama Salma.
Saya suka interaksi antara Nathan dan Salma. Lucu aja gitu. Tiap kali Nathan ngegombalin Salma, Salma pasti langsung mengeluarkan jargon andalannya: "Geli". Hahaha. Nathan sampai hafal. "Apaan sih Nath, Geli" kata Salma. Hahahaha.
Saya suka akhirnya Salma mengakui perasaannya lewat surat. Salma yang bilang kalau dirinya itu gadis kaku. Saya pikir ya memang kayak gitulah anak yang belum pernah pacaran. Nggak tahu caranya ngehadepin anak laki-laki. Nggak percaya kalau ada yang nge-pdkt-in dia. Nggak percaya kalau ada yang ngejar dia sampai segitunya. Nggak tahu kalau dikirimi pesan "love you" itu harusnya dibalas "love you too". Hahaha. Buatnya itu semua hal baru dalam hidupnya. Tapi, kalau yang ngedeketin ngejauh, dicariin. Dikiranya marah. Bilang maaf karena mengira sudah bikin salah. Hehehe. Salah tingkah. Salah paham. Kalau di novelnya pas denger dari temannya Salma kalau Salma itu belum pernah pacaran, Nathan sempat merasa kaget juga. “Kenapa gue nggak pernah sadar juga, ya? Pantesan aja dia selalu jaga jarak kalau liat gue. Tiap kali gue deketin, dia kelihatan malu-malu” kata Nathan.
Kalau versi filmnya saya suka ending scene nya. Yang hujan-hujanan dan mengulang pertemuan pertama kali mereka. Pintu gerbang sudah ditutup. Salma telat dan ketemu sama Nathan. "Saya seneng kamu ngomong Aku-Kamu. Berasa kayak orang pacaran beneran" kata Nathan. Sementara itu, Nathan lebih memilih ngomongnya pake kata saya walau sempat dikoreksi oleh Salma. "Aku bukan Saya. Kan kita udah pacaran" kata Salma. Lalu Nathan menjawab "Nggak ah. Saya lebih romantis daripada Aku". Saya juga suka ide handsaplast yang ada di film. Dan itu nggak ada di novelnya. Filmnya sendiri memang nggak 100% sama dengan novelnya.
Di real life, untuk mode "aku-kamu" atau "saya-kamu" kok menurut saya berlaku bergantung suasana hati dan dengan siapa berbicaranya. Tapi, buat orang yang daily default settingnya mode ini rasanya kok nothing special ya. biasa aja. bukan supaya romantis tapi memang lebih kepada supaya sopan. Saya sehari-hari dominan chat sama teman-teman atau kakak-kakak saya itu pakai "Aku-Kamu". So, not must in relationship alias pacaran. Sementara itu saya pakai kata ganti saya kalau buat nulis status atau seperti pas ngeblog juga. Tapi, pernah juga ada teman saya membalasi chat saya dia pakai kata ganti saya. Hahaha. Saya juga sempat bertanya ke diri saya sendiri juga "nggak takut dikira kaku karena berbahasa baku? pakai "saya-kamu" atau "aku-kamu"?" Hmm… Ya biarpun begitu, kadang emang sedikit merasa aneh dan takut ada yang baper karena saya juga. Tapi, sesungguhnya saya nggak ada maksud apa-apa selain hanya ingin sopan saja.
  
  Selasa, 13 Februari 2018
  01:35

Thursday, January 25, 2018

Bebersih Social Media

4:55 AM 0 Comments
Saya pernah baca di twitter: “Don’t  stalk your own Instagram, because you will delete half of your pictures”. I’m so agree. Dan itulah yang pernah saya lakukan buat akun instagram saya dan twitter saya. Mungkin saya seperti labil. Tapi, entahlah saya menghapus banyak postingan saya disana. Mungkin saya muak. Hehehe. Menurut saya, apa yang di posting seseorang  di social media itu mengikuti perkembangan hidupnya. Seorang mahasiswa tingkat akhir tentu akun social media nya akan didominasi dengan postingan berbau skripsi. Seorang jones (Jomblo Ngenes) akan diisi dengan postingan berbau galauan soal percintaan. Akun social media job seeker akan dipenuhi dengan kegusaran tentang sulitnya mencari pekerjaan.  Atau akun seorang fangirl atau kpoper/kdramalover akan dibanjiri dengan postingan tentang bias mereka. Dan saya membersihkan beberapa postingan saya yang berbau personality, family, job hunting, dramas and movie.
Sebenarnya dulu waktu pertama membuat akun instagram saya bingung juga. Karena saya nggak suka foto-foto diri saya sendiri, nanti apa yang mau diposting? tapi tanpa saya sangka bisa ada dua ratusan postingan disana. Isinya kebanyakan screencaps drama dan movie atau short video drama dan movie daripada foto saya sendiri atau kegiatan saya. Terkadang saya membuat meme juga. Kadang yang lucu-lucuan atau yang  galau-galauan. Hehehe.
Pasti pernah dengar seperti ini: “postingannya apa captionnya apa… nggak nyambung”. Saya terkadang membuat caption dari curhatan real life. Sekarang saya berpikir kalau mungkin ketika awal memposting merasa kalau suara hati seperti tersuarakan tapi lama-lama saya merasa kalau saya memalukan diri saya sendiri. Saya juga merasa kalau menyakiti diri saya sendiri. Kadang terpikir “Kamu bodoh? Kenapa menunjukkan kelemahan diri kamu?” Mungkin begitu ya orang sedang diselimuti kekesalan. Tapi, kadang saya masih berpikiran kalau itu hanya buat lucu-lucuan. Entahlah setelah stalking instagram atau twitter sendiri dan isinya tentang hal-hal yang sama (seputar itu saja) kok jadi nggak nyaman. Jadilah saya melakukan pembersihan. Saya hapus. Tapi, sebelumnya sudah saya screenshot dulu. Hehehe. Kalau instagram sekarang sudah ada fitur archieve jadi saya sudah nggak perlu menghapus tapi diarchieve saja.

Minggu, 10 Desember 2017
13:38

Postingan Ganda

4:31 AM 0 Comments
Sebelumnya saya mau minta maaf kalau ada postingan saya di blog saya ini ada yang sama. Maksudnya bukan totally repost, tapi apa yang dibahas saja seperti diulang-ulang. Manusia ada lupanya. Jadi, maafkan bila hal itu terjadi ya.. Belakangan ini saya kalau mau menulis bingung dan kepikiran juga apa yang saya mau tulis ini sudah pernah saya posting di blog sebelumnya apa belum. Hehehe. Maafkan kalau saya seperti menceritakan atau membahas hal yang sama di postingan yang berbeda.

Sabtu, 20 Januari 2018
16:11