Friday, November 20, 2015

Bergerak Dalam Slow Motion

5:00 AM 0 Comments
Saya bukan malas, hanya saja saya bergerak dalam slow motion. Anggap saja begitu. Keluarga saya sering komplain ke saya karena saya tidak dapat melakukan sesuatu dengan cepat. tek-tek-tek. and then done! Saya cenderung lambat tapi oleh mereka saya dikira pemalas. Alon-alon asal kelakon, mungkin pepatah jawa itu cocok untuk saya. Saya yang orangnya alusan (lemah-lembut. apa lemot ya?? hehe).
Saya tidak bergerak dengan cepat. Saya tahu itu. Saya juga merasakannya. Badan saya memang rasanya seperti bergerak dalam slow motion. Pelan-pelan. Lambat. Tapi, pada akhirnya terselesaikan juga pekerjaan itu. Dan sekeras apapun itu saya berusaha untuk mengerjakan sesuatu dengan cepat, di mata orang-orang tetaplah saya terlihat lambat.

Sunday, November 15, 2015

Lebih Dekat Dengan Teman Lainnya

8:29 AM 0 Comments
Sewaktu saya di perpus ada tiga mbak-mbak yang memilih untuk duduk di sekitar saya duduk. Mereka bersahabat dan sepertinya sedang menempuh skripsi. Mbak yang duduk tepat di sebelah kiri saya kemudian tiba-tiba curhat dengan suara yang lumayan keras sehingga sampai terdengar oleh telinga saya. Mbaknya curhat kalau dia itu biasanya kalau punya teman dan temannya itu kemudian berkenalan dengan temannya mbak itu yang lain, kedua teman itu justru malah yang saling dekat. Mbaknya sendiri jadi terabaikan. Hehehe. Dalam hati saya cuma bisa bilang,"i know what you feel". Hahaha. Jadi bisa diambil kesimpulan: Memperluas pertemanan itu bisa dengan berteman dengan temannya teman. Tapi ya jangan seakan-akan ada teman baru teman lama dilupakan. Okay? :D

Minggu, 15 November 2015
08:27

Sekarang

8:18 AM 0 Comments
Sekarang ini, yang ada di pikiran ketika melihat:
1. Anak TK/ Anak SD -> Kyaaa... barang-barangnya lucu-lucu. Alat tulisnya, tas dan lain-lain. Kan jadi pengen punya juga. Bisa sih beli tapi berdasarkan fungsi kegunaan tentu saya tidak terlalu membutuhkan itu. Pemakaiannya akan jarang sekali.
2. Anak SMP -> Wah masa-masa enjoy buat ikut di ekstrakulikuler seru nih..
3. Anak SMA -> Gilaaa... itu anak SMA sekarang kelahiran tahun berapa ya? Hahaha.
Dan jika kalian kemudian bertanya ke saya: "Merasa tua ya?"
Saya akan menjawabnya,"Nggak. Saya justru merasa malu. kenapa? Karena yang berjalan nggak seperti itu. Maksudnya kalau kita tua tentu kita harus bersikap sedemikian rupa untuk merepresentasikannya. Tapi, yang berjalan di kehidupan saya nggak seperti itu. Hehehe".

Minggu, 15 November 2015
08:18

15november2015

8:11 AM 0 Comments
HAPPY BIRTHDAY....
Kebangun sekitar pukul 2 pagi. Kemudian login ke twiter. Ngetwit ucapan ulang tahun buat Kanata dan buat saya sendiri. Kanata's SilverBday. Dia berumur 25 tahun. Tapi, tetap kelihatan cute. Padahal saya kalau melihat Haruma Miura, Nakajima Yuto maupun Kamiki Ryunosuke sudah tampak mature. Hehehe. Nggak apa-apalah. Hehehe.
Saya sendiri untuk ulang tahun saya di tahun ini sebenarnya pengen mendesign sesuatu yang simple kemudian saya upload di instagram saya. Tapi nggak sempat terlaksana. Ya sudah cuma bisa ngucapin lewat twitter saja. I want a bucket of flower. Ya, jauh sebelum mau ulang tahun saya sudah menginginkannya. Entah kenapa kalau melihatnya saja sudah begitu bagus. Begitulah ulang tahun saya untuk tahun ini, seperti yang saya tulis di twitter saya. Saya berterima kasih kepada Allah SWT dan untuk doanya mohon maaf saya nggak turut menuliskannya karena saya berdoa cukup di dalam hati. Semoga terkabul. Aamiin.

