Sunday, February 16, 2014

Cerita Lain

7:36 AM 0 Comments
CHAPTER 1 : Proud Of...

Hai...
Sebenarnya boleh nggak sih si idiot macam saya ini merasa bangga?
Bangga karena saya menghasilkan karya saya benar-benar sendiri.
Belajar mulai dari nol sendiri.
Tanpa bertanya pada siapapun.
Dan hanya mengandalkan selancar di dunia maya?
Bahkan dengan kemampuan bahasa asing yang seadanya.


CHAPTER 2 : What's your project? What's your mind?

Sebenarnya apa yang kamu pikirkan?
Kenapa kamu tidak bisa hanya memikirkan tentang dirimu sendiri.
Fokus dengan projectmu sendiri.
Saya ingin bertanya pada diri saya seperti itu.

CHAPTER 3 : I Can Make It. But, I Can't  Present It Well

Ini lebih kepada bagaimana kita menpertanggungjawabkannya.
Karena mereka hanya melihat apa yang ditampilkan saat itu.
Tidak ada penilaian akan suatu proses panjang.
Saya tahu saya bukan seorang penampil yang baik.
Saya adalah orang yang biasa bekerja di balik layar.
Karena itulah saya tidak terlalu berekspektasi tinggi untuk hasil akhirnya.
Apalagi yang saya buat adalah sesuatu yang baru untuk saya bahkan mereka.

CHAPTER 4 : I Know You Have Ability!

Sebenarnya kalau bisa saya ingin mereka berhenti mengatakan hal-hal seperti itu.
Hal yang terasa membebani saya.
Tapi saya tidak bisa.
Hanya berakhir dengan mendiamkannya saja.
Saya hanya seorang idiot yang terlalu ingin banyak tahu.
Hingga harus ikut campur dalam project orang lain.
Bukan seperti apa yang kalian katakan.
Lagian untuk apa kalian mengatakannya.
Cukuplah kalian tahu itu.
Kalian tidak akan memberikan suatu perubahan yang berarti untuk hidup saya.
Kalian tidak bisa memberikan penilaian kalian.

CHAPTER 5 : FINISH
Bermanfaat dan dimanfaatkan itu berbeda bukan?
Berbeda di rasa selain disusunan huruf untuk membentuk kata itu sendiri.
Senang rasanya semuanya sudah mencapai garis finish dengan jalannya masing-masing.
Atas usaha mereka masing-masing.


Minggu, 16 Feb 2014
07:32





Saturday, February 15, 2014

If we are family, why we didn’t life in a same place together

8:36 PM 0 Comments
“emang mereka yang nggandeng anak kecil itu bapak ibunya apa? Percaya?! Bisa aja yang nggandeng itu pembantunya lhoh”, ucap temen gue.
“gue bisa bedain dari apa yang gue lihat”, jawab gue.
“terserah deh. Aneh. Nikmati sana,” lanjutnya sambil tertawa.
Yap! gue udah biasa dibilang aneh sama temen-temen gue. Sekarang ini gue remaja. Gue broken home. Tapi, gue sekarang nggak ngikut siapa-siapa. Gue nge-kost. Habis orang tua gue terlampau sibuk. Pernah gue waktu SMP dititipin sama eyang gue. Jadi gue tinggal di rumahnya. Stress gue. Kuping gue panas. Pada saling jelek-jelekin mantan mantunya. Makanya gue sekarang lebih milih buat sekolah di luar kota biar gue bisa tenang. Hidup gue tentram dan damai. Well, dari SMP sampai SMA gue beruntung banget sekolah gue ini deket sama sekolahan SD dan juga TK. Gue nggak tahu kenapa gue suka ngelihat anak-anak TK dan SD pada dianter jemput orang tua mereka. Mungkin gue kesepian, merindukan kasih sayang orang tua. Gue pengen kayak mereka. Jadi keinget sama lagunya Last Child yang judulnya Diary Depresi ku. Liriknya yang pas bagian : “ Wajar bila saat ini ku iri pada kalian yang bahagia berkat suasana indah dalam rumah” …ngena banget sama kehidupan gue. Hehe. Tapi, apa mau dikata orang tua gue udah pisah. Dan sampai sekarang gue nggak ngerti kenapa harus pisah. Kalau kelurga kenapa nggak tinggal bareng di tempat yang sama? Kenapa?
Well, balik lagi ke kebiasaan gue. Emang kata temen gue benar. Kebanyakan dari mereka itu memang dijemput sama pembantunya, tapi ada juga kok yang emang bener-bener dijemput sama ayah atau ibu mereka. Gue nikmati banget moment-moment kayak gini. Karena kost-kost-an gue nggak jauh juga dari sekolah gue jadi gue ke sekolah itu pagi-pagi banget buat ngelihat anak-anak TK dan SD itu diantar orang tuanya. Terus kalau jam istirahat gue ngelihat mereka dijemput orang tuanya. Kata temen gue kebiasaan gue ini aneh.
Selain itu, gue juga suka ngelihat kalau ada orang tua yang jalan bareng sama anaknya yang masih kecil buat sholat di masjid. Adem man!!! Gue nglihatnya enak banget. Keluarga harmonis dan bahagia.
Gue nggak tahu sampai kapan gue harus kayak gini. Gue cuma bisa merasakan adanya kasih sayang nggak secara langsung tapi lewat orang lain, dari apa yang gue lihat. Dan yang gue pelajari dari hidup gue adalah gue nggak mau besok anak gue hidupnya kayak gue. Cukup gue aja. Gue bakalan sayang banget sama keluarga gue.

