Friday, March 31, 2017

Nilai UTS

3:41 PM 0 Comments
Di suatu siang di hari jum’at keponakan saya yang kelas 6 SD tiba-tiba BBM ke saya. Hahaha. Berawal dengan PING! Kemudian berlanjut dengan dia yang seperti memberikan laporan ke saya. Hahaha. Dia cerita kalau hasil UTS dia sudah dibagikan dan hasilnya rata-rata 90. Saya merasa heran dan aneh saja keponakan saya kirim BBM soal sekolahnya udah kayak laporan ke saya gitu. Hahaha. Saya balasi dengan menanyai dia: “Kok cepat?” Dibalasi satu huruf doang sama dia. Y. Hahaha. Saya memang sering diminta kakak perempuan saya (ibunya dia) buat mencarikan kisi-kisi soal UTS atau UKK tiap kali dia mau tes. Berhubung keponakan saya ini sudah kelas 6 SD dia juga mengikuti les.
Oiya, soal nilainya dia. Saya jadi keinget sebelum UTS dia cerita ke saya kalau nilainya dia bagus-bagus. Rata-rata 80. Kemudian saya bilang ke dia “Kalau bisa itu nilainya rata-rata 90 gitu. Biar nanti kalau milih SMP gampang”. Dia nanya balik “emang ada orang yang nilainya rata-rata 90 semua?” Saya: “Ya adalah. Makanya rajin belajar jangan maen mulu”.

Menurun

3:41 PM 0 Comments
Anak kelas 2 SD, tetangga saya depan rumah beberapa kali meminta tolong ke saya untuk mengajarinya bahasa inggris. Orang tuanya bingung kalau harus mengajari bahasa inggris karena nggak begitu bisa bahasa inggris. Sementara kakaknya anak ini yang duduk di bangku sekolah menengah pertama sibuk belajar mengerjakan PR nya sendiri. Ya, akhirnya saya bantulah sebisa saya. Karena bahasa inggris saya pun bukan yang level bisa dikatakan bagus banget. Hahaha.
Sebenarnya beberapa waktu sebelum ini, orang tuanya pernah bicara ke saya supaya saya bersedia buat ngelesin anaknya dan nantinya saya dapat bayaran. Tapi, saya bilang kalau nggak usah gitu. Kalau ada kesulitan tanya aja langsung ke saya. Nggak perlu pakai bayar-bayar segala. Sejujurnya saya juga bingung menyesuaikan waktunya, ngelesin waktu sore sebelum maghrib atau setelah maghrib. Lha saya kadang kalau sore itu bantu mamah saya masak sementara kalau habis maghrib saya mengaji. Pernah dia datang ke rumah saya, akhirnya saya minta nunggu sampai selesai isya’ baru saya bantu dia mengerjakan PR bahasa inggrisnya.

Membantu anak SD belajar bahasa inggris itu rasanya kayak saya banyak spelling jawabannya ke dia. Hahaha. Ada hal lucu yang saya alami di tengah-tengah saya mengajari dia. Di LKS nya dia ada soal yang dibuat semacam kuis teka-teki silang. Jadi diminta mencari kata dalam bahasa inggris yang disebar di antara banyak huruf. Saya bisa menemukan beberapa kata (yang merujuk ke nama benda sesuai dengan tema yang dia pelajari) dengan cepat, sementara dia nggak mau saya bantu. Dia nggak mau mendengarkan saya waktu saya ngasih bantu jawabnnya (letak kata jawabannya). Dia berusaha sendiri menemukan jawabannya. Ya sudah saya hanya diam melihatnya saja. Hehehe. Saya sedikit memberikan tips: “ini jawabannya nggak harus mendatar semua lho…bisa menurun juga. Menyilang juga” Kemudian dia menjawab: “Iya ini juga menurun” Saya ketawa. Karena terjadi salah komunikasi. Ketika saya bilang menurun dia mikirnya itu menurun alias mencontek (dalam bahasa jawa nurun itu nyontek). Karena dia memang mencari kata-katanya dengan melihat lembar pembahasan yang ada di halaman di depan halaman yang berisi kuis itu. Akhirnya setelah perjuangan yang gigih dia berhasil menemukan semua kata-kata jawaban itu sendiri.