Monday, October 26, 2015

Sudut Pandang

6:09 AM 0 Comments
Saya pernah membaca orang menuliskan seperti ini:
Konyol adalah ketika ada orang yang bilang:
“udah putusin aja” tapi mereka nggak pernah punya pacar.
“udah nikahin aja” tapi mereka sendiri belum menikah.
Konyol sekali. Kenapa?
Karena nggak semua orang mengerti benar apa yang mereka katakan.
Jadi, menurut orang ini jangan gampang deh bilang “udah putusin aja” tapi belum pernah pacaran. Coba saja sealim-alimnya dirimu yang suka menceramahi orang kayak gitu kalau kamu pacaran, kalau kamu jatuh cinta... ada batasan-batasan yang nantinya akan kamu langgar sendiri. Contoh kecilnya pegangan tangan. Kan lawan jenis yang bukan mahramnya nggak boleh berpegangan tangan.
Hmm... kalau saya sendiri malah berpikiran berbeda.
Mereka yang suka koar-koar dengan tagline macam:
“udah putusin aja” atau “keep halal sampai nikah” atau “no pacaran sampai married”
Yang seperti itulah, saya rasa mereka justru sudah pernah merasakan pacaran sebelumnya.
Dan kemudian entah kenapa saya merasa terbohongi. Hahaha.
Rasanya ingin bilang “Ya sama saja boong kan ya kalau gitu. Kitanya nggak dibolehin pacaran. Tapi, dirinya sendiri sudah pernah pacaran”.
Tapi, dibalik semua itu saya bisa mengerti kok kalau maksud mereka adalah untuk mengingatkan.

Senin, 26 Oktober 2015
05:46

Perkalian

6:07 AM 0 Comments
Ada yang sudah pernah menonton drama korea yang berjudul “Modern Farmer”? Drama yang dibintangi vokalis FT ISLAND, Lee Hong Ki. Drama yang cukup menyegarkan mata karena settingnya di pedesaan yang masih banyak pepohonan hijau dan pesawahan. Tonton saja sendiri ya dramanya ceritanya seperti apa karena disini saya bukan mau mereview tentang drama itu. Disini saya mau menuliskan ada satu hal yang menarik perhatian saya setelah menonton drama itu. Ya, di salah satu episodenya ada lomba antar desa. Selain lomba yang sifatnya fisik alias berbau olahraga, ada juga lomba unjuk bakat atau keahlian. Nah, di desa yang Hong Ki bantu ternyata desa itu justru mengirimkan seorang kakek yang sudah lanjut usia sebagai perwakilan. Dan apa kalian tahu apa yang kakek itu lakukan? Kakek itu menghafal perkalian. Pas menonton itu saya pikir: “Apa-apaan nih kakek? Cuma kayak gitu?”. Tapi, sepertinya saya sudah salah sangka. Saya tahu itu hanya drama tapi dalam dunia nyata saya rasa semakin lama kemampuan itu akan tergerus oleh usia kita. Kita akan lupa dan untuk menghafal itu dengan lancar tidaklah mudah. Ya, sebenarnya salah juga sih kalau dibilang menghafal. Tapi, disini maksud saya adalah seseorang bisa mengucapkan semua perkalian dari tabel perkalian dasar tanpa salah. Ada yang pernah nonton atau mengikut variety show yang ditayangkan di KBS, yang berjudul “1 Night 2 Days”? Saya kerap kali menonton episode-episodenya dimana sering juga games yang mereka mainkan adalah game perkalian. Adu cepat menjawab soal perkalian dasar. Dan beberapa kali member sempat membuat kesalahan jawaban. Hahaha. Well, that’s just a show. But, in real life don’t you feel the same? Saya sendiri kadang merasa bingung dengan perkalian 6x7, 7x8, 6x9, 7x9, 8x9 seperti itulah. Tapi, saya sendiri dari dulu bukan menghafalkan tapi lebih berpegang pada aturan dasar. Tahukan kalau perkalian itu didapat dari penjumlahan? Misalnya 2x3 berarti 2+2+2. Jadi kalau saya menemui perkalian yang saya tidak bisa menemukan jawabannya secara langsung karena lupa atau nggak yakin, saya melakukan itu. Saya ambil perkalian terdekat dari bilangan yang menjadi soal kemudian saya lakukan penjumlahan. Hahaha.


