Saya memiliki moment (kejadian)
dalam hidup saya yang akan selalu saya ingat. Moment itu adalah moment yang
terjadi ketika saya masih SD. Sewaktu saya kelas 4SD (kayaknya sih!!! Soalnya
agak lupa..hehe), Saya ditunjuk oleh guru saya untuk menjadi MC (pembawa acara)
untuk acara yang akan melibatkan semua murid untuk menghadirinya. Kenapa hal
ini sangat spesial untuk saya?. Karena saya pikir menjadi pembawa acara adalah
diluar pemikiran saya. Tidak pernah sekalipun saya akan benar-benar bisa
melakukannya. Karena saya sadar diri akan kepribadian saya. Saya adalah seorang
anak yang pendiam dan pemalu.
Yang membuat hal ini menjadi
sangat spesial dan menyenangkan adalah karena pada kesempatan untuk pertama
kalinya dalam hidup saya (dan mungkin yang terakhir kali), acara tidak berjalan
sesuai dengan urutan acara yang sudah disusun sejak awal. Katakan saja ini
tidak berjalan sesuai dengan yang guru saya arahkan ke saya sebelum acara
dimulai. Jadi, sebagai pembawa acara saya dituntut untuk improvisasi. Saya
harus memberitahukan kepada para siswa yang hadir kalau ada perubahan susunan
acara. Waktu itu, pidato dari kepala sekolah saya yang baru harus didahulukan
karena kepala sekolah memiliki keperluan yang mendesak hingga terpaksa harus
meninggalkan acara lebih cepat. Alhamdulillah. Akhirnya acara itu berjalan
dengan lancar dari awal hingga akhir. Dan saya merasa sangat senang dan
menikmati menjadi pembawa acara. Dengan kepribadiaan saya yang seperti itu saya
sebenarnya sering bermimpi untuk bisa tampil di depan umum dengan tampil
cemerlang dalam hal public speaking (tentunya!)
dan dengan kepercayaan diri yang cukup bagus, apalagi di tengah-tengah audience
yang saya hadapi salah satunya ada ayah saya. Kenapa ayah saya? Karena saya
merasa saya mirip dengan ayah saya. Saya mewarisi sikap tidak suka banyak
bicara hingga menjadi tidak begitu bagus dalam public speaking dan cenderung pemalu dari ayah saya (Saya pikir sih
seperti itu! Hehe). Tapi, keinginan saya atau mungkin bisa dibilang tujuan saya
adalah sebenarnya saya tidak terbiasa dengan orang-orang yang melihat saya.
Namun, jika benar orang-orang melihat saya, saya berharap pemikiran saya sampai
kepada mereka. Saya tidak ingin diketahui siapa saya tapi saya sudah cukup senang
kalau orang-orang tahu tentang pemikiran saya.
Sabtu, 04 Agustus 2012
21:47
No comments:
Post a Comment