Saturday, May 12, 2012

Tak Ada yang Abadi, Tapi Ada yang Permanen

Tak perlu benar-benar berpisah untuk bisa dibilang “broken home”. Keadaan keluarga yang nggak harmonis, orang tua selalu bertengkar, kehidupan keluarga yang berantakan banyak masalah sana-sini dan lain-lain pun sudah bisa dibilang “broken home”. Kurang lebih begitu yang pernah saya baca di suatu forum di dunia maya. Dan menjadi seorang produk broken home, adalah seperti mengalami sebuah kecelakaan besar yang meninggalkan luka traumatik dan cacat permanen. Bagaimanapun kamu berusaha melewati dan menerima hal itu, bagaimanapun luka telah sembuh dan terobati dengan adanya orang-orang yang menyayangi kamu dan keluarga baru yang bahagia menanti kamu di rumah, cacat itu nggak akan pernah hilang. Ada bagian tergelap di bawah alam sadar kamu yang akan terus mengingatkan akan hal itu, dan ini akan mempengaruhi cara berpikir kamu di masa depan. Dan kurang lebih seperti itu yang pernah saya baca di blog seseorang.
Sebuah prolog di atas hanya sebagai penghantar untuk saya mengambil kesimpulan kalau TERNYATA SAYA BISA DIBILANG CACAT…

10 Mei 2012
21:35

No comments:

Post a Comment