Senin, 26 Oktober 2015

05:22

Friday, October 23, 2015

Guru Killer

9:47 AM 0 Comments
Pada suatu kesempatan keponakan saya mengeluhkan soal gurunya yang killer. Sebenarnya keponakan saya yang masih duduk di kelas 5 SD itu belum mengerti dengan istilah guru killer. Dia mengertinya kalau gurunya itu pemarah alias galak. Dia bercerita tentang gurunya yang suka memberi tugas terus. Malah tugas kerajinan tangan nggak cuma satu tapi dua. Keponakan saya juga bercerita tentang reaksi dari teman-teman sekelasnya. Dia bercerita kalau teman-temannya beberapa ada yang membantah guru killer ini. Teman-temannya lebih memilih keluar kelas ketika guru killer memberi pilihan untuk itu. Bahkan sebelum keluar kelas mereka bilang “ora urus”. Duh, yang ini nggak sopan ya! Jangan ditiru ya...Gimana dengan keponakan saya? Sesuai dugaan saya, dia nggak berani. Hahaha. Sejengkel-jengkelnya dia, dia nggak akan berani sampai pada titik itu. Keponakan saya mengeluhkan tugasnya yang banyak dan ketika tugasnya itu sudah capek-capek dia kerjakan dinilai jelek oleh guru killernya. Kecewa berat dia. Keponakan saya juga pernah ditegur oleh guru killernya ini. “Kamu di kelas jangan ngalamun!” kata guru killernya. Keponakan saya kemudian menjawab,”saya nggak ngalamun pak, ini saya lagi mikir”. Huahaha. Saya bayangkan keponakan saya yang belajar di bawah guru killer ini ekspresinya pasti lucu. Rada ingin nangis tapi dipaksa-paksain harus berani. Setelah menceritakan semuanya itu saya dan neneknya keponakan saya (mamah saya) memberikan sedikit nasihat ke keponakan saya itu. “Kalau ada tugas tetap harus dikerjakan. Nggak peduli seberapa banyak. Tetap harus dikerjakan sebisanya. Kalau nggak bisa tanya temannya yang paham kan bisa. Nggak boleh nggak sopan ke guru. Seperti apapun guru itu mau galak apa nggak”.

Tuesday, October 13, 2015

Film “Genji”

11:03 AM 0 Comments
Suatu hari keponakan saya bertanya ke saya,”Tante punya film genji?”. Dia nggak tahu judul asli filmnya. Hahaha. Dia hanya tahu nama tokoh utama di film itu karena sepertinya orang-orang pun juga lebih mengenal nama tokoh utamanya daripada judul filmnya. Kalau saya sendiri sih langsung ‘ngeh’ kalau film yang dimaksudkan oleh dia adalah film jepang yang berjudul “Crows Zero” yang dimainkan oleh Shun Oguri. Ketika pertanyaan itu dilayangkan ke saya, saya sempat heran darimana keponakan saya yang masih kelas 5 SD itu bisa tahu film sebrutal itu. “Wah bahaya”, pikir saya. Saya kemudian mencoba menjawab pertanyaannya dengan bijak,”Kamu belum waktunya menonton film itu”. Ya iyalah... kamu mau jadi apa nonton itu. Masih kecil gitu bisa-bisa besok malah jadi suka tawuran. Gawat!