Senin, 25 April 2011
23:10

RAIN OF SORROWS

8:31 PM 0 Comments
hari ini aku benar-benar terjatuh.
Aku terpuruk dalam kekecewaan.
Aku sangat sedih.
Aku harapkan hujan ini tak cepat reda.
Karena aku masih membutuhkannya tuk redakanku.
Biarkan aku larut dalam kesalku dan sesalku bersamanya.
Menenangkanku,
Menjernihkan pikirku,

Dad, I’m still stand up after finish but sorry dad I’m not the winner

8:28 PM 0 Comments
Ayah.Dialah satu-satunya orang yang penuh kasih menyayangi aku dengan tulus. Ya, ibuku meninggal setelah melahirkanku jadi aku tidak tahu bagaimana rasa kasih sayang seorang ibu. Aku hanya bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Tak apa-apalah. Aku rasa semua orang tua di dunia punya tujuan dan harapan yang sama untuk buah hatinya. Saat aku nakal ayah bilang padaku “Nak, apa kamu tahu. Ibumu pasti tidak suka melihat kamu nakal seperti ini. Sama seperti ayah”. Saat itu aku sedih karena aku merasa mengecewakan ayah dan juga ibu yang sudah tenang berada di suatu tempat yang indah. Aku pun bertekad untuk membanggakan ayah yang sudah susah payah membesarkanku sampai saat ini umurku 12 tahun.

Entah kenapa aku tidak pernah merasa puas. Aku selalu saja merasa kalau aku belum bisa membanggakan ayahku. Bagiku menjadi 3 besar di kelas dan membuat nama ayah selalu disebut di depan wali murid yang laen saat penggambilan raport selama ini belumlah membuat ayah bangga. Aku ingin membanggakan ayah.

Bulan ini bulan jadi sekolahku. Akan diadakan perayaan dimana ada lomba2 antar sekolah juga. Dan aku memberanikan untuk ikut 3 lomba. Lomba mengarang, lomba lari dan pidato. Teman-temanku merasa heran dengan pilihanku. Ya! Karena mereka tahu kalau aku nggak jago di bidang olahraga dan aku juga anaknya pendiem. Jarang terlihat ngomong di depan umum. Tapi, entahlah aku ingin mencobanya. Aku ingin membuat ayah bangga. Kalau aku juara aku persembahkan pialaku untuk ayahku. Peserta diberi waktu 2 minggu untuk mempersiapkan diri. Karena acaranya ada di tengah bulan. Dan kata pihak sekolah juga para orang tua boleh datang ke sekolah. Aku senang bukan main.

cinta : kesepakatan bukan kesepihakan

8:10 PM 0 Comments
Cinta adalah suatu kesepakatan, bukan suatu kesepihakan. Suatu kesepakatan untuk mengambil komitmen. Dan bukanlah suatu kesepihakan yang hanya dijalani satu pihak saja. Yang sepihak bukanlah cinta namanya. Karena cinta itu haruslah berjalan dua arah. Seperti mencintai dan dicintai.
Jadi, kesimpulannya adalah cinta tidak bisa dieksperimenkan. Mengapa? Yah karena cinta itu bukanlah suatu kesepihakan. Hehe. Kayaknya kesimpulannya nggak nyambung yah? Hehe.
Okeh, dikit aja deh nulis tentang cinta-cintaannya soalnya kagak banyak ngerti juga. Haha.


Kamis, 11 Agustus 2011
19:03

INI CANDA, BUKAN CINTA!!!

7:56 PM 0 Comments
Saat semuanya seakan memojokkan akan apa yang pecinta rasa pada seseorang adalah cinta, pecinta memungkirinya. Pecinta membohongi orang lain tentang perasaannya. Pecinta tidak ingin seorang pun mengusik cintanya. Pecinta lebih memilih mencintainya dalam diam. Atau terkadang menyatakan persaannya dalam canda. Tapi, sayang yang tersampaikan justru kesan candanya daripada isi dari canda itu sendiri.
Saat dimana pecinta sudah benar-benar menyatakan perasaannya di suatu suasana serius tanpa canda dan ternyata jawaban yang diterimanya adalah suatu penolakan lantas pecinta justru bilang kalau pernyataan cinta itu cuma bercanda. Hehe. Lucu yah???
---
Haha. Kurang lebih begitulah sedikit narasi tentang keadaan di lingkungan yang terkadang membingunkan. Hehe. Cinta..cinta…kalau cinta mah cinta aja….apa cinta adalah suatu bahan bercandaan?? Kalau cinta mah bilang cinta aja…kalau canda ya bilang kalau canda!!! Huhhhuuuu…

