Tuesday, September 29, 2015

Lebih Parah Dari Melipat Ujung Halaman Sebuah Buku

Beberapa orang punya kebiasaan untuk melipat ujung halaman dari sebuah buku karena di halaman itu ada bab yang dianggap penting. Tapi, ketika dulu saya masih SMA saya pernah melipat tidak hanya ujung halaman tapi hampir sebagian halamannya. Tahu kenapa? saya melipatnya bukan untuk menandai karena ada bab yang penting untuk dibaca tapi justru sebagai tanda untu meng-skip halaman itu. Hehehe. Dan buku itu adalah buku Biologi. Karena ada gambar fauna yang menyeramkan untuk dilihat menurut saya. Dan karena saya tidak bisa melihatnya. Lucu ya saya? Selanjutnya saya cuma bisa berdo'a supaya ketika ulangan/tes tidak ada soal yang menyangkut bab dari halaman yang saya skip. Tapi, sebenarnya saya punya solusi untuk masalah ini. Saya bisa belajar dari teman saya. Mendengarkan apa yang mereka pelajari. Hehehe.

Saat ini saya sedang berada di keadaan yang benar-benar lebih parah dari hanya melipat sebagian halaman buku biologi. Saya bahkan tidak berani membuka. Saya merasa saya perlu tahu sesuatu tapi saya seperti belum siap untuk itu. Alhasil saya tidak berani untuk membuka dan mempelajarinya. Mencari tahu tentang psikologi. Rasanya pun tidak jauh beda dengan memeriksakan diri ke dokter. Kita belum siap kalau dokter memvonis kita menderita penyakit tertentu. Mempelajari psikologi, diri ini belum siap untuk tahu kalau diri ini akan menemukan dirinya terlalu berbeda. Hehehe. Sementara saat ini pun sedang sendiri karena teman-teman sedang berjuang di jalan masing-masing.

No comments:

Post a Comment