Tuesday, June 14, 2016

Buta Arah

9:59 AM 3 Comments
Sepertinya saya buta arah. Setelah saya cari tahu di internet kebanyakan buta arah memang dialami oleh perempuan. Saya mulai merasa bermasalah dengan arah mata angin itu ketika SMP, tepatnya sewaktu ekstrakulikuler Pramuka. Kalau secara teori menggambar arah mata angin saya mengerti tapi kalau sudah dipraktekan saya bingung. Saya bingung menentukan dimana timur, barat, selatan, utara dari tempat saya berdiri. Belum lagi orang yang menjelaskan tentang arah ke kita juga belum tentu berdiri menghadap sama dengan kita kan? Saya tahunya cuma kanan-kiri-depan-belakang.
Di SMP dulu juga sering ketika pelajaran teori olahraga, pembelajaran dilakukan di luar sekolahan. Siswa diminta berjalan di sekitar sekolahan (tidak begitu jauh dari sekolahan) kemudian setelah kembali ke sekolah siswa diminta untuk menggambar denah rute tadi. Ini juga saya bingung. Hahaha. Mending saya dampingi orangnya langsung saja deh daripada nunjukin arah dimana tempat yang mau dituju. Belum lagi, saya hidup di jawa tengah.. orang-orang jawa lebih sering memakai arah mata angin dalam bahasa jawa yaitu wetan, kulon, lor, kidul. Saya semakin nggak paham. Saya biasanya pakai ilmu hafalan. Ya itu kalau untuk yang biasa digunakan sehari-hari, misalnya posisi barang-barang di rumah. Saya juga suka bingung kalau ada yang nanya dimana rumah saya. Biasanya saya jawab dekat dengan Rumah Sakit ini (karena rumah saya memang dekat dengan Rumah Sakit), Gang sebelum Rumah Sakit. Kalau saya tanya posisi orang atau lokasi suatu tempat ke orang dan orang itu memberikan arahan dengan arah mata angin saya palingan tanya lagi dekat ini? (merujuk ke suatu jalan atau tempat) atau pakai kanan-kiri-depan-belakang yang saya pahami. Hehehe. Kalau untuk arah kiblat misalnya lagi di rumah teman gitu, saya biasanya melihat ke musholla atau masjid di sekitar sana saya ingat-ingat menghadapnya kemana sholatnya atau biasanya langsung tanya saja sih kiblatnya menghadap kemana.

Wednesday, May 11, 2016

Kasih Tlah Sampai

6:09 PM 0 Comments
"Kasih tlah sampai…"
"Sampai mana?"
"Sampai pelaminan" 
Bulan lalu seorang teman saya menikah. Undangannya begitu mendadak mana salah pula nulis nama saya. Haduh… kamu nggak lupa kan sama nama saya?
Rasanya tidak terduga dia bisa menikah secepat itu. Tapi, ya Alhamdulillah… sebagai seorang teman saya ikut senang juga. Daripada melihat dia galau soal perempuan terus. Digantung, di-PHP-in, atau hanya one-side love. Dan Alhamdulillah lagi, sepertinya dia mendapatkan pendamping hidup yang sepertinya sesuai dengan keinginan dia. Seorang pendamping yang bisa mengubah dia menjadi lebih baik. Kalau dilihat-lihat kalian cocok kok.. dari postur tubuh sama-sama tinggi.
Selamat ya teman, sudah sampai pelaminan. Selanjutnya akan menempuh babak baru, hidup baru. Semoga sakinah mawaddah dan warrahmah. Bahagia selalu ya.


Rabu, 05 Mei 2016

16:21

Reply 1988 : Taekkie!

6:06 PM 0 Comments
Drama reply 1988 memang sudah berakhir. Drama ini merupakan drama ketiga dari reply series, sebelumnya ada Reply 1997 dan reply 1994. Reply 1988 ini lebih terasa friendship dan family nya tapi tetap saja ada sesi husband huntingnya. Hahaha. Kalau menurut saya, bagian menyenangkan dari drama ini selain cerita persahabatan dan kekeluargaannya adalah settingnya yang tempo dulu jadi kita bisa ikut nostalgia meski mungkin kita belum lahir pada tahun itu. Kita bisa tahu apa yang ngehits pada tahun itu. Hahaha. Pokoknya rasanya bikin kalian pengen balik ke masa-masa itu juga. Dan yang ngeselin tapi jadi salah satu ciri khas dari reply series ini adalah bagian husband hunting. Kita diajak menebak siapa suami dari karakter utama perempuan. Seru sih kayak main detektif-detektif-an juga. Tapi, saya sendiri sebenarnya ada di pihak netral kalau masalah menebak siapa si suami alias nggak ada dipihak manapun. Makanya saya nggak begitu terlalu merasa kecewa misalkan endingnya suami bukan seperti harapan para fans yang juga mengikuti reply series ini. Ini menebak suaminya kok juga kayak menebak siapa pemeran utama pertama laki-laki di dramanya ya? soalnya penonton masih belum jelas siapa pemeran utama pertama laki-lakinya.