Minggu, 24 Juli 2011
21:43

Yang Susah…

7:37 PM 0 Comments
Aku tidak tau apa ini anggapan kebanyakan orang apa enggak. Dalam pikirku kebanyakan orang berpikiran kalau menyatakan cinta itu susah. Dulu sempat aku tidak begitu setuju dengan itu. Yap! karena menurutku yang susah adalah menjalalani sesudah cinta itu diungkapkan. Baik itu penerimaan atau suatu penolakan. Kenapa? Karena misalkan aja diterima, mungkin orang-orang berpikir kalau diterima langsung seneng dan bisa happy-happy bareng. Tapi, ingat ada ego yang bermain disana. Ngatur ego diri sendiri plus ngerti ego orang lain itu nggak gampang. (maaf aku bingung harus nulis tentang ini bagaimana tapi kalau yang udah pernah bahkan sering pacaran pasti ngertilah…hehe). Dan untuk penolakan. Kenapa setelah masa menyatakan cinta dan kemudian penolakan itu susah? Ya karena malu lah. (pastinya..hehe). Itu alasan besarnya. Dan yang membuat jadi susah lagi adalah karena rasa cinta itu sudah diketahui oleh yang dicinta. Sikap terhadap yang dicintai pasti jadi serba nggak enak. (kurang lebih sih seperti itu…). Dan ada sedikit rasa takut mengenai rusaknya suatu hubungan yang sebelumnya baik-baik aja.
Tapi, sekarang pemikiranku agak sedikit berubah. Jadi, mengapa menyatakan rasa cinta itu susah? Ya, karena pake hati. Karena pake perasaan jadi rada susah. Kalau nggak pake hati mah orang bisa nyatain cinta tiap jamnya. Hehehe.

Sabtu, 03 September 2011
12:42

-repost dari blog lama.

BREAK…

7:19 PM 0 Comments
Sama-sama merasa kehilangan. Begitulah yang kami rasakan.
“Kalau jodoh juga nggak bakalan kemana-mana kok”
Kata-kata yang keluar darinya itu dan juga senyumnya waktu mengatakan kata-kata itu nggak bisa aku lupakan.
Berat tapi sedikit menenangkan.

“Sebelum kau pergi jauh dariku
Dengarlah isi hatiku tentang dirimu
Yang slalu ku cinta dan yang slalu ku rindukan…
Maafkanlah semua kesalahanku
Ku buat kau menangis pergi dan berlalu
Meninggalkan diriku
Dan tak kan pernah kembali”
Sepenggal syair lagu yang dia nyanyikan lewat ponsel di malam perpisahan itu pun nggak bisa aku lupakan. Seperti lirik lagu yang dia nyanyikan : “Ku buat kau menangis” aku memang tak bisa menahan jatuhnya air mataku.
Tapi, mau gimana lagi…
Beginilah akhir cerita cinta selama ini…
WE BREAK OUR RELATIONSHIP…
T.T

Just an epilog and not based on real story of my life or others life.

Kamis, 07 April 2011
21:53

- repost dari blog lama.

Surat Kecil Untuk Teman

7:17 PM 0 Comments
Untuk Teman-Temanku,
Ada jarak yang terbentang…
Ada berbagai kegiatan yang mengisi waktu…
Bahkan hingga penuh dan menyibukkan…
Bukan hanya aku tapi juga kalian…
Maafkan aku karena alasan itu…
Aku tak sempat untuk sesekali berkunjung dan tidak juga berkirim pesan kepada kalian bukan berarti kalian bukan temanku. Kalian tetap temanku. Intensitas komunikasi antara aku dan kalian mungkin sangatlah kurang. Tapi, aku berharap silaturahim tetaplah berjalan. Kita tetap teman.
Love,
Aina.
Jum’at, 09 September 2011
19:45

- repost dari blog lama.

“Teman, aku sangat sayang kalian”

7:14 PM 0 Comments
Suatu saat kita akan rindu saat-saat seperti ini: saat dimana guru sedang marah, terlambat datang ke sekolah, teman yang sedang bergembira, suasana kelas yang seperti pasar, dihukum guru, nyontek waktu ulangan, ngerjain PR di sekolah, dijemur dan lari di lapangan, naksir kakak kelas atau adik kelas maupun dikhianati pacar.
Tapi, inilah kebahagiaan kita.
Kelak kita gak akan merasakan lagi indahnya masa-masa SD, SMP, dan SMA.
Berganti dengan suasana tegang masa depan yang lebih menantang.
Maka dari sekarang mulailah katakan : “Teman, aku sangat sayang kalian”
Ditulis pagi ini, Jum’at 25 Februari 2011 pukul 06:10
Berdasarkan sms yang dikirimkan oleh seorang temanku yang aku terima pada 9 September 2010 13:05

Cinta Itu... Baik kan? Gak Jahat kan?

6:54 PM 0 Comments
Cinta itu baik kan?

Cinta itu gak jahat kan?

Jika benar cinta itu baik seharusnya dia menguatkan, bukan melemahkan.

Bukan menakutkan.

Jika benar cinta itu baik seharusnya dia menyenangkan.bukan menyedihkan.

Seharusnya dia dapat hadirkan senyuman bukan tangisan.

