Monday, August 6, 2012

one of my greatest moment


Saya memiliki moment (kejadian) dalam hidup saya yang akan selalu saya ingat. Moment itu adalah moment yang terjadi ketika saya masih SD. Sewaktu saya kelas 4SD (kayaknya sih!!! Soalnya agak lupa..hehe), Saya ditunjuk oleh guru saya untuk menjadi MC (pembawa acara) untuk acara yang akan melibatkan semua murid untuk menghadirinya. Kenapa hal ini sangat spesial untuk saya?. Karena saya pikir menjadi pembawa acara adalah diluar pemikiran saya. Tidak pernah sekalipun saya akan benar-benar bisa melakukannya. Karena saya sadar diri akan kepribadian saya. Saya adalah seorang anak yang pendiam dan pemalu.
Yang membuat hal ini menjadi sangat spesial dan menyenangkan adalah karena pada kesempatan untuk pertama kalinya dalam hidup saya (dan mungkin yang terakhir kali), acara tidak berjalan sesuai dengan urutan acara yang sudah disusun sejak awal. Katakan saja ini tidak berjalan sesuai dengan yang guru saya arahkan ke saya sebelum acara dimulai. Jadi, sebagai pembawa acara saya dituntut untuk improvisasi. Saya harus memberitahukan kepada para siswa yang hadir kalau ada perubahan susunan acara. Waktu itu, pidato dari kepala sekolah saya yang baru harus didahulukan karena kepala sekolah memiliki keperluan yang mendesak hingga terpaksa harus meninggalkan acara lebih cepat. Alhamdulillah. Akhirnya acara itu berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir. Dan saya merasa sangat senang dan menikmati menjadi pembawa acara. Dengan kepribadiaan saya yang seperti itu saya sebenarnya sering bermimpi untuk bisa tampil di depan umum dengan tampil cemerlang dalam hal public speaking (tentunya!) dan dengan kepercayaan diri yang cukup bagus, apalagi di tengah-tengah audience yang saya hadapi salah satunya ada ayah saya. Kenapa ayah saya? Karena saya merasa saya mirip dengan ayah saya. Saya mewarisi sikap tidak suka banyak bicara hingga menjadi tidak begitu bagus dalam public speaking dan cenderung pemalu dari ayah saya (Saya pikir sih seperti itu! Hehe). Tapi, keinginan saya atau mungkin bisa dibilang tujuan saya adalah sebenarnya saya tidak terbiasa dengan orang-orang yang melihat saya. Namun, jika benar orang-orang melihat saya, saya berharap pemikiran saya sampai kepada mereka. Saya tidak ingin diketahui siapa saya tapi saya sudah cukup senang kalau orang-orang tahu tentang pemikiran saya.

Sabtu, 04 Agustus 2012
21:47

No comments:

Post a Comment