Sunday, August 26, 2012

JUDITH’S LOVE STORY

| STORY PART 1|

Lagu Korea terus berputar menemani dua orang remaja putri yang sedang bersantai di tengah sore hari yang sejuk karena beberapa jam yang lalu hujan turun untuk menyegarkan bumi. Mereka adalah Indri dan Judith.
“Dari tadi muter lagu ini terus kamu Ndri! Lagu apa sih? Apa judulnya dan yang nyanyi siapa?,”Tanya Judith.
“Lihat sendiri deh”,Jawab Indri.
Judith pun lantas melihat playlist winamp di laptop Indri. Terlihat di sana No Other- Super Junior.
“Hmm...Judulnya bikin galau”,Kata Judith kemudian setelah mengetahui judul lagunya.
“Eh? Galau? Bisa juga kamu galau? Katanya anti banget sama galau. Hahaha”,Ledek Indri.
“Iya. No Other. Huh! Bikin galau aja...”,Ucap kesal Judith.
“Kenapa sih emangnya? Cerita dong ke aku”
“Hmm...Seminggu lalu ada cowok yang nyatain perasaannya gitu ke aku lewat SMS. Masih temen sekelasku sih”,Kata Judith memulai ceritanya.
“Terus?”,tanya Indri.
Indri dan Judith sudah berteman sejak SD. Mereka selalu satu sekolahan semenjak SD hingga sekarang ini SMA. Tapi, di SMA ini mereka tidak bisa dekat sebagai teman satu kelas seperti selama di SD dan SMP karena mereka beda jurusan. Indri mengambil jurusan bahasa sementara Judith mengambil jurusan IPA.
“Ya. Aku ngerasa aneh aja”,jawab Judith.
“Aneh gimana? Terus kamu udah ngasih jawaban ke dia?”
“Udah. Aku tolak. Habis setahuku dia itu lagi ngedeketin temen sekelasku juga. Mereka udah pernah pergi bareng. Malahan dia udah pernah nyatain cinta juga. Tapi, katanya sih masih digantung gitu atau malah ada yang bilang dia ditolak”,Ucap Judith menerangkan.
“Hmm..gitu ya”
“Iya. Aku kayak dipermaenkan gitu. Makanya aku nggak suka. Yang dikejar siapa yang ditembak siapa?”,Kata Judith.
“Sabar buk...”,ucap Indri menenangkan Judith.
“Ndri, Apa aku ini jelek banget ya? Buruk banget?”,Tanya Judith tiba-tiba.
Pertanyaan down Judith membuat Indri kaget.
“Ngomong apa sih kamu?”,Kata Indri.
“Habis cowok yang pernah bilang suka ke aku, yang terlihat suka sama aku semuanya kurang...”
“Kurang gimana?”
“Kurang ajar! Hahaha”, Jawab Judith sambil tertawa sedikit menghibur dirinya yang tengah down melihat kehidupan cintanya.
“Eh... bocah edan! Bisa-bisanya malah ketawa”,Kata Indri menanggapi.
“Gimana Ndri? Aku nggak beruntung banget sih. Ketemu sama cowok-cowok itu. Mereka cuma maenin aku doang. Nggak ada yang bener-bener suka sama aku. Udah dua kali dimaenin sama cowok yang udah punya cewek eh masih ngerayu aku dan bilang suka sama aku. Yang baru-baru ini terjadi, cowok yang bilang suka ke aku tapi sebenarnya dia suka juga sama cewek yang lain. Gila!!!!”, Kata Judith mengisahkan perjalanan cintanya yang kurang beruntung.
“Sekali lagi aku cuma bisa bilang yang sabar ya...”, Ucap Indri.
“Kamu masih ingat ceritaku dulu?”
“Yang mana?...Oh bentar. Biar aku coba tebak. Apa...yang kamu bilang kamu itu percaya cinta pada pandangan pertama?”, Jawab Indri coba menebak.
“Iya”
“Ah. Udah deh. Kamu nyerah aja. Kamu percaya bakalan jatuh cinta pada pandangan pertama, sementara kamu kalau ngomong sama orang aja nggak pernah lihat mata lawan bicara kamu. Kamu nggak berani menatap mata orang lain. Gimana bisa jatuh cinta”
“Hehehe. Gitu ya Ndri... Menyedihkan banget ya aku”, Ucap Judith.
Indri memeluk sahabatnya itu.
