Wednesday, February 5, 2014

Skripsian? Ini gregetnya.

BAB I : Seorang Pejuang Skripsi dan Pembimbing
Kami sesama manusia dipertemukan pada suatu lingkungan dan suatu keadaan. Semester demi semester berganti hingga menghantarkan saya untuk menjadi seorang pejuang skripsi. Tidak ada lagi kelas untuk mengikuti mata kuliah. Yang akan rutin saya lakukan kedepannya adalah bimbingan dengan kedua dosen pembimbing yang sudah saya pilih sendiri.
Panjang atau pendeknya perjuangan tergantung dari bagaimana kami akan memperjuangkannya. Ini bukan cerita tentang perjalanan seorang pejuang skripsi. Saya hanya menuliskan apa yang membekas dan menarik dalam perjuangan itu.
BAB II : Manusia Biasa
Kami manusia. Seorang pejuang skripsi dan pembimbing. Kami manusia biasa. Kami punya masalah kami masing-masing sebagai manusia di luar keterkaitan kami sebagai seorang pejuang skripsi dan pembimbing.
BAB III : “mood reader”
Bahan bimbingan. Itulah yang harus seorang pejuang skripsi siapkan sebelum bertemu dengan pembimbing. Hal yang menarik dari proses perjuangan skripsi seorang pejuang skripsi adalah saat akan bimbingan. Seorang pejuang skripsi akan menjadi “mood reader”. Dan sudah pasti “mood” yang berusaha dibacanya adalah “mood” pembimbing. Work or not? Exactly,  It’s not work. Hanya permainan pikiran seorang pejuang skripsi yang sedang dilanda kecemasan.
BAB IV: Dear God
“God, Please make us meet in a good mood”. Berdo’a. Itulah yang seorang pejuang skripsi lakukan.
BAB V : Thank You
Bertemu. Meminta Izin kesediaan. Melihat dan mendengarkan dengan teliti. Menjawab pertanyaan. Dan sesekali melempar tawa kecil ketika seorang pejuang skripsi tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Fin. And never forget to say “Thank You”.
BAB VI : The Conclusion
“ACC” is like a big win and revision is like a big problem. But, that all your journey before you go to the next level.

*how about your journey story, friends?

Rabu, 05 Feb 2014
21:52

No comments:

Post a Comment