Suatu hari keponakan
saya bertanya ke saya,”Tante punya film genji?”. Dia nggak tahu judul asli
filmnya. Hahaha. Dia hanya tahu nama tokoh utama di film itu karena sepertinya
orang-orang pun juga lebih mengenal nama tokoh utamanya daripada judul filmnya.
Kalau saya sendiri sih langsung ‘ngeh’ kalau film yang dimaksudkan oleh dia
adalah film jepang yang berjudul “Crows Zero” yang dimainkan oleh Shun Oguri.
Ketika pertanyaan itu dilayangkan ke saya, saya sempat heran darimana keponakan
saya yang masih kelas 5 SD itu bisa tahu film sebrutal itu. “Wah bahaya”, pikir
saya. Saya kemudian mencoba menjawab pertanyaannya dengan bijak,”Kamu belum
waktunya menonton film itu”. Ya iyalah... kamu mau jadi apa nonton itu. Masih
kecil gitu bisa-bisa besok malah jadi suka tawuran. Gawat!
Kadang saya suka
menemani keponakan saya nonton film animasi. Dan biasanya saya harus menonton
film itu lebih dulu sebelum ditonton olehnya. Takutnya ada konten yang nggak
seharusnya dia lihat. Kalau boleh jujur, anak-anak sekarang parah! Ya masak
anak kecil nontonnya buat anak SMA. Masih kecil sudah ngomongin pacaran.
Nyanyinya juga bukan lagu anak-anak tapi malah lagu cinta-cinta-an anak muda
atau malah dangdut koplo pantura berikut goyangannya. Bukan ingin mencari kambing hitam tapi kalau
bisa memperbaiki generasi penerus bangsa ini bagian mana yang harus diperbaiki?
Industri atau KPI yang harus merumuskan kembali tentang jam tayang atau orang
tua yang harus lebih memberikan pengawasan serta pemilahan terhadap tontonan
anak-anak mereka. Tontonan yang mendidik sangatlah kurang. Adapun kalau
tontonan (sinetron) untuk anak-anak ceritanya terkadang rada kurang logis.
Memotivasinya kurang realistis. Ujung-ujungnya yang anak-anak dapat dari
menontonnya hanya komedinya saja. Lucunya saja. Semangatnya kurang nempel.
No comments:
Post a Comment