Seharusnya dia dapat hadirkan kebahagiaan bukannya luka dan derita.

Jika benar cinta itu baik seharusnya dia mempertahankan bukan melepaskan.

Seharusnya dia dapat hadirkan kebersamaan bukan perpisahan.

Cinta itu baik kan?

Cinta itu gak jahat kan?



7 Januari 2011 
9:36 AM

-repost dari  blog lama.

LOVE, LOGIC AND HEART

6:49 PM 0 Comments

Hei,
Sungguh! kamu itu aneh.
Argumen-argumenmu tentang cinta.
Dan belum lagi tentang kisahmu.
Aku sungguh tak mengerti denganmu.
Ingin ku tertawa tapi, kasihan kamu.
Aku harus bilang kamu itu apa?
Bagaimana?
Kamu itu bodoh atau kamu memang anak kecil.
Masih terlalu dini.
Masih terlalu lugu tentang masalah hati dan cinta?
Aku heran dengan kamu.
Mengapa kamu masih bisa berbuat baik ke orang yang sudah menghancurkan hatimu?
Yang sudah memberikan luka di hatimu
Hingga kamu getir dalam hidupmu.
Mengapa kamu masih bisa tersenyum kepadanya?
Mengapa kamu tidak membencinya?
Seiring bertambahnya usiamu.
Aku tahu lukamu tak mungkin hilang.
Dan saat menurut orang lain kamu itu dipermainkan,
Sebenarnya kamu tahu apa nggak sih kalau kamu itu dipermainkan?
Mengapa sekali lagi kamu masih bisa berbuat baik ke mereka yang seperti itu?
Mengapa kamu tidak membenci mereka?
Apa kamu tidak merasa sakit?
apa karena kamu masih berpikiran kalau kamu itu gak punya hati?
Karena hatimu sudah hancur berantakan,
Sudah remuk di masa sebelumnya?
Sungguh aku tak mengerti denganmu.
Pemikiran-pemikiranmu tentang cinta dalam kehidupan ini terkadang membuatku heran
Tapi, tanggapan yang kamu terima justru kamu dianggap terlalu banyakberpikir dan kamu diminta untuk menjalani apa adanya.
Hmm…
Aku masih bingung tentangmu.
Aku masih tak mengerti denganmu.
 
- repost dari blog lama.

Bukannya Ku Tak Bisa Tanpamu

6:46 PM 0 Comments
Bukannya ku tak bisa tanpamu.
Mungkin untuk melepasmu bersama orang lain aku bisa.
Melihatmu bersama orang lain aku bisa.
Tapi, apa kau tahu bagian-bagian tersulit yang harus aku jalani
selepas kepergianmu?
Kebiasaan.
Bersamamu tlah membuat kebiasaan baru dalam hidupku.
Dan tanpamu kini aku harus kembali pada kebiasaan lamaku.
Kebiasaan tanpamu dan mungkin sebelum aku mengenalmu.
Apa kau tahu?
Itu tak mudah bagiku.
Dan mungkin tak akan bisa.
Karena kamu pasti akan tetap muncul dalam kehidupan ke depanku.

- repost dari blog lama

Friday, February 14, 2014

Nasihat Buat Para Jomblo

9:50 PM 0 Comments
Terkadang kita mengeluh kepada Tuhan karena keinginan kita tidak dikabulkan.
Tapi, Tuhan Maha Tahu. Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan karena Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan.
Jadi, buat para JONES (JOmblo ngeNES) yang menginginkan punya pacar dan sampai saat ini masih jomblo...
Janganlah berkecil hati. Tuhan tidak memberikan kalian pacar karena pacar bukanlah yang terlalu kalian butuhkan.

*nulis apaan ya saya ini...Hahaha.

Btw, ehemm... Kata orang... ini Valentine's Day.
So, Valentine's Day jatuh pada tanggal 14 Februari.
Sama seperti ketika tulisan ini dibuat.

Friday Night.
2014.
21:48.

Dan Galau pun Ada Waktunya

9:40 PM 0 Comments
A : "bro! lo jomblo tapi kok nggak pernah galau sih?"
B : "Sorry bro! Gue bukan jomblo. Gue single!"
A : "Emang beda ya?"
B : "Beda. Emmm...dari yang pernah gue baca sih gitu"
A : "Yaudahlah bro! Terus lo nggak galau apa bro ngelihat temen-temen lo pada pacaran di depan lo?"
B : "Itu hidup mereka bro! Kenapa juga gue harus galau karena mereka. Ntar juga gue bakalan galau juga    bro kalau emang udah tiba waktunya. Udah tiba momentnya"
B : "Kapan emang bro?"
A : "Ga tau bro! Gue juga dilema. antara harus seneng apa galau segalau-galaunya"
B : "Emang apa sih bro yang bisa bikin lo galau?"
A : "Gue pengennya ada pasangan yang berdiri di samping gue saat moment itu tiba. Tapi kalau gue tetap single aja ya...ya itu tadi...gue dilema antara harus ikut bahagia di moment dimana orang-orang harus merasa bahagia atau gue harus galau sedih meratapi kenyataan kalau gue masih sendiri aja"
B : "Sabar bro!"