Kadang saya suka menemani keponakan saya nonton film animasi. Dan biasanya saya harus menonton film itu lebih dulu sebelum ditonton olehnya. Takutnya ada konten yang nggak seharusnya dia lihat. Kalau boleh jujur, anak-anak sekarang parah! Ya masak anak kecil nontonnya buat anak SMA. Masih kecil sudah ngomongin pacaran. Nyanyinya juga bukan lagu anak-anak tapi malah lagu cinta-cinta-an anak muda atau malah dangdut koplo pantura berikut goyangannya. Bukan ingin mencari kambing hitam tapi kalau bisa memperbaiki generasi penerus bangsa ini bagian mana yang harus diperbaiki? Industri atau KPI yang harus merumuskan kembali tentang jam tayang atau orang tua yang harus lebih memberikan pengawasan serta pemilahan terhadap tontonan anak-anak mereka. Tontonan yang mendidik sangatlah kurang. Adapun kalau tontonan (sinetron) untuk anak-anak ceritanya terkadang rada kurang logis. Memotivasinya kurang realistis. Ujung-ujungnya yang anak-anak dapat dari menontonnya hanya komedinya saja. Lucunya saja. Semangatnya kurang nempel.

Ambigu

10:59 AM 0 Comments
Saya ambil buku catatan saya. Kemudian saya menuliskan di salah satu halaman kosong di sana:
“USAHA SENDIRI”.
Saya baca, baca, baca, dan baca lagi.
Sampai akhirnya saya merasa...
Kok ini ambigu ya...
Hahaha.

Tuesday, September 29, 2015

Lebih Parah Dari Melipat Ujung Halaman Sebuah Buku

4:09 AM 0 Comments
Beberapa orang punya kebiasaan untuk melipat ujung halaman dari sebuah buku karena di halaman itu ada bab yang dianggap penting. Tapi, ketika dulu saya masih SMA saya pernah melipat tidak hanya ujung halaman tapi hampir sebagian halamannya. Tahu kenapa? saya melipatnya bukan untuk menandai karena ada bab yang penting untuk dibaca tapi justru sebagai tanda untu meng-skip halaman itu. Hehehe. Dan buku itu adalah buku Biologi. Karena ada gambar fauna yang menyeramkan untuk dilihat menurut saya. Dan karena saya tidak bisa melihatnya. Lucu ya saya? Selanjutnya saya cuma bisa berdo'a supaya ketika ulangan/tes tidak ada soal yang menyangkut bab dari halaman yang saya skip. Tapi, sebenarnya saya punya solusi untuk masalah ini. Saya bisa belajar dari teman saya. Mendengarkan apa yang mereka pelajari. Hehehe.

Saat ini saya sedang berada di keadaan yang benar-benar lebih parah dari hanya melipat sebagian halaman buku biologi. Saya bahkan tidak berani membuka. Saya merasa saya perlu tahu sesuatu tapi saya seperti belum siap untuk itu. Alhasil saya tidak berani untuk membuka dan mempelajarinya. Mencari tahu tentang psikologi. Rasanya pun tidak jauh beda dengan memeriksakan diri ke dokter. Kita belum siap kalau dokter memvonis kita menderita penyakit tertentu. Mempelajari psikologi, diri ini belum siap untuk tahu kalau diri ini akan menemukan dirinya terlalu berbeda. Hehehe. Sementara saat ini pun sedang sendiri karena teman-teman sedang berjuang di jalan masing-masing.

Saturday, September 26, 2015

Are You Not Tired?

9:58 AM 0 Comments
Hari senin kemarin saya mengikuti sebuah tes untuk mendapatkan pekerjaan. Psikotes dan tes pengetahuan akademik. Di tengah-tengah mengerjakan soal saya mendapatkan pemandangan yang membuat saya tidak habis pikir. Saya melihat orang di sebelah saya sedang sibuk dengan kertas contekannya sendiri. Kok bisa-bisanya ya bawa contekan. Ada waktunya ya? Saya tahu ada tes-tes berhitung seperti ketika masih sekolah dulu. Tapi, apa harus sampai menyiapakan kertas contekan yang mungkin berisi rumus-rumus matematika begitu? Sebenarnya melihat kejadian itu, saya ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan ke dia. “How old are you?”. “You’re getting old you know? And you still doing something like that? Are you not tired?”. Ya. Saya ingin bertanya pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Apa nggak merasa lelah ya? Apa nggak merasa malu ya? Ada kecenderungan ketika di pendidikan formal dia sudah biasa melakukan hal yang seperti itu. Dan hingga kini mencari pekerjaan pun sama. Apa di benaknya tidak pernah terlintas sedikitpun untuk berhenti melakukan hal yang seperti itu? Kejujuran memang sulit sekali ditemui sekarang ini. Padahal katanya kejujuran adalah mata uang di seluruh dunia.