Friday, March 3, 2017

Gegara Pergalauan Soal Jodoh

10:46 AM 0 Comments
Gara-gara di akun tumblr yang sering saya kunjungi mengganti topik pembahasannya, saya jadi ikut kebawa-bawa keresahan mereka. Ya, topik pembahasan barunya adalah perihal jodoh. Dan mereka yang resah adalah para tuna asmara. Eh tapi yang punya akun tumblr biasa menyebut dirinya sebagai Jomblo Warrior sih. Mereka para Jomblo bertanya ke Ketua Jomblo Warrior periode 2017-2018 (yang punya akun tumblr) kemudian dijawab dengan bijak dan santun tapi kadang lucu juga. Lama-lama malah bisa jadi ajang ta’arufan antar kota antar provinsi juga itu. Hehehe.
Sementara di media social lainnya sebut saja instagram, saya terdampar pada akun yang sedang mengangkat hashtag pahami ta’aruf lagi. Saya yang ngebaca kan jadi mau nggak mau ikut terhanyut juga dalam pembahasan tersebut. Hahaha. Galau banget sih nggak, cuma pikiran jadi random dan menghasilkan meme-meme kayak gini: (HAHAHAHA)

KAPAN? *lalu horor* HAHAHA

terinspirasi dari twittannya temen
*bagian pembukanya* hehehe

KETIKA MANTEMAN UDAH PADA MANTENAN
Sesungguhnya saya hanya ingin menjenaka saja. Tanpa ada baper yang mengikutinya. Hahaha. Asikin ajalah.

Thank You, My Brother

10:31 AM 0 Comments

Sore itu kakak saya mengajak saya pergi. Ketika saya bertanya mau pergi ke mana, dia nggak menjawab. Ternyata saya diajak ke Toko Buku dan Kitab. Sampai di sana saya disuruh milih Al Qur’an. Saya dibelikan Al Qur’an. Terima Kasih ya Kak.. *hug* Kakak emang sukanya gitu… kalau ngajak pergi asal suruh ngikut aja, kemananya nggak dikasih tau. Hmm… rasanya malah kayak diculik.
Sebenarnya saya nggak tahu apa maksud dan tujuan kakak membelikan saya Al Qur’an baru. Kalau saya ingat habis lebaran kemarin juga kakak sempat mengajak saya ke toko buku dan ingin membelikan saya Al Qur'an. Tapi, waktu itu nggak jadi beli karena menurut saya nggak apa-apa pakai Al Qur'an saya yang lama. Di rumah, saya biasa membaca Al Qur’an yang ukuran kecil. Karena Al Qur’an saya yang medium yang saya punya sedari Madrasah dulu dipakai sama Mama. Al Qur’an yang kecil ini juga sebenarnya punya kakak saya yang lain dan ada juga Al Qur’an kecil lain tapi ada terjemahannya punya Mbak. Saya memakai keduanya.
Ketika di toko, saya sempat bingung harus memilih Al Qur’an yang mana. Habis kakak ngajak pergi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Jadi saya nggak sempat mencari referensi. Akhirnya setelah beberapa lama, saya memilih Al Qur’an ukuran medium lengkap dengan terjemahannya yang ada zippernya biar nggak kena debu dalamnya. “Kak, Ini buat perempuan” ucap saya sambil kasih liat isi Al Qur’an nya yang ternyata berisi juga tentang hadist soal  perempuan. Sebenarnya saya pengen beli juga buku Tafsir Al Qur'an dan Fiqih Wanita. Sempat liat Tafsir Al Qur'an disana ternyata tebal-tebal setebal harganya juga. Padahal saya nyarinya yang ukuran medium gitu, kayaknya sih ada. Eh iya kan? Semoga kalau ada rezeki bisa kebeli buku-buku yang saya inginkan. Aamiin.
Sekarang saya baca Al Qur’an nya pakai Al Qur’an yang dibelikan sama Kakak. Ukuran hurufnya lebih besar dari Al Qur’an yang biasa saya baca sebelumnya. Yang berarti saya harus mulai membiasakan diri dengan Al Qur’an yang baru karena sebelumnya biasanya kalau memejamkan mata yang terekam itu Al Qur’an dengan huruf yang kecil-kecil. 
Ya Allah… semoga dengan Al Qur’an baru, saya jadi semakin semangat mengajinya. Semangat menghafal dan muroja’ah juga. Semoga bisa meresap di hati dan bisa mengamalkan kandungan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Semoga diri ini menjadi semakin lebih baik hari demi hari. Semoga diri ini tetap istiqomah. Aamiin.

Ditulis pagi ini tertanggal 03 Maret 2017
Pukul 09:58