Jum'at, 14 Feb 2014
21:39

Sekitar

9:26 PM 0 Comments
Dari dulu ceritanya biasanya yang nyontek nilainya lebih bagus dari yang nyontekin.
Begitulah ini bukan lagi tentang siapa yang lebih pandai. 
Tapi, keberuntungan mungkin yang berbicara lebih banyak.
Semua melihat pada hasil akhir.
Dan jarang yang menghargai suatu proses.

Jum'at, 14 Feb 2014
21:23

Wednesday, February 5, 2014

Skripsian? Ini gregetnya.

9:55 PM 0 Comments
BAB I : Seorang Pejuang Skripsi dan Pembimbing
Kami sesama manusia dipertemukan pada suatu lingkungan dan suatu keadaan. Semester demi semester berganti hingga menghantarkan saya untuk menjadi seorang pejuang skripsi. Tidak ada lagi kelas untuk mengikuti mata kuliah. Yang akan rutin saya lakukan kedepannya adalah bimbingan dengan kedua dosen pembimbing yang sudah saya pilih sendiri.
Panjang atau pendeknya perjuangan tergantung dari bagaimana kami akan memperjuangkannya. Ini bukan cerita tentang perjalanan seorang pejuang skripsi. Saya hanya menuliskan apa yang membekas dan menarik dalam perjuangan itu.
BAB II : Manusia Biasa
Kami manusia. Seorang pejuang skripsi dan pembimbing. Kami manusia biasa. Kami punya masalah kami masing-masing sebagai manusia di luar keterkaitan kami sebagai seorang pejuang skripsi dan pembimbing.

Monday, February 3, 2014

*mati muda*

11:11 PM 0 Comments
Beberapa waktu yang lalu aku membaca catatan salah seorang temenku dan kakaknya di FB-mereka. Catatan tentang seorang temannya yang sudah meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Sedikit yang bisa aku ceritakan kembali dari catatan mereka dengan bahasa aku sendiri:
Catatan seorang temanku
Dia menulis catatan itu untuk seorang temannya yang sudah sekitar satu tahun meninggalkannya. Dia merindukannya. Dia masih ingat jelas akan kebiasaan-kebiasaan temannya itu. Dan itu juga yang dia rindukan. Dan sedikit kata-kata yang aku kutip dari catatan itu adalah: “Kamu sudah bisa berdamai dengan kematian, Lantas kenapa aku tak juga bisa berdamai dengan kenyataan”…”aku kangen kamu”.
Catatan kakak dari seorang temanku
Dia juga menulis sebuah catatan untuk seorang temannya yang sudah meninggal dunia. Di catatan itu dia menceritakan tentang pengalamannya bersama teman-temannya pergi ke luar kota untuk berziarah ke makam temannya dan bersilaturahmi ke keluarga temannya itu.
Dari catatan-catatan mereka aku jadi berpikir. 
Bagaimana seandainya itu aku? 
Bagaimana seandainya aku pergi untuk selamanya pada suatu waktu dimana aku masih muda dan itu pasti aku hidup dalam suatu lingkungan sosial.
Jika aku sudah berdamai dengan kepastianku(kematianku),
Apa ada teman yang akan merindukanku?
Jika aku sudah berdamai dengan kepastianku(kematianku),
Apa ada teman yang akan merasa kehilanganku?
Jika aku sudah berdamai dengan kepastianku(kematianku),
Apa ada teman-teman yang akan meluangkan waktunya untuk berziarah ke makamku dan menegok keluargaku?menghibur keluargaku?membuat mereka tersenyum?
Aku hidup aja aku kadang bertanya pada diri sendiri: 
”Apa aku punya teman???”.
Teman yang sebenarnya teman mungkin ada atau tidak aku tidak tau. Dan kalau ada pun itu bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan teman itu di belakangnya pasti ketambahan kata: “sekelas” yups! Teman sekelas. Keberadaan yang meragukan. Karena walaupun dalam satu kelas belum tentu semuanya saling kenal.
Dan dari catatan-catatan mereka aku jadi berpikir:
Aku berfikir kalau temannya temanku dan temannya kakaknya temanku yang sudah berdamai dengan kepastian mereka adalah orang baik. Ya, Orang baik.
Dan aku juga berpikir tentang bagaimana perasaan orang tua yang ditinggalkan melihat kedatangan teman-teman dari buah hatinya yang sudah meninggal. Mereka Sedih tapi, bisa sedikit tersenyum dengan kedatangan teman-teman dari buah hatinya. Dan mereka pun mungkin dalam hati akan berkata: “Kalau anakku masih hidup mungkin dia sudah sebesar kalian dan berjuang untuk pendidikannya seperti kalian”
Terima kasih untuk temanku “F”
Dan kakaknya “D”
Atas catatan-catatan kalian.
Untuk teman-teman kalian yang sudah meninggalkan dunia untuk selamanya semoga mendapatkan tempat yang indah dan tenang di sana.
Untuk seseorang yang aku harapkan membaca ini. Kalau mau menceramahiku lagi silahkan. Aku memang aneh. Memikirkan hal-hal yang aneh. Tapi, aku tidak berpikir negatif. Aku berpikir seperti itu nggak ada salahnya kan?? Mungkin kamu memang benar yang bisa aku lakukan hanyalah harus tetap bersyukur dan menjalani hidup aja. Sampai aku sampai pada kepastianku.
Makasih…

-repost dari blog lama.

penghapus luka

11:05 PM 0 Comments
Dulu aku berpikir tentang bagaimana caranya untuk menghapus luka yang sudah terlanjur membekas di hati. Dan aku menemukan jawaban kalau untuk menghapus sesuatu diperlukan suatu penghapus. Dan karena yang ingin dihapus adalah luka maka aku menyebutnya penghapus luka.