Sunday, September 20, 2015

Kala Siang

6:20 AM 0 Comments
Kamu mudah goyah.
Kamu mudah berubah arah.
Semudah itukah dirimu tergugah?
Di suatu siang mendadak aku terdiam
Berpikir dan menanyai diri sendiri
Sudahkah selama ini aku melakukan sesuatu yang benar?
Sudahkah selama ini aku melakukan hal-hal yang bermanfaat?
Tidak harus bisa menginspirasi banyak orang karena siapa aku?
Tapi memang benar pertanyaan itu
Apa selama ini telah kamu gunakan waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat?
Sebelum perenungan ini di tempat yang sama
Mendadak aku menjadi malu
Karena ulahku
Aku merasa telah membuat suatu kesalahan
Apa yang sudah aku tulis selama ini?
Apa semua itu bermanfaat?
Haruskah aku seperti itu?

Watermark. Perlukah?

6:19 AM 0 Comments
Menurut kalian watermark di gambar itu perlu apa tidak sih? Atau menurut kalian watermark itu mengganggu? Watermark sepertinya penting karena untuk menandai hasil karya kita. Tapi, tidak tahu kenapa rasanya kalau ada watermark itu sedikit mengganggu pemandangan. Apalagi kalau watermarknya itu lumayan besar. Saya sering melihat gambar-gambar yang dishare di instagram ditempelin watermark oleh si peng-upload. Saya sendiri dulu pernah beberapa kali menambahi watermark pada gambar-gambar lucu bikinan saya sendiri di instagram. Tapi watermarknya saya tulis pakai bahasa jepang. Pakai huruf katakana dari nama saya. Dan agak saya sembunyikan juga beberapa di antaranya yaitu dengan membuat warna lebih soft. Tapi, sekarang saya sudah tidak sering melakukannya lagi. Seperti beberapa screencaps yang saya posting di instagram tidak saya beri watermark karena ya itu tadi rasanya sedikit mengganggu. Hehehe. Lebih enak dilihat kalau clear gambar aslinya saja. Tapi, saya juga sempat menemukan apa yang saya upload di upload ulang oleh orang lain tanpa menyertakan credit kalau itu dari saya. Sedih juga.

Friday, September 18, 2015

Penulisnya

5:43 PM 0 Comments
Bukan kaku karena terlalu baku.
Tidak juga terlalu formal karena merasa normal.
Hanya saja perlu menulisnya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. 
Dan sedang berproses untuk itu.

Memberi Kesan

5:41 PM 0 Comments
Pernahkah kalian berpikir seperti ini?
Screencaps from kmovie My Love My Bride
Atau mungkin memberi kesan sudah menjadi suatu hal yang wajib bagi kalian ketika berjumpa dengan orang lain?

Saya ingin bertanya kenapa?

Bukankah kalau kita sebelumnya terlalu ingin memberi kesan pada orang lain kita akan menjadi canggung sendiri dan jauh dari kata menjadi diri kita sendiri?

Hahaha. Sebenarnya saya ingin tertawa sendiri tentang hal ini. Karena bisa jadi yang terjadi adalah screencaps lanjutannya di bawah ini. Hahaha.

Screencaps from kmovie My Love My Bride
Kita ingin memberi kesan tapi pada akhirnya kita malah ilfeel sendiri. Karena yang ingin kita beri kesan ternyata tidaklah berkesan. Hahaha.

Dan pernahkah juga kalian berpikir dan bertanya kepada diri sendiri tentang mengapa dirimu harus merasa malu karena ulah orang lain atau kenapa dirimu harus peduli tentang apa yang dikerjakan orang lain? Padahal orang itu bukan siapa-siapamu. Meski orang-orang menilai kalau dia ada apa-apa denganmu. *absurd ini mah kalimatnya hahaha*

Mencoba mengartikan paragraf terakhir, jadi intinya adalah kamu mendapatkan kesan yang tidak menyenangkan yang seharusnya tidak perlu kamu dapatkan. Kamu ditinggalkan kesan oleh orang yang tidak berkesan. Makanya kamu merasa malu. Benar nggak sih? *garuk-garuk kepala*

