Orang-orang beranggapan kalau
saya adalah anak yang pintar jika mereka melihat latar belakang pendidikan
saya. Tapi, yang saya sendiri rasakan adalah saya merasa malu dengan ekspektasi
orang-orang yang berlebihan tentang saya. Hehehe. Paman saya pernah bercerita
kalau ada anak yang ingin seperti saya. Bisa sekolah sampai tinggi. Jadi
bertanya pada diri sendiri “Apa diri saya begitu menginspirasi?”. Seorang
ibu-ibu juga pernah berekspektasi kalau saya di kampus pasti menjadi asisten
dosen. Huee... Padahal kenyataannya tidak.
Teman saya pernah bilang kalau
anak terakhir itu kebagian sisa-sisa. Sisa-sisa maksudnya gimana tuh? Maksudnya
nggak akan secantik maupun sepintar kakak-kakaknya. Sebagai anak terakhir,
pendapat teman saya membuat saya berpikir keras. Saya anak terakhir tapi saya
dan seorang kakak saya yang lahir sebelum saya punya wajah yang imut.
Unyu-unyu. Baby face gima gituh... hehehe. Dan untuk kecerdasan. Kalau
kecerdasan saya kurang dibandingkan dengan kakak-kakak saya kenapa saya
dikuliahkan oleh kakak-kakak saya?. Mungkin kedewasaan saja yang kurang. Dan
susah untuk dibilangin walaupun pada akhirnya akan menjadi seperti anak yang
penurut juga.
Teman saya juga pernah bilang
kalau saya cepat dalam mencerna pelajaran. Saya rasa dia salah. Saya pikir saya
lemot seperti yang dibilang oleh kakak saya sendiri. Saya tidak pernah berpikir
saya pintar atau saya hebat. Tapi kalau melihat perjalanan hidup saya khususnya
dalam dunia pendidikan, saya justru berpikir kalau saya ini lambat. Ya,
bagaimana saya bisa dikatakan pintar kalau saya baru bisa membaca jam itu
sekitar kelas 3 atau 4 SD. Dan saya baru paham bagaimana menghitung perhitungan
dengan bilangan bulat ketika saya kelas 2 SMP padahal satu tahun sebelumnya
sudah sempat ada pelajaran tentang itu juga. Bahkan sampai sekarang saya masih
tidak paham dengan arah mata angin. Saya buta arah. Saya tidak akan tahu
bagaimana menunjukkan posisi/arah kepada orang lain dengan mudah dan jelas.
Jadi, Tidakkah mereka terlalu
berekspektasi yang berlebihan tentang saya? Dan itu membuat saya merasa malu
juga terkadang ingin tertawa sendiri. Hehehe.
Rabu, 24 Oktober 2012
23:35
No comments:
Post a Comment