Seorang pembawa quiz pernah
memberi suatu pertanyaan kepada salah seorang perserta quiznya.
“Jadi, menurut kamu tentang
profesi yang kamu geluti sekarang ini, itu karena kamu berbakat atau karena
suatu kerja keras?”.
Peserta quiz yang lalu menjawab:
“Saya pernah membaca di website salah seorang teman saya, disana dia menuliskan
kalau Bakat adalah suatu kerja keras. Saya sendiri memilih untuk terjun di
dunia ini. Sejujurnya ini dunia yang baru buat saya. Saya tidak punya bakat
dari lahir untuk cocok terjun di bidang yang saya geluti sekarang ini. Tapi,
saya tetap melakukannya. Saya melewatinya dengan suatu proses belajar.” (*apa
yang saya tulis adalah inti dari jawabannya. Jawaban aslinya saya lupa. Soalnya
saya sudah agak lupa bagaimana kata-katanya).
“Bakat adalah suatu kerja keras”.
Itulah yang saya garis bawahi. Melihat sosok dia saya pun berpikir kalau dia
memang bukan orang yang terlahir dengan bakat yang cocok untuk di bidang itu.
Dia terlihat melakukannya dari apa yang diambil dari proses yang bernama
“belajar”.
Tentang bakat saya jadi teringat
dengan salah satu anime favorit saya. Anime “The Law of Ueki”. Disana saya juga
mendapatkan pelajaran yang kurang lebih hampir sama dengan peserta quiz tadi.
“Bakat adalah sesuatu yang dapat diusahakan”. Begitulah yang saya dapatkan dari
Kosuke Ueki, karakter utama di anime itu. Dia tidak takut kehilangan bakatnya
untuk menolong temannya karena dia pikir kalau bakat adalah sesuatu yang dapat
dia usahakan.
Jadi, jangan bilang kamu tidak
berbakat. Karena bakat adalah suatu kerja keras. Bakat adalah sesuatu yang
dapat diusahakan. Lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh. Ingat mantera yang
diajarkan di Novel Negeri 5 Menara. “man jadda wa jadda”.
Selasa, 30 Oktober 2012
17:17
No comments:
Post a Comment