Jum’at, 18-09-2015 
13:26

Gaya Penceritaan

5:11 PM 0 Comments
Ketika saya main ke salah satu forum yang saya ikuti, saya menemukan sesuatu yang menarik dari pemikiran salah seorang member forum disana. Saya ikut terlibat dalam diskusi yang membahas sebuah judul drama korea yang saat ini sedang booming disana karena ratingnya yang sungguh sangat tinggi semenjak tayangan perdananya. Ceritanya pun membuat penasaran dan menarik untuk diikuti. Drama itu berjudul “Yong Pal” yang diperankan  oleh Joo Won dan Kim Tae Hee sebagai pemeran utamanya. 
Well, balik lagi mengenai apa yang sudah menarik perhatian saya di forum itu adalah seseorang menuliskan tanggapan dari beberapa member yang resah karena love line di drama “Yong Pal” ini begitu cepat atau tiba-tiba. Iya juga sih... pikir saya. Lalu dia mencoba menjelaskan kalau drama ini sedikit berbeda dengan tipikal-tipikal drama korea yang biasanya. Drama “Yong Pal” lebih banyak "showing us" daripada "telling us" , dan mungkin juga  dikarenakan penulisnya adalah seorang laki-laki. Jadi, maksudnya “telling us” adalah penulis menjelaskan secara gamblang apa yang ada di dalam pikiran lead male/female kalau mereka sedang saling jatuh cinta. Sementara “showing us” adalah penulis lebih mengajak penonton untuk menganalisa sendiri apa yang terjadi lewat petunjuk yang ada di adegan-adegan. Bagi sebagian orang ini mungkin dirasa menyebalkan, karena metode "showing us" ini berarti pemotongan besar-besaranan terhadap line so sweet, cheesy, romantic, heart-fluttering, yang bisa bikin penonton deg-deg-an, senyam senyum sendiri dan ikut tersipu malu. Tapi bagi sebagian orang lagi metode ini lebih exciting dan brilliant. Sebagai penonton, kita dibuat memperhatikan dan menghargai setiap detail adegan, line, dan ekspresi pemain. 
Saya jadi mikir kalau ini persoalan gender hingga ada perbedaan gaya penceritaan mungkin ada benarnya juga. Penulis yang perempuan mungkin akan lebih suka kalau jatuh cinta itu ya perasaannya ditunjukkan secara nyata seperti terus saja memikirkan yang dicinta sampai rasanya mau gila. Tapi, kalau penulis yang laki-laki mungkin tidak akan mudah untuk membuatnya menunjukkan orang yang jatuh cinta harus sebegitu gilanya. Saya tidak tahu apa contoh yang akan saya ambil ini sesuai apa tidak, tapi coba ambil contoh dari real love couple in the real world, perempuannya pasti yang akan lebih merasa untuk ingin menunjukkan kalau mereka itu pasangan yang romantis atau pasangan yang bahagia. Sementara laki-lakinya akan merasa kalau yang seperti itu agak berlebihan dan lebih suka menjalani hubungan yang hanya mereka berdua yang tahu tanpa perlu menunjukkan kepada dunia kalau mereka adalah pasangan yang bahagia di dunia ini. Benar tidak sih?
Jum’at, 18 September 2015
05:08

Flashdisk 8GB Limited Edition

5:08 PM 0 Comments
Pic di bawah ini saya dapat dari instagram  yang diupload sama @dagelan.



Ketika pertama kali melihatnya kemudian membaca tulisannya yang terpikirkan oleh saya adalah kurang lebih seperti ilustrasi berikut ini:

FD 8GB: “Yakin? Yakin bakalan milih kamu?”

FD 16GB: “Yaiyalah. Secara pas gitu” (merasa di atas angin)

FD 8GB: “Yakin? Tetap bakalan milih kamu daripada aku yaang biarpun cuma 8GB tapi Limited Edition?”

HDE 1T: “Halo...apa kabarnya ya sama saya?”

FD 16GB: “Ah... lupa kalau ada dia” (kemudian mundur teratur)


***

Begitulah yang terpikirkan oleh saya. Mikirnya berarti ada dua FD. 8GB dan 16GB. Terus, gimana ya kira-kira kalau ada FD 8GB tapi Limited Edition. Bakalan lebih milih yang mana? Tapi, saya tahu inti yang ingin disampaikan bukan seperti itu. Hehehe.

