Belakangan ini saya masih sebel dengan teman-teman kuliah saya yang selalu saja menggerutu masalah nilai-nilai kuliah mereka yang dirasa jelek menurut mereka. Hei teman? Kenapa nggak diterima saja sih nilainya. Sadar diri. Saya tidak begitu respect dengan sikap mereka. Pasalnya, ujian nyotek saja kebanyakan protes. NGACA WOI…Kalau kalian jujur pada ngerjaen sendiri gitu wajar kalau protes masalah nilai. Saya saja yang ngerjaen sendiri, dapat nilai yang seringnya tidak lebih bagus dari kalian saja diam. Terima. Tidak banyak menggerutu. Ya, saya lebih suka introspeksi daripada mempermasalahkan berapa nilai yang keluar.
Masalah seperti ini malah membuat saya tidak semangat belajar dan kuliah. Habis saya yang rajin belajar, yang benar-benar belajar malah nilainya ada di bawah mereka yang penyontek itu. Sedih dan kecewa banget rasanya.
Kenapa ya rasanya menyontek itu sudah menjadi budaya? Di setiap jenjang pendidikan pasti ada yang seperti ini. Sampai bosen sendiri saya. Tidak ada perubahan. Bahkan, sekarang ini metode menyontek juga berkembang mengikuti perkembangan zaman. Di zaman yang sudah berbasiskan teknologi seperti sekarang ini, para siswa pendidikan dan mahasiswa menggunakan HP kala ujian. HP itu digunakan untuk browsing mencari jawaban dari soal ujian atau malah langsung minta jawaban ke orang lain lewat SMS. Kapan Indonesia majunya kalau generasi penerusnya macam ini? Tidak mau belajar. Tidak mau membaca, maunya langsung yang instan saja.
Jum’at, 03 Februari 2012
23:39
No comments:
Post a Comment