BAB
I : Seorang Pejuang Skripsi dan Pembimbing
Kami
sesama manusia dipertemukan pada suatu lingkungan dan suatu keadaan. Semester
demi semester berganti hingga menghantarkan saya untuk menjadi seorang pejuang skripsi.
Tidak ada lagi kelas untuk mengikuti mata kuliah. Yang akan rutin saya lakukan
kedepannya adalah bimbingan dengan kedua dosen pembimbing yang sudah saya pilih
sendiri.
Panjang
atau pendeknya perjuangan tergantung dari bagaimana kami akan
memperjuangkannya. Ini bukan cerita tentang perjalanan seorang pejuang skripsi.
Saya hanya menuliskan apa yang membekas dan menarik dalam perjuangan itu.
BAB
II : Manusia Biasa
Kami
manusia. Seorang pejuang skripsi dan pembimbing. Kami manusia biasa. Kami punya
masalah kami masing-masing sebagai manusia di luar keterkaitan kami sebagai
seorang pejuang skripsi dan pembimbing.
BAB
III : “mood reader”
Bahan
bimbingan. Itulah yang harus seorang pejuang skripsi siapkan sebelum bertemu
dengan pembimbing. Hal yang menarik dari proses perjuangan skripsi seorang
pejuang skripsi adalah saat akan bimbingan. Seorang pejuang skripsi akan
menjadi “mood reader”. Dan sudah pasti “mood” yang berusaha
dibacanya adalah “mood” pembimbing. Work or not? Exactly, It’s not work. Hanya permainan pikiran seorang
pejuang skripsi yang sedang dilanda kecemasan.
BAB
IV: Dear God
“God,
Please make us meet in a good mood”. Berdo’a. Itulah yang seorang pejuang
skripsi lakukan.
BAB
V : Thank You
Bertemu.
Meminta Izin kesediaan. Melihat dan mendengarkan dengan teliti. Menjawab
pertanyaan. Dan sesekali melempar tawa kecil ketika seorang pejuang skripsi
tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Fin. And never forget to say “Thank You”.
BAB
VI : The Conclusion
“ACC”
is like a big win and revision is like a big problem. But, that all your
journey before you go to the next level.
*how
about your journey story, friends?
Rabu, 05 Feb 2014
21:52
No comments:
Post a Comment