Tak perlu benar-benar berpisah
untuk bisa dibilang “broken home”.
Keadaan keluarga yang nggak harmonis, orang tua selalu bertengkar, kehidupan
keluarga yang berantakan banyak masalah sana-sini dan lain-lain pun sudah bisa
dibilang “broken home”. Kurang lebih
begitu yang pernah saya baca di suatu forum di dunia maya. Dan menjadi seorang
produk broken home, adalah seperti mengalami sebuah kecelakaan besar yang
meninggalkan luka traumatik dan cacat permanen. Bagaimanapun kamu berusaha melewati dan menerima hal itu, bagaimanapun
luka telah sembuh dan terobati dengan adanya orang-orang yang menyayangi kamu
dan keluarga baru yang bahagia menanti kamu di rumah, cacat itu nggak akan
pernah hilang. Ada bagian tergelap di bawah alam sadar kamu yang akan terus
mengingatkan akan hal itu, dan ini akan mempengaruhi cara berpikir kamu di masa
depan. Dan kurang lebih seperti itu yang pernah saya baca di blog seseorang.
Sebuah prolog di atas hanya sebagai penghantar untuk saya mengambil
kesimpulan kalau TERNYATA SAYA BISA DIBILANG CACAT…
10 Mei 2012
21:35
No comments:
Post a Comment