Friday, August 31, 2018

Orang-Orang

4:53 AM 0 Comments
Dulu saya pernah menulis: “Kita hidup di dunia bertemu dengan banyak orang. Beberapa diantaranya menjadi dekat dan beberapanya lagi hanya sekedar lewat”. Dan saat ini saya sedang merasa “Oh ini ya ternyata maksud perjumpaan saya dengan orang ini. Padahal saya bukan tipe orang yang mudah dekat dengan orang lain. Dan saya dekat dengan orang ini pun karena teman saya” hingga kita bertiga terlibat dalam suatu hal. Intinya dari perjumpaan itu sekarang sudah jadi seperti ini. Dan saya merasa lebih gilanya adalah sekarang ini saya berada di usia dimana adalah usia dari orang itu ketika pertama kali kami bertemu.

Ada juga yang saya pikir akan tetap berkomunikasi selepas kelulusan, ternyata tidak begitu. Hahaha. Kalau soal kesibukan di kehidupan masing-masing saya bisa mengerti tapi ini seperti dia berubah. Atau saya yang terlalu melebihkan dia? Saya yang mengirim pesan dia duluan. Itu juga komentar atas stories yang dia bagikan. Bukan memang mengirim pesan terlebih dulu dan membawa ide topik buat dibahas dari diri sendiri. Tapi, komentar pun kadang masih tidak dibalas juga. Hahaha. Entahlah. Di sisi lain. Ada juga yang saya pikir tidak akan menjaga komunikasi eh ternyata malah tetap bisa berkomunikasi sampai sekarang. Padahal dulu tidak pernah satu kelas. Jadi mungkin bukan yang kenal-kenal banget.

Saya juga merasa kehilangan kenalan-kenalan yang saya dapat dari social media. Saya tidak tahu mungkin dia menonaktifkan akun Facebook nya. Soalnya saya cari tidak ada. Entah apa kesibukan dia sekarang.Entah lanjut study S2. Apa masih menjadi freelancer translator. Atau bahkan apakah dia sudah menikah? Saya tidak tahu lagi kabarnya. Ada juga kenalan yang sekarang jadi beralih sampai saya follow di instagram. Tapi, ya gitu… sekarang jadi canggung kalau berkomunikasi. Hahaha. Entahlah, saya juga jarang buka instagram. Padahal dulu jaman Facebook-an bareng sering chat ngobrol soal study dan lain-lain.

Selain tentang orang lama. Ada juga orang-orang baru yang membuat saya merasa sedikit down. Karena mereka berhubungan dengan tempat dimana saya pernah disana. Tentu saya rasa posisi mereka lebih baik dari saya. Ya gitulah. Pahit! Tapi, lebih seperti sedikit kejutan tak terduga. “eh? Lho kok?”



Selasa, 28 Agustus 2018

18:39

Hidup Episode Sedih

4:51 AM 0 Comments
Ini seperti hari bertemu hari dan melewati saya. Bukan saya yang melewati hari demi hari. Iya, rasanya cepat sekali. Seakan hari yang sama bertemu di pecan yang berbeda itu rasanya begitu cepat. Dan tahu-tahu tua. Iya kan. 

Kurang lebih begitulah yang saya rasakan. Dan selama ini saya seperti tidak melakukan banyak hal tapi banyak kejadian yang sudah terjadi di hidup saya. Banyak sedihnya. Mungkin berawal sekitar akhir Desember 2017. Bapak sakit. Tangan kanan dan kaki kirinya kaku. Dicek tingkat kadar gula darah, tekanan darah, dan asam urat lumayan tinggi. Bapak juga jadi berhenti kerja dan istirahat di rumah. Sampai sekarang masih kaku jadi kesulitan buat berjalan normal dan makan pakai tangan kanan. Lebaran kemaren Saudara-saudara bapak dari luar kota datang berkunjung. Sedihnya, pada lebaran tahun sebelumnya Bapak itu kesehatannya masih baik-baik saja. Semoga lekas sembuh ya Bapak. 

Masih di kisaran waktu yang sama, Budhe saya masuk rumah sakit. Beliau jatuh pingsan di tempat kerjanya dan dilarikan ke rumah sakit. Terkena stroke. Sampai sekarang hanya bisa terbaring di tempat tidur. Semoga lekas sembuh ya Budhe.. 

Sekitar akhir April 2018, Pak Dhe saya (Suami Budhe saya yang sakit) meninggal. Iya, rasanya begitu tiba-tiba. Banyak orang pun tidak menyangka kalau Pak Dhe akan pergi secepat itu. Apalagi orang-orang taunya Budhe saya yang sakit. Pak Dhe saya sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari sebelum akhirnya beliau memaksa minta pulang. Beliau sakit bagian organ dalamnya. Saya sebenarnya kurang tau juga sih. Tapi, Pak Dhe saya ketika dirawat di rumah sakit sempat sampai tranfusi darah juga. Rasanya sedih. Apalagi kadang ketika saya melalui suatu jalan dimana biasanya saya menyapa Pak Dhe saya ketika kami bertemu disana. Rasanya aneh. Dulu beliau ada disana dan sekarang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Semoga tenang disana ya Pak Dhe. Al Fatihah. 

Saya lupa sekitar bulan apa, tapi Bulek (Adiknya Bapak) ternyata harus menempuh operasi di kakinya. Kurang paham juga sakitnya apa. Alhamdulillah sekarang beliau sudah bisa masuk kerja lagi. 

Dari kejadian-kejadian yang terjadi di hidup saya, saya jadi semakin menghargai kesehatan. Jadi ingat “Sehat sebelum Sakit. Muda sebelum Tua”. Jangan mentang-mentang masih muda lantas pola hidup semaunya sendiri. Kalau sudah dibiasakan sedari muda menjaga kesehatan Insya Allah hasilnya akan baik (setidaknya tidak aka nada ruginya kan?). 

Dan kematian adalah suatu kepastian. Karena semua yang bernyawa pasti akan mati. Jadi harus mempersiapakan diri. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan mati. Dunia ini hanya sementara. 

Sabtu, 25 Oktober 2018
12:26