Btw, kalau dari sudaut pandang anak TI bakalan lain lagi ceritanya. Anak TI kan banyak akal. Selalu ada jalan. Hehehe.
 

Selama ini...

5:04 PM 0 Comments
“Kalau begitu apa yang kamu lakukan selama hidupmu sampai dengan saat ini sampai kamu tidak ada yang bisa kamu lakukan?”

Kurang lebih begitulah dialog yang ada di drama korea Misaeng. Nggak tahu kenapa drama line dari drama ini sering bikin saya kepikiran. Dan kalau pertanyaan seperti itu dilemparkan ke saya, saya ingin menjawab:

“Selama ini saya belajar dan tidak terasa ternyata saya sudah belajar selama ini”.

Sebenarnya saya sedang merasa kalau saya ini sudah menghabiskan waktu terlalu lama untuk belajar di pendidikan formal. Saya tidak pernah tinggal kelas paling cuma yang lulusnya agak molor sedikit itu ketika kuliah. Makan waktu 4 tahun plus 1 semester. Asli, kalau saya tahu bagaimana caranya supaya bisa mempersingkat menempuh pendidikan itu sudah saya usahakan deh untuk bisa mempersingkatnya.

Saya tahu sebenarnya kita tidak boleh berhenti belajar dan rasanya kita harus belajar seumur hidup kita. Belajar tidak selalu dalam pendidikan formal. Ada banyak hal memang harus kita pelajari seperti belajar tentang kehidupan.

Oiya, sedikit ngasih bonus pic ini ya...

Biar nggak stress. Komikin aja.. ya kan?

Semoga nggak garing deh... hihihi....


Didahului dan didahului

4:59 PM 0 Comments
Rasanya hidup saya kok terlalu sering nge-rem. Makanya kok nggak maju-maju. Hehehe. Iya kali ya? Suka mengalah. Melihat sekarang ini seperti dibalap sama adik-adik yang usianya di bawah saya. Didahului dan didahului. Saya ketinggalan atau saya memang sudah biasa tertinggal? Maksudnya saya perlu waktu lebih lama untuk bisa mencapai apa yang sudah mereka capai. Ya kan tiap orang-orang itu memang berbeda.

Wednesday, September 16, 2015

Teramat disayangkan...

5:47 AM 0 Comments
Hal yang sering saya sayangkan adalah ketika ada sebuah keluarga yang tidak mempunyai banyak quality time, tapi ketika mereka mempunyainya mereka justru bertengkar beradu argumen. Haduh.... please deh. Create a sweet memories not a bad memories.

Saya rasa semua anak tidak suka dimarahi oleh ibu atau ayahnya. Apalagi di depan orang-orang dengan “nada tinggi” alias suara yang keras. Alangkah lebih baiknya jika mereka memberitahu kesalahan anaknya dengan dibicarakan secara personal dengan si anak itu sendiri. Bukan di tempat saat itu juga saat si anak berhasil memancing emosi ayah atau ibunya. Tapi, si anak diajak menepi sebentar begitu terus diberitahu apa kesalahan yang baru saja dilakukannya.

Heran saya dengan ayah atau ibu yang suka meneriaki anaknya. Kasihan anaknya itu bisa trauma lho... Oiya, biasanya kalau si ibu itu sifatnya yang mudah emosian, si ayah itu sifatnya yang kalem atau sebaliknya. Tapi, hal yang ingin saya tanyakan adalah setelah mereka melakukan itu saya pikir mereka itu merasa menyesal deh sudah keras terhadap anaknya begitu. Lha kalau ujung-ujungnya merasa menyesal kenapa harus pakai teriak-teriak segala buat memberitahu anaknya.

