Tuesday, September 17, 2013

Ingus

7:47 PM 0 Comments
PLAKKK!!!
Tiba-tiba sebungkus tisu mendarat tepat di muka Tina.
"Weits! Apaan nih?", tanyanya ke Bintang, temen seperjuangan untuk menanggalkan seragam putih abu-abunya. Sekarang ini lagi musimnya ujian di kehidupan anak-anak SMA. Try Out bertubi-tubi harus mereka lakukan sebelum benar-benar berperang melawan ujian yang sebenarnya, Ujian Nasional.
"Persiapan buat kamu", jawab Bintang.
"Cie...cie...pengertian banget sih mas Bintang", seru Zidan menggoda Tina dan Bintang.
"Apaan sih, Dan. Dia tuh ngomongnya belom kelar. Udah maen kamu potong aja", kata Tina.
"Hehehe. Jangan lupa ya, Na! Contekannya.Hehehe", ucap Bintang sambil terkekeh.
"Liat kondisinya ya. be-te-we thanks ya. Srroott..", Jawab Tina sambil membersihkan ingusnya.
"Ah kamu man ada maunya. Na! kamu mau apa?", kata Zidan.
"Sama aja man kamu. Lagian posisimu dimana posisi Tina dimana. Jauh banget man", terang Bintang.
"Namanya juga usaha man".
"...Ngomong-ngomong kenapa kamu ngasih Tisu?", Lanjut Zidan.

Membantu Mengeliminasi

6:20 PM 0 Comments
Beberapa tahun yang lalu saya sempat membuat update status di akun Facebook saya yang isinya kurang lebih tentang kekesalan saya kenapa saya tidak bisa memilih dan selama ini hanya mengikuti apa yang kelurga saya pilihkan untuk saya. Tapi, ada seorang teman Facebook saya yang memberikan komentarnya dengan bilang kalau yang dilakukan oleh keluarga saya bukan tidak memberikan kebebasan saya untuk menentukan dalam memilih atau mengambil keputusan sendiri. Tapi, yang keluarga saya lakukan adalah membantu saya mengeliminasi berbagai pilihan dan keputusan akhir ada di saya sendiri. Saya pikir komentar dia ada benarnya juga.

Senin, 09 September 2013-09-09
10:01

Sunday, September 8, 2013

Tentang Teman

6:41 AM 0 Comments
Terakhir kali bertemu dengannya pas umur 17 tahun. Sewaktu kita membuat KTP di kecamatan dan kita sama-sama diantar oleh Ibu kita. Beberapa tahun kemudian sebuah undangan pernikahan darimu sampai di rumahku. Aku tidak bisa menghadirinya karena waktu itu aku ada jadwal kuliah.
Dan beberapa waktu setelah itu aku meng-add mu di Facebook setelah mencari akun Facebookmu untuk waktu yang cukup lama. Lama tidak membuka Facebook-ku, beberapa hari yang lalu aku baru tahu kalau kamu sudah mempunyai seorang jagoan kecil. Selamat ya teman. Waktu terasa berjalan begitu cepat. Aku masih ingat saat pertama kali bertemu denganmu. Kamu datang ke kelasku sebagai siswi pindahan. Waktu itu kita masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. Kamu punya nama panggilan yang sama dengan nama teman sekelas yang lain. Dan aku pernah menjadikan hal itu sebagai bahan bercandaanku.
Kita juga sering ketemu sewaktu pulang sekolah pas SMP. Meski sekolah kita beda dan aku juga baru tahu kalau kamu sekolah disana sewaktu kita sama-sama sedang berjalan menuju ke arah tempat untuk menunggu angkot. Tapi, entah kenapa kita tidak begitu banyak bicara. Dan pada pertemuan yang sama pun aku melihat kalau kamu begitu akrab dengan teman-teman SMPmu. Dan ketika kita kelas 2 SMA kita mengadakan reuni SD ke jepara. Waktu itu aku senang bisa bertemu denganmu. Meski kamu tidak banyak bercerita denganku. Dan aku juga melihatmu lebih dekat dengan teman SD kita yang lain. Terima kasih teman, kamu telah menjadi bagian terindah dari kehidupanku. Aku minta maaf kalau ada perbuatanku yang tidak berkenan di hatimu.

Rabu, 04 September 2013
22:30

Monday, September 2, 2013

MASIH INGAT AJA!

10:19 AM 0 Comments
Hari keempat lebaran tahun ini, saya silaturahim ke teman-teman SMA saya. Tidak semuanya sih, cuma teman-teman akrab. Dan itu juga tidak semuanya karena mereka pada hari itu ada acara sendiri. Sebenarnya kondisi saya masih belum fit sepulang dari mudik. Tapi, seorang teman saya mengajak saya untuk berkunjung ke rumah teman-teman yang lain. Ya sudahlah saya ikut saja. Sudah lama juga nggak bertemu mereka, nggak denger kabar update dari mereka.
Hari itu saya hanya berkunjung ke tiga teman saya. kami berempat berkumpul, bercanda, membicarakan kesibukan sekarang ini sampai mengenang jaman-jaman konyol nya SMA dulu. Hahaha. Hanya ada satu diantara kami yang sudah berhasil meraih gelar sarjana, bahkan sudah bekerja. Menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa di salah satu SD. Sisanya termasuk saya masih berjuang untuk bisa menyelesaikan studi kami.
Rumah terakhir yang jadi tujuan dalam acara silaturahim ini adalah rumah saya. Jadi, saya seperti diantar pulang saja. Hehehe. Tapi, ketika masih ada di rumah teman saya dan hendak beralih ke rumah saya seorang teman saya yang sudah lulus tiba-tiba berceloteh tetang pernikahan.