Memang aneh jika diartikan secara denotative. Tapi, artikan saja secara sebaliknya. Maaf, aku bukan bermaksud untuk memandang rendah masalah hati yang terluka. Seperti menyamakannya dengan penghapus dalam makna denotative.

Selanjutnya aku berpikir lagi dan menemukan jawaban kalau luka yang telah membekas di hati tidak akan mungkin dihapus oleh sebuah penghapus.
TIDAK AKAN MUNGKIN BISA.


-repost dari blog lama.

prince and princess

11:05 PM 0 Comments
Pangeran Penghapus Luka & Putri Terluka

Ketika Sang Pangeran penghapus luka datang ke seorang Putri terluka,Baiklah kalau Sang Putri mungkin akan menempatkan Sang Pangeran di hatinya.
Sang Pangeran penghapus luka???
Sang Pangeran penyelamat hati???
ah,tak yakin jika Sang Pangeran penghapus luka dapat menghapus luka di hati Sang putri. Luka Sang Putri sudah terlanjur membekas di hati.
Sang Pangeran hanya bisa membantu Sang Putri untuk sejenak melupakan luka di hatinya.
Sang Pangeran menghiasi hari-hari Sang Putri dengan kebahagiaan hingga Sang Putri pun tersenyum bahagia dan luka di hatinya pun akan terlupa.

dan tidak jauh berbeda....

Sang Pangeran Terluka Mencari Putri Penghapus Luka

Ketika Sang Pangeran terluka mencari seorang Putri penghapus luka, Sang Pangeran yang dengan hati terluka dapat menempatkan Sang Putri penghapus luka di hatinya. Bersamanya, Sang Pangeran Terluka ingin menghiasi hari demi hari dengan kebahagiaan. Karena dengan itu Sang Pangeran dapat sejenak melupakan akan luka yang telah membekas di hatinya. Bahkan, hanya sekedar melihat senyum Sang Putri, Sang Pangeran sudah merasa bahagia.Tapi,walaupun Sang Pangeran sudah bahagia bersama Sang Putri penghapus luka, Namun sebenarnya....
kebahagiaan Sang Pangeran bersama Sang Putri hanya membantu Sang Pangeran dalam sejenak melupakan luka di hatinya. 


-repost dari blog lama.

Mimpi & Bola Basket

11:04 PM 0 Comments
Bola basket ini seperti mimpi mereka.
Aku menjaganya hingga sampai pada tujuan akhir yaitu mensukseskannya masuk ke ring basket.
Lawan adalah “monster”
Mereka menghadang langkahku.
Begitu sulit untukku membawa bola ini masuk ke ring basket.
Dribble adalah usahaku.
Tapi,terkadang saat aku tengah membawa bola ini
Aku melakukan pivot.
Suatu gerakan untuk tetap mempertahankan bola dari lawan yang berusaha untuk merebutnya.
Sehingga, saat telah terlepas dari lawan bola pun dapat dimasukkan ke ring basket.
Dan tujuan pun terpenuhi.


- repost dari blog lama.

when money speaks more…

11:04 PM 0 Comments
Selamat, kamu telah membuatku tidak berani bermimpi.
Selamat, kamu telah membuatku tidak dapat menjawab pertanyaan Guruku tentang cita-citaku.
Selamat, kamu telah membuat aku merasa “berat” akan pengorbanan orang-orang yang telah berkorban untukku.
Untuk saat ini memang kamu dapat mengalahkanku.
Kamu membuat kesempatan tak pernah datang padaku.
Kamu telah membuatku menjadi anak yang kurang beruntung dibandingkan dengan anak-anak lain.
Kamu telah membuatku tidak punya pengalaman-pengalaman seperti anak-anak lain.
Bagiku beruntung sekali mereka punya pengalaman-pengalaman seperti itu.
Mungkin aku seperti mengeluh dan tidak bisa menerima keadaan ini.
Tapi,apa mau dikata
Tampaknya aku sudah akrab denganmu sebagai rivalku sejak dulu.
Kamu sudah lumayan menghancurkan hidupku.
Membuatnya berantakan seperti diriku.
Monster tetap saja monster.
Mereka semua memilikimu…
Lebih malahan…


Judul sewaktu pertama kali ini ditulis -> Teruntuk rival abadiku*

*setidaknya sampai saat ini

Catatan Hati Sepi | Saat Indah Bersamamu

11:02 PM 0 Comments
Kita tlah terbiasa dalam diam...
Tapi,entah kenapa...
terkadang aku inginkan keramaian...
mungkin itu ucap hatiku...
inginnya hatiku...

