Bantu orang. Itulah yang saya pikirkan ketika saya
melakukan pekerjaan. Seperti nggak profesional ya menyebut alasan seperti itu?
Tapi, nggak tahu juga saya mikirnya masih seperti itu. Terus bikin candaan
sendiri “Kalau kamu kerja mikirnya niat bantu orang. Berarti nggak dibayar
nggak apa-apa dong?”. Kemudian saya terdiam sendiri. Hehehe. Sebenarnya bukan
begitu juga sih... Saya ini sepertinya bukan tipe orang yang money oriented.
Saya tahu orang hidup butuh uang untuk mencukupi beberapa kebutuhannya. Tapi,
nggak tahu juga ya... saya pernah bilang begini ke mama saya: “Uang itu bisa
menyelesaikan masalah tapi juga bisa mendatangkan masalah”. Terus mama saya
menanggapi “Makanya sedikit nggak apa-apa yang penting barokah”. Teman saya
pernah bertanya ke ayahnya tentang bagaimana sih usaha yang berkah itu? Jawaban
ayahnya teman saya “saat kamu serba cukup. Misalnya kalau kamu pengen beli apa
gitu kok pas usahanya lancar. Pas nggak ada keperluan ya biasa-biasa aja
jualannya. Biasanya uang dari usaha yang barokah itu awet. Nggak lari buat
hal-hal nggak penting. Kalau uang dari hasil usahamu itu tidak tahu larinya
kemana (maksudnya sudah bekerja tapi seperti nggak terlihat hasilnya apa-apa
karena uang tidak jelas kepakai buat apa saja), perbaiki lagi niat usahamu
untuk apa”. Jadi maksud saya bantu orang adalah saya semata-mata ingin apa yang
saya lakukan itu niat ibadah.
Rabu, 02 September 2015
20:58
No comments:
Post a Comment