Monday, November 18, 2013

CAT SAVING BOX

Malam ini, 17 November 2013 saya dan kakak saya pergi ke Supermarket. Mau belanja gitu. Pengen beli stok amunisi buat bertapa ngerjain skripsi. Haha. Niatnya sih beli cokelat TOP satu box, kopi sama belanjaan titipannya Mamah saya. Nah, pas disana malah kakak saya ngasih tahu saya suatu barang. Cat Saving Box. Cat Saving Box? Apan itu? Yang nggak tahu...itu lho celengan bentuk kucing. Hahaha. Habisnya saya baca di label harga dan barangnya namanya gitu sih..."CAT SAVING BOX". Hahaha.


pic di atas adalah celengan kucingnya...warna biru muda...
dan masih terbungkus rapi. jadi stiker buat ditempel di matanya belum ditempel.
"Tinggal Satu nih", kata Kakak saya.
Sebenarnya di rumah, saya sudah punya celengan. Bentuk doraemon. Kembaran sama punya kakak juga. Cuma akhirnya saya tetap membeli celengan kucing dari plastik itu. Kenapa? Karena sebenarnya ada sisi history nya juga sih... Celengan kucing ini bentuknya sama persis dengan celengan kucing ketika kami kecil dulu cuma beda warna aja, yang kami punya sekarang berwarna biru muda sementara yang dulu warnanya biru tua. Itulah yang ada diingatan kami. Dan karena itulah ketika beberapa bulan yang lalu, Kakak pulang dari berbelanja dan menunjukkan celengan itu ke saya kami langsung tertawa bersama. Hahaha. Nggak nyangka masih ada celengan yang sama persis dengan celengan yang ada diingatan kami waktu kecil. Tapi dalam ingatan saya, saya nggak tahu itu celengan kucing punya kakak saya yang mana. Jadi, kakak saya membeli celengan kucing itu lebih dulu sementara saya baru membelinya semalam. Ah punya barang yang samaan lagi sama kakak. Hahaha.
Malam ini nggak dapat cokelat satu box dan kopi. Hahaha. Uang saya nggak cukup buat beli cokelatnya. Jadi cuma beli satu aja yang ukuran besar. Sementara nggak jadi beli kopi karena takut efek kafein akan begitu menggilanya. Hahaha. Jadi beli susu cokelat ajalah. Biar sehat. Hahaha. Habis belanja dompet saya langsung tipis. Aslinya mah nggak banyak uang cuma pengen belanja di Supermarket aja gitu. Sekalian beli banyak dan lumayan bisa hemat biaya daripada harus bolak-balik ke warung karena belinya eceran. Hehehe. Nggak tahu kenapa saya jadi pengen makan cokelat karamel. Hahaha. Padahal tau sendiri, nggak bagus buat gigi. Dan kalau keseringan nyemil nanti jadi gendut. Benaran? Saya juga nggak tahu sih kebenarannya...Hahaha. Ah untung saja, saya bisa membatasi diri saya juga. Nggak harus makan cokelat banyak-banyak. Paling sehari satu sampai dua sudah cukup. Ah sebenarnya saya juga jarang nyemil-nyemil. Lebih karena capek ngunyah dan nggak ada uang. Hahaha. Saya kan kaum elit alias ekonomi sulit. Kadang saya pikir percuma saja kalau saya bilang ke diri saya kalau saya mau hidup dengan pola makan sehat. "Lha makan aja masih ikut masakan Mamah. Mamah yang nentuin menu makanan. Saya bisa apa?" Hahaha.

No comments:

Post a Comment