Hal
yang sering saya sayangkan adalah ketika ada sebuah keluarga yang tidak
mempunyai banyak quality time, tapi ketika mereka mempunyainya mereka justru
bertengkar beradu argumen. Haduh.... please deh. Create a sweet memories not a bad
memories.
Saya
rasa semua anak tidak suka dimarahi oleh ibu atau ayahnya. Apalagi di depan
orang-orang dengan “nada tinggi” alias suara yang keras. Alangkah lebih baiknya
jika mereka memberitahu kesalahan anaknya dengan dibicarakan secara personal
dengan si anak itu sendiri. Bukan di tempat saat itu juga saat si anak berhasil
memancing emosi ayah atau ibunya. Tapi, si anak diajak menepi sebentar begitu
terus diberitahu apa kesalahan yang baru saja dilakukannya.
Heran
saya dengan ayah atau ibu yang suka meneriaki anaknya. Kasihan anaknya itu bisa
trauma lho... Oiya, biasanya kalau si ibu itu sifatnya yang mudah emosian, si
ayah itu sifatnya yang kalem atau sebaliknya. Tapi, hal yang ingin saya
tanyakan adalah setelah mereka melakukan itu saya pikir mereka itu merasa
menyesal deh sudah keras terhadap anaknya begitu. Lha kalau ujung-ujungnya
merasa menyesal kenapa harus pakai teriak-teriak segala buat memberitahu
anaknya.
No comments:
Post a Comment