Keramaian sedikit menghibur hati sepi ini...
di keramaian aku bisa lebih dekat denganmu...
tanpa aku harus punya alasan sesuatu...
Genggaman tanganmu seakan menguatkan diriku...
serta hatiku...

Bersama genggaman tanganmu...
Langkah kaki kita satu padu...
Tak kan tinggalkanku...
irama kebahagian kecil selimuti hati sepiku...

Tapi,aku sadar kalau semua itu tak kan selalu...
karena keramaian yang ada tak kan bisa kalahkan kesepian hati ini...
Tapi,setidaknya aku bersyukur...
Hati sepi ini bisa sedikit tersenyum...
Dan aku juga bersyukur...
Setidaknya itulah...
Saat Indah Bersamamu...


- repost dari blog lama.

Tak Ada Kata "Sempat" Untuk Memiliki

10:59 PM 0 Comments
Rasa ini...
Rasa takut kehilangan...
Rasa takut ditinggalkan...
Aku rasa semua merasakan hal itu...

Tidak peduli bagaimana dirimu...
Bagaimana sikapmu terhadap orang terdekatmu yang juga merasakan hal yang sama...
Kamu...
Kamu membuat mereka berantakan...
Kamu tunjukkan mereka luka...
Kamu berikan mereka kecewa...
atau kamu membekaskan kenangan indah di ingatan mereka...

Kamu...
Aku tahu kamu...
Kamu akan tetap merasa takut kehilangan mereka...
Kamu juga merasa takut ditinggalkan mereka...
Dan aku pun tahu alasan atas rasamu...
Itu semua karena kamu merasa memiliki mereka...
Tidak peduli pandangan mereka terhadapmu...
Karena yang kamu tahu...
Mereka juga merasa memilikimu...

Sempat?
sebuah kata yang tidak cocok untuk disandingkan dengan kata memiliki...
Sempat...
Seolah-olah hanya sesaat...

dan Memiliki...
Setidaknya itu sudah jauh dari "sempat"...
Memiliki...
Seperti telah memberi arti tersendiri..


- repost dari blog lama.

sebuah jawaban

10:52 PM 0 Comments
Kamu boleh saja menanggalkan sebuah nama yang sudah kamu tujukan untukku
Dan kamu juga boleh jika ingin benar-benar melepasku..
Karena mungkin aku tak ada dalam hidupmu.
Aku adalah seseorang yang hadir di waktu yang tidak tepat dalam pikirmu.
Aku adalah seseorang yang mungkin telah membuatmu menjaga hati dan sikapmu.
Aku adalah seseorang yang telah membawamu dalam suatu rasa.
Rasa nyaman yang sepertinya memberikan kedamaian di hati.
Aku rasa seperti itulah yang kamu rasa.

Aku bisa mengerti alasanmu dengan waktu.
Aku juga bisa terima kalau Kamu ingin melepaskan anganmu akanku
Satu pintaku,
Aku tidak ingin kamu menghilangkan sosokku yang pernah ada dalam anganmu.
Dan jika sosok sepertiku kembali hadir di waktu yang tepat.
Aku ingin kamu tetap bisa menerimanya
Dan aku ingin bisa membuatmu merasakan kembali rasa itu.


>>karena rasa itu adalah aku
&
>>karena aku adalah inginmu


- repost dari blog lama.

good bye

10:50 PM 0 Comments
Kutanggalkan nama itu
Ku lepaskan anganku
Tak pernah ada kisah bersama nama itu
Karena aku tak lagi punya waktu
Menunggumu dan mencarimu
Semua sampai pada batas waktu
Ini adalah pilihanku

Aku tak pernah tahu siapa kamu
Kamu yang seharusnya memakai nama itu
Kamu hanyalah anganku
Kamu tak pernah nyata dalam hidupku
Tak kan pernah ada aku atau pun kamu bersama nama-nama itu


- repost dari blog lama.

untitled

10:49 PM 0 Comments
Dulu aku menunggumu
Dulu aku mengharapkanmu
Dulu aku yakin akanmu
Aku yakin kalau kamulah yang terbaik untukku
Kamu seperti yang ku mau

Tapi,di tengah perjalanan hidupku menunggumu
Seorang teman menasihatiku
Seakan menyadarkanku
Dia bilang aku tak boleh hanya menunggu
Menunggumu hadir dalam hidupku
Dan saat itulah aku mulai mencarimu

Aku tak tahu kemana aku harus mencarimu
Tapi,yang aku tahu pencarianku akanmu ada bersama langkah hidupku
Kemana langkah kaki kehidupanku melangkah pergi
Disanalah pencarianku akanmu

Sampai Sang waktu berujung dan membatasi langkahku
Kini waktu sudah tak tepat untukku
Tak ada waktu lagi untuk melangkah mencarimu
Aku tak menemukanmu
Dan kita tak kan pernah bertemu
Sekarang aku tak ragu
Jika bersama nafasku aku melepaskan inginku akanmu 



