Sunday, August 30, 2015

Keinginan, Kemampuan dan Ketertarikan


screencaps from kdrama "oh my ghost"

Ingin melakukan sesuatu dan mampu melakukan sesuatu itu berbeda. Semenjak SMP kelas 3, saya punya ketertarikan di dunia film. Saya ingat waktu itu saya di sore hari selalu menonton acara "Showbiz" di metro tv. Acara yang membahas tentang film serta perkembangannya maupun info tentang insan di dalamnya. Dan kalau di kelas juga sering cerita-cerita dengan teman tentang film. Teman saya itu sering pinjam dvd film di rental film. Saya pun tertarik untuk menjadi movie maker atau orang di balik layar pembuatan film. Bahkan saat itu punya keinginan besok kalau punya handphone harus yang bisa merekam dengan hasil yang bagus dan jernih biar bisa bikin video film pendek sendiri

Waktu berlalu ketika SMA kelas 1, saya ternyata suka nulis. Saya suka nulis cerita pendek. Gara-garanya teman sebangku saya suka baca novel teenlit. Di dekat sekolah ada rental komik dan novel. Kadang kita ke sana bareng. Saya sih jarang pinjam novel, biasanya komik. Hehehe. Saya jadi pengen menjadi penulis novel atau script writer. Pas SMA kelas 2 saya sempat menulis naskah buat tugas Bahasa Indonesia. Dan naskah itu dipentaskan oleh kelompok saya bersama teman-teman saya di kelas. Ceritanya sedikit mengandung unsur komedi gitu, ada lucu-lucunya. Inspirasinya waktu itu serial Ramadhan "Para Pencari Tuhan" sama buku-buku cerita yang di perpustakaan yang saya lupa judulnya.

Di penghujung akhir masa-masa kuliah, saya jadi senang sekali nonton film. Dan sampai saat ini malah nonton memang buat menikmati akting aktor-aktrisnya. Bukan karena ingin melihat visual mereka. Memperhatikan dialog-dialog mereka juga. Tapi, dari dulu saya suka monolog-monolog di film-film. Sekarang ini tertarik sama akting. Menurut saya, bisa berakting masuk menjadi karakter yang berbeda dengan karakter asli diri sendiri itu sangat mengagumkan. Belum lagi perihal aktor atau aktris yang demi tuntutan peran harus menaikkan atau menurunkan berat badannya. Totalitas dan profesional. Tapi, kalau saya ingat-ingat saya juga pernah berakting lho... bukan pas bermain peran di tugas bahasa indonesia itu. Tapi, yang lebih besar dari itu. Dan itu on screen. Benar-benar disyuting kamera. Benar-benar difilmkan, divideokan. Tapi, seingat saya nggak ada dialognya. Jadi cuma figuran? Nggak bisa dibilang figuran juga karena saya menjadi bagian dari konsep videonya. Bagian cerita di dalamnya. Meski mungkin memang dapat beberapa menit doang dari keselurahan videonya. Saya nggak akan jelaskan itu video apa. Lha sampai sekarang aja saya nggak berani buat menontonnya kok. Ceritanya kalau nggak salah ingat itu saya lagi naik sepeda terus jatuh terus ditolong sama teman saya. Hahaha. Nggak tahu deh akting saya gimana tapi tampang saya sepertinya cocok kalau buat yang mellow-mellow menderita gitu. Hehehe. Tampang saya imut, innocent minta dilindungi. Hahaha. Sekarang, itu menjadi salah satu kenangan yang nggak akan pernah saya lupakan selain kenangan pernah jadi MC sewaktu SD. Keduanya merupakan hal yang seperti impossible buat dilakukan oleh anak pendiam dan pemalu seperti saya. Dan bisa melakukan itu walau hanya sekali seumur hidup itu rasanya menyenangkan.

Saat ini saya masih menulis. Cuma kadang suka nggak mood gitu. Galau sendiri. Hehe.

Pengen jadi penulis novel atau scriptwriter. Cuma kalau scriptwriter itu gimana ya? Yang benarnya... Kalau pas dulu kan bikin naskah seadanya, sebisanya. Kalau soal akting saya jadi mikir. Dari melihat akting aktor dan aktris di film-film yang saya tonton untuk berakting kita harus benar-benar ekspresif. Bisa bermacam-macam ekspresi. Dan yang paling penting juga pelafalan kita harus terdengar jelas. Jadi perlu latihan mengucapkan “A I U E O” dan harus latihan pernafasan juga. Hehehe. Entahlah saya nggak pernah belajar akting atau ikut dalam komunitas teater sebelumnya.

Kembali ke kalimat pembuka dari tulisan ini. “Ingin melakukan sesuatu dan mampu melakukan sesuatu itu berbeda”. Saya mungkin punya banyak keinginan untuk dilakukan. Dan beberapa diantaranya ada prosentase kemampuan untuk mewujudkan keinginan itu yang sangat rendah dan beberapa lainnya mungkin bisa dibilang cukup mampu. Jadi keingat dulu juga mau belajar gitar eh nggak dibolehin kakak. Katanya lakuin aktivitas yang bermanfaat aja. Huh, rasanya menyebalkan. Padahal mumpung masih muda mencoba banyak hal kan nggak ada salahnya. Saya sendiri kadang suka menulis puisi. Suka bersenandung sendiri. Jadi siapa tahu kalau sekarang ini saya bisa main gitar saya bisa membuat lagu dari puisi-puisi saya. Hehehe. Nggak berlebihan kan saya ini? Hehehe. Maaf. Saya tahu nggak semudah itu juga buat musisi memproduksi lagu.

No comments:

Post a Comment