Bersetting
dalam masa remaja menuju dewasa awal, ada seorang anak perempuan yang nggak
mengerti mengapa gosip kerap menerpa dirinya di kalangan teman-temannya. Dia
nggak merasa dirinya artis atau seleb. Dia bahkan merasa heran kenapa menurut
orang-orang dia seperti populer. Dia berada di lingkungan pendidikan di mana
jumlah anak laki-laki lebih banyak daripada jumlah anak perempuan. Dia memang
terlihat cukup mudah akrab dengan mereka yang laki-laki. Terkadang dekat dengan
beberapa teman laki-laki yang berbeda. Tapi, orang lain sungguh menafsirkannya berbeda.
Padahal dia nggak pernah menjalin hubungan kedekatan apapun dengan laki-laki
disana.
Dia
terkadang merasa kesal dan nggak nyaman karena selalu dihubung-hubungkan dengan
beberapa orang yang dekat dengan mereka. Bahkan diantara mereka sendiri pun menghubungkan
dia dengan salah satu dari mereka. Padahal dia murni berteman dan tiada
ketertarikan untuk menjalin hubungan selain pertemanan dengan mereka. Gosip itu
sungguhlah menjatuhkan citranya. Dia merasa bingung seandainya ada seseorang
laki-laki yang dia suka lalu dia benar-benar ingin dekat dengan laki-laki itu.
Nggak nyaman dan nggak bisa leluasa, itulah yang dia rasakan. Padahal dia
sendiri punya privasi alias kehidupannya sendiri.
Hal yang
cukup mengganggunya dan membuatnya sedih adalah ketika ada anak laki-laki yang
juga mengatakan kepadanya kalau dirinya merasa nggak nyaman dihubung-hubungkan
dengannya dan meminta untuk menjaga jarak. Dia benar-benar merasa sedih. Dia
hanya ingin berteman dengan banyak orang. Dia merasa sedih karena dia pikir “ah
jadi perempuan memang begini ya.. rentan jadi sumber fitnah”. Dia merasa sedih harus mendengar hal itu dari
anak laki-laki. Dia pikir kalau mendengar hal semacam itu (diminta menjauh/jaga
jarak) oleh orang yang disukai saja rasanya sudah sakit. Apalagi ini dikatakan
oleh anak laki-laki yang dia nggak menaruh rasa padanya. Dia merasa kalau
dirinya itu sumber masalah saja. Nggak pantas/ Nggak layak.
Selain itu
hal lain yang membuatnya sedih adalah dinilai jelek secara visual oleh
laki-laki secara tersirat. Laki-laki itu adalah orang yang dekat dengan anak
laki-laki lain yang dihubung-hubungkan dengannya. Hal itu lantas benar-benar
membuat dirinya berpikir kalau dirinya memanglah nggak menarik dan jatuh cinta
atau mencintai orang atau punya kisah cinta adalah suatu yang mustahil. Ya, dia
kehilangan kepercayaan dirinya akan cinta. Rasanya hatinya sudah remuk bahkan
hancur. Sekali lagi dia merasa barangkali ditolak oleh laki-laki yang disukai
karena nggak cantik itu rasanya sudah pasti sakit. Ini yang bilang kalau dia
nggak cantik adalah laki-laki antah berantah. Rasanya sakit