Are you closer with your mom?
Aku pikir kalau pertanyaan itu
ditanyakan kepadaku, aku akan membuat jeda yang cukup lama untuk menjawabnya.
Aku bingung. Hehehe. Hanya sekitar 8 jam dalam sehari kecuali kalau weekend,
aku bertemu dengan ibu. Karena ibu harus bekerja sementara aku pergi
sekolah/kuliah. Dan kalau bertemu di rumah pun tidak ada pembicaraan yang
intens. Ibu tidak pernah menemaniku atau membantuku belajar kecuali waktu aku
masih duduk di bangku sekolah dasar. Sewaktu aku masih belajar menulis dan
membaca. Seringnya ketika ibu pulang bekerja adalah dia bertanya aku tadi
pulang dari kuliah jam berapa. Kalau malam tiba, aku sibuk belajar sementara
ibu sibuk ibadah dan kemudian dilanjutkan dengan istirahat.
Terkadang aku merasa betapa
menyedihkannya diriku ketika aku melihat teman-temanku yang begitu dekat dengan
ibu mereka. Mereka bahkan sampai menceritakan tentang pacar mereka ke ibu
mereka. Aku tidak banyak cerita ke ibu tentang diriku tapi tentang teman-teman
di sekolah. Ibu pun lebih sering bercerita tentang anak-anak dari teman
kerjanya tentang sekolahnya. Aku tidak pernah bercerita tentang masalahku
kepada ibu. Aku mungkin cenderung merahasiakankannya. Tapi, meskipun begitu
terkadang ibu bisa tahu kalau aku sedang ada masalah. Aku pikir ibu tahu dari
tingkah lakuku yang berbeda di rumah. Cenderung gelisah dan marah-marah
sendiri. Yah... begitulah naluri ibu ke anaknya. Ibu bisa tahu apa yang tidak
aku beritahukan.
Sebenarnya aku menjadi anak yang
tertutup bahkan dengan ibu sendiri adalah karena waktu SD dulu, ibuku pernah
sakit sampai harus dilakukan suatu operasi. Orang-orang dewasa yang menengok
ibu bilang kalau ibuku tipe pemikir. Semuanya dipikir hingga dapat berpengaruh
dengan kesehatannya. Karena itulah aku tidak mau merepotkan ibu untuk bercerita
tentang masalah-masalahku.
Ibuku bukan orang yang galak.
Tapi, entah kenapa kalau aku ada masalah sebisa mungkin aku ingin
menyelesaikannya tanpa sepengetahuan ibu. Ibu sering bilang kalau beliau tidak
suka aku dengan muka sedih. Beliau ingin aku jadi anak yang aktif. Sejujurnya aku bingung. Pernah aku di rumah
mencoba untuk menjadi anak yang ceria. Tapi ternyata kakakku malah
mencurigaiku. Mungkin dia berpikir aku sedang jatuh cinta. Aku berpacaran di
belakangnya. Haduh..repot dah. Gantian kalau aku di rumah jadi anak yang
pendiem. Kakakku yang lain bilang aku kayak orang linglung. Orang yang nggak
tahu apa yang harus dilakukan.
Sejauh ini sesuatu yang cukup
besar yang tidak pernah aku ceritakan ke keluargaku adalah waktu jaman SD dulu
aku pernah kecelakaan waktu bermain. Kepalaku bocor dan itu rasanya sakit
sekali. Gara-garanya sewaktu aku mengendarai sepeda, temanku mendorongku hingga
aku terjatuh dan kepalaku membentur tiang di depan kelas 4. Waktu itu siang
hari dan aku sedang bermain dengan teman-temanku di SD kami. Beruntung bapak kaum pendatang di daerahku
yang bertempat tinggal di dekat SD menolongku. Lukaku diobati dan hingga kini
ternyata berbekas. Jadi seperti ada bagian di kepalaku yang tidak di tumbuhi
oleh rambut. Hahaha. Aku tahu ini juga gara-gara teman SMA ku melihat itu. Dan
untuk kejadian itu aku tidak ingin menceritakannya ke keluarga karena aku takut
dimarahi. Hehehe. Jadinya aku menahan rasa sakit itu sendiri.
Minggu, 02 September 2012
16:48
No comments:
Post a Comment