Friday, March 30, 2012

THINK BEFORE YOU SAY

Suatu ketika saya pernah Online, dan tersangkut di multiplay seseorang. Pada salah satu tulisannya, saya membaca kurang lebih yang intinya seperti ini: Jangan asal bilang kalau dirimu itu autis. Anda tidak tahu bagaimana repotnya seorang ibu yang mengurus seorang anak autis. Kalau Anda tahu Anda pasti tidak akan mengatakan kalau diri Anda itu autis. Jadi, jangan langsung mudah mengatakan sesuatu tanpa Anda tahu apa yang sebenarnya Anda ucapkan.
Kalau saya pikir memang ada benarnya. Pernah saya menjumpai teman di dunia maya yang dengan mudahnya bilang kalau dia autis. Foto profil di jejaring sosialnya bertuliskan autis. Padahal tampak lebih tepat kalau dibilang alay atau narsis.
Tidak perlu berjalan jauh-jauh untuk mengambil contoh dari seorang teman saya, saya sendiri pun pernah googling tentang ciri-ciri anak autis. Karena saya juga penasaran apa saya bisa dibilang autis juga apa tidak. Beberapa ciri sih ada yang masuk. Dan terkadang saya juga bilang kalau diri saya ini autis. Tapi, sekarang saya lebih cenderung untuk memakai kata introvert untuk menggambarkan diri saya daripada memakai kata autis. Karena saya memanglah seorang introvert.
Selain itu juga, tidak jarang juga saya membaca tulisan maupun mendengar orang yang bilang kalau dia pengen bunuh diri. Kalau saya pikir-pikir memangnya bunuh diri itu gampang? Saya saja terkadang berpikir tentang bunuh diri juga . Tapi, pemikiran saya untuk bunuh diri itu terhenti karena saya tidak bisa melakukannya. Karena saya tidak bisa melukai diri saya sendiri. Dan, kalau meminta orang lain untuk membunuh ya rasanya aneh dan pastinya tidak akan ada yang mau. Haha. Selain itu kalau pergi terlalu cepat seperti orang yang tidak bertangungjawab saja. Tidak tahu berterima kasih. Tidak tahu balas budi. So, Think before you say. ^_^

Jum’at, 03 Februari 2012
22:06

No comments:

Post a Comment