Repost dari blog lama.
- Senin, 25 Januari 2010 -

Mengalah

10:48 PM 0 Comments
Mengalah...
Apa itu caramu mempertahankanku
Untuk ungkapan suka dan cinta yang pernah terucap
Untuk kisah yang pernah ada
Tidak peduli berapa lamanya
Begitukah caramu?
Apa pantas itu disebut mengalah
Mengalahmu di mataku seperti melepasku daripada mempertahankanku

Mengalah...
Mengapa di saat aku mulai menyukaimu
Di saat hatiku mulai mencoba untuk menerimamu
Aku harus mendengar kata itu terucap darimu
Kamu seolah-olah ingin melihatku bersama orang lain
Dan jika benar inginmu seperti itu
maka tak sama seperti inginku
Aku ingin kamu mempertahankanku
Aku menghargai caramu mempertahankanku
Dan itu bukan dengan kata mengalah
Aku ingin kamu tahu itu

 

Terinsipirasi dari kisah seorang teman.
Repost dari blog lama.
Ditulis pada: 
24 FEB 2010
21:58

Tentang Passion

10:19 PM 0 Comments
Kemaren saya berkunjung ke blog salah seorang teman saya. Saya membaca tulisan-tulisannya. Dan di tengah-tengah saya membaca, saya berhenti tiba-tiba pada suatu kata yang membuat saya berpikir. Kata itu adalah PASSION. Ya teman saya menulis dengan jelas “Karena itulah Passion saya”. Sebenarnya, jauh sebelum ini saya juga pernah membaca tulisan teman saya yang lain di blognya dengan semangat yang serupa. Sedikit membuat saya tertarik dengan “PASSION” itu sendiri. Di blog teman saya, dia bercerita tentang petuah dari profesornya. Profesornya pernah bilang orang yang paling kasihan adalah mereka yang biasa saja. Yang sama dengan orang kebanyakan. Yang tidak bisa dibedakan dari yang lain. Bahasa sederhananya, yang standar-standar saja lah. Kata profesornya sambil berkelakar, mending menjadi mahasiswa yang buodoh sekalian daripada menjadi yang di tengah-tengah. at least mereka yang begitu jadi dikenal gara-gara kebodohannya yang kebangeten. (just kidding). Poin yang dapat diambil ketika itu, sebenarnya adalah jadilah terang. Jadilah seseorang yang berbeda dengan yang lain. Lantas, Bagaimana caranya untuk menjadi berbeda?
Teman saya menuliskan: “Pertama, kenali dirimu. Kalau sudah kenal, di suatu persimpangan pasti kamu akan bertemu dengan ‘passion’ kamu. Juga kalau sudah kenal, pasti akan tahu di titik mana sih sebenarnya kamu ‘berbakat’ lebih dibanding dengan yang lain. Setelah itu, pilihlah tempat berproses untuk mengembangkan diri kamu, sekaligus untuk mendewasakan hidup. Kamu suka memasak dan banyak orang bilang masakanmu enak, tekuni hal itu. Kamu suka menulis, dan banyak yang memuji buah karyamu, maka rajin-rajinlah kamu mengasahnya. Kamu merasa puas saat bisa berkontribusi untuk negaramu, mulailah bergabung dengan organisasi sosial berbasis youth empowerment atau social development yang bisa memenuhi kebutuhanmu. Kamu ingin menjadi pengusaha dan merasa memiliki jiwa usaha, mulailah belajar menjadi pengusaha dan memperluas network. Kamu suka musik, dan mudah mengaplikasikan nada-nada yang kamu dengar melalui alat musik, semakin berlatihlah kamu di bidang itu. Kamu suka fotografi, mulailah belajar foto dan disain juga perluas network kamu. Kamu suka belajar dan ingin menjadi profesor, maka kamu harus lima kali lebih tekun membaca buku yang akan mendukungmu daripada orang-orang di sekitarmu”.
Ya. Begitulah “PASSION”. Kamu lebih bisa dimana, tekunilah itu.
Saya sebenarnya iri dengan mereka, teman-teman saya. Sampai sekarang saya masih belum tahu “passion” saya dimana. Saya terlalu bermasalah dengan diri saya sendiri. Saya dikalahkah oleh ketakutan akut dalam diri saya.
Saya iri dengan mereka yang sudah tahu dimana “passion” mereka. Hingga mereka pun punya mimpi yang tinggi. Mereka punya tujuan hidup yang jelas.
Saya juga pernah membaca tulisan yang saya jumpai di blog secara tidak sengaja. Tulisan yang membahas tentang mimpi atau impian. Disana ditulis, kalau orang yang sudah punya tujuan, punya mimpi tapi masih malas-malasan itu namanya orang payah. Saya jadi berpikir. Terus saya apa? Saya pun membuat kata-kata sendiri. Kalau mereka yang sudah punya tujuan, punya mimpi tapi masih malas-malasan itu namanya orang payah…berarti lebih payah lagi yang tidak punya mimpi dan tujuan hidup yang tidak jelas dan masih malas-malasan.

Tulisan ini repost dari blog lama saya.
Tulisan ini ditulis pada
Senin, 14 November 2011
22:24