Gara-gara teman saya yang
semester ini sudah mengambil skripsi bilang kalau syarat skripsi atau syarat
wisuda (saya lupa yang mana) harus melampirkan foto copy sertifikat sapamaba
(ospek) sama ESQ (haduh malah lupa ini apa namanya yang bener), saya mendadak
jadi kalang kabut. Mana dimana sertifikat saya??? (baca/nyanyikan sajalah
dengan nada sama dengan kalau kamu nyanyi lagu mana dimana anak kambing saya
–lol). Saya lupa naruh di mana. Dan saya takut kalau hilang. Karena saya denger
dari teman saya juga kalau sertifikat-sertifikat yang bersifat wajib dari
universitas sampai hilang, kita harus ngulang lagi (gila aja... emang nggak
bisa ya kalau dicetak lagi?).
Akhirnya.... ketemu juga.
Sertifikat saya ada di map SMA saya. Bercampur dengan ijazah SMA serta rapor
saya waktu SMA. Waktu melihat di map itu ada rapor saya. Saya tiba-tiba begitu
saja tergugah untuk membukanya. Saya lihat nilai-nilainya. Perkembangan nilai
saya selama 3 tahun. Fokus saya ada di mapel eksak dan bahasa inggris. Dan saya
harus menerima dengan lapang dada. Saya berpikir kalau Guru saya nggak salah
kalau saya diberi nilai segitu. Hahaha. Ya, saya melihat kemampuan saya
sekarang ini. (lagi ngomongin masalah mapel bahasa inggris). Melihat angka 70
dan 85. Ya, cuma bisa skala sekitar itu. Buat menjangkau 90 susah banget.
Nilai-nilai mapel eksak dan bahasa inggris, rasanya tidak ada yang spesial dari
nilai saya meski itu juga sudah cukup baik. Tapi, saya rasa saya harus tetap
bersyukur. Alhamdulillah... Allah sudah melancarkan segala urusan saya sewaktu
SMA. Saya bisa menempuh pendidikan di SMA dengan baik. Terima kasih ya Allah...
:)
Minggu, 11 November 2012
22:37
No comments:
Post a Comment