“Ndri kamu tau nggak? Aku pengen ketemu sama laki-laki dimana pas kami pertama kali bertemu dia melihatku sebagai perempuan yang pertama kali dia lihat dan yang akan dia cintai selamanya. Seperti dia, itu juga yang terjadi di aku. Saat pertama kali bertemu aku melihat dia sebagai laki-laki yang pertama kali aku lihat dan aku ingin hidup bersamanya. Mungkin nggak ya Ndri? Apa itu cuma khayalan jika aku ingin jatuh cinta seperti itu? Apa itu nggak mungkin terjadi di dunia nyata karena yang seperti itu hanya ada di drama-drama?”
“Nggak ada yang nggak mungkin. Aku rasa dalam cinta pun bisa jadi seperti itu. Tetap semangat ya teman”, Ucap Indri menyemangati Judith.
“Makasih ya,Ndri”
“Iya. Sama-sama. Nih lagunya aku ganti aja. Biar kamu nggak galau. Hehehe. Okey?”, Kata Indri.
“Oiya. Sebenarnya cowok-cowok yang udah maenin kamu itu siapa sih? Aku cuma taunya mereka anak sekolah kita juga. Tapi, kamu nggak pernah nyebutin namanya. Nggak pernah nunjukin yang mana orangnya”, Tanya Indri.
“Udah. Nggak penting kamu tahu siapa orangnya. Aku aja males sebenarnya bahas yang menyangkut mereka. Pengen aku lupain”.
“Okey deh lo gitu”.
Obrolan mereka tentang kegalauan Judith pun berakhir dan mendadak topik beralih ketika Judith melihat wallpaper di laptop Indri. Mereka mulai membicarakan tentang drama korea.
“Ndri, ini wallpaper kamu itu... posternya drama yang kemaren kamu rekomendasiin ke aku buat ditonton. Bener nggak sih?”,Tanya Judith.
“...Yang drama tentang anak band. Bercerita tentang persahabatan sama cinta juga”, lanjut Judith.
“Iya. Kenapa emangnya? Suka kamu sama pemainnya?”,Tanya Indri.
“Pemeran utama yang cowok maupun yang cewek familiar Ndri di mataku”,Jawab Judith.
“Eh? Familiar gimana maksud kamu?”
“Hehehe. Yang pemeran ceweknya entah kenapa aku ngerasa kalau keponakanku yang  cewek kalau udah gede pasti cantik kayak gitu. Makin lama aku lihat sampai ke episode akhir sih aku ngerasanya gitu. Kayak ngelihat keponakanku.Hehehe,”ucap Judith panjang lebar menerangkan.
“Terus yang pemeran cowoknya?”
“Hehehe. Kalau itu entah kenapa waktu lihat dia aku ngerasa kalau dia mirip sama...”
“Sama...Sama siapa,Dith?”,Tanya Indri penasaran.
“Sama kayak temennya cowok yang minggu lalu nyatain cinta ke aku”
“What??? Yang bener,Dith?”,Indri bertanya lagi dan kini sudah mulai lebay.
“Hehehe. Nggak tahu ya...Auranya sama aja gitu. Tapi, waktu aku nyari foto pemeran cowok itu di internet, eh aku kan nemu foto dia dengan gaya casual and potongan rambut rapi eh rasa-rasanya dia nggak mirip deh sama pemeran cowok itu. Kalah good looking. Hahaha”, Jelas Judith.
“Gubrrak!!!”,ledek Indri.
“...Tapi, Hati-hati aja ya Dith”, Ucap Indri memperingatkan Judith.
“Hati-hati kenapa?”, Tanya Judith nggak ngerti dengan maksud Indri.
“Iya. Kamu kemarin bilang suka sama pemeran cowok di drama itu. Hati-hati aja. Nanti jangan-jangan kamu suka beneran sama teman sekelasmu yang juga teman cowok yang seminggu lalu habis nembak kamu”
“Udah”, ucap Judith pelan.
“Udah apa? Udah tau? Bagus deh lo gitu”,Kata Indri.
“Kayaknya aku udah mulai suka deh sama dia. Meski sebagai teman sekelas aku nggak begitu dekat sama dia”, Kata Judith dengan terbata-bata.
“What? Capek deh!!! Udah deh jangan mulai lagi. Baru tadi ngerasa kecewa sama cowok sekarang udah pengen mulai lagi?”,Kata Indri tidak percaya dengan sikap Judith.

###

Pengen tahu bagaimana kelanjutan cerita cinta Judith?
Nantikan aja cerita selanjutnya...

No comments:

Post a Comment