Nostalgia Video Lama

5:35 AM 0 Comments
Jum’at siang kemarin saya buka-buka file yang ada di dvd saya. Dan saya menemukan video rekaman saya bersama teman-teman kuliah saya. Video itu dibuat di tahun 2011. Ketika itu saya dan teman satu kelompok saya sedang mengerjakan laporan PKM di salah satu kos teman saya. Di video itu ada total 6 orang. Saya putar dan saya tonton video itu dengan fokus melihat diri saya sendiri. Saya ingin tahu saya seperti apa. Dan saya memang paling kalem dibanding teman-teman saya yang lain. Bahkan di video itu ketika teman saya menyuruh saya untuk beraksi saya bertanya dengan polosnya “ngapain?” hehehe. Disana saya kelihatan putih dan kurus seperti saat ini. Rambut saya kelihatan berantakan, poni jatuh mulu. Hehehe. Tapi, saya masih kelihatan cute seperti biasanya. Hehehe. Saya juga memperhatikan cara saya berbicara. Karena saya ini orang jawa tapi pas kuliah saya jadi kebiasaan ngomong pakai bahasa indonesia sama teman-teman saya. Kedengeran lucu. Hehehe. Videonya juga menghibur. Jadi kangen sama mereka. Ah untung masih punya video ini jadi bisa ditonton berulang-ulang kalau lagi kangen sama mereka. Karena video ini diambil tahun 2011, pembahasan yang kita bicarakan juga pemberitaan yang hits pada waktu itu. Hihihi. Beneran deh lucu juga kalau dilihat sekarang ini. Tingkah lucu mereka. Hahaha.

Tuesday, September 15, 2015

Berhalusinasi

5:46 AM 0 Comments
Pernahkah kalian berhalusinasi? Terkadang orang yang sedang sakit mengalaminya. Dan saya juga pernah mengalaminya. Tepatnya bulan ramadhan dua tahun yang lalu. Saya jatuh sakit. Sampai-sampai tidak bisa ikut berpuasa. Jadi, badan saya rasanya remuk. Kaki pegel semua kalau habis tidur. Rasanya seperti habis main film action. Mafia gitu...kejar-kejar-an. Saya seperti tawanan yang tiada henti diburu oleh agen-agen rahasia. Bahkan ketika saya tidak sengaja terbangun di tengah malam rasanya badan saya memang remuk. Capek sekali. Dan ketika saya bangun itulah yang saya ingat. Untuk bisa tidur lagi pun saya membuat diri saya berjaga-jaga agar tidak dikejar oleh agen-agen rahasia itu. Setidaknya saya tidak menjadi tawanan yang tiada henti diburu. Begitulah halusinasi gila saya ketika saya sakit. Saya tidak mengerti kenapa bisa begitu. Hahaha. Berasa syuting The Raid malah. Hahaha. Bak-buk-bak-buk. Capek semua.

Baper Total di Instagram

5:28 AM 0 Comments
Baper. Ya istilah yang cukup kekinian. Baper alias bawa perasaan. Kalau sebelumnya saya bisa dibilang seperti Galau Maksimal di Facebook, kalau di instagram bisa dibilang saya itu Baper Total. Huaaa.... semua itu gara-gara drama “Oh My Ghost”. Dibikin baper sama cute couple chef-nim & Na Bong. Kyaaa~~~
Jadi, di instagram saya posting-posting screencaps drama ini. Lha mau gimana lagi... kangen ih.... chef~ah~chef~..*manggil chef ala Na Bong huehehe*. Dramanya sudah selesai tapi saya semacam belum rela saja kalau sudah selesai. Andwae.....

Sebenarnya ketika dramanya masih ongoing saya juga beberapa kali sudah memposting screencaps drama ini di instagram saya. Biasanya saya ambil screencaps yang saya suka sama drama line nya alias dialognya. Jarang sih kalau share moment yang terlalu romantis gitu. Hehehe. Jadi, saya itu seperti melakukan screencaps confession. Dimana saya membuat caption tentang apa yang saya rasakan...berbau curhat colongan alias curcol sih lewat screencaps itu. 
Yang penasaran bisa cek saja ke instagram saya. Search saja @ainacalm. Itu nama akun instagram saya.  Oiya saya sekarang sedikit menahan diri untuk tidak mencari berita tentang cast “Oh My Ghost”. Saya takut jatuh semakin dalam. Huehehehe. Video Fan Meeting nya yang di Singapura saja saya belum berani nonton. Takut hati saya berteriak kegirangan. Belum lagi mengunjungi forum soompi yang membicarakan tentang drama ini. Disana saya akan bertemu dengan orang-orang yang sama dengan saya. Orang-orang yang susah move on dari drama ini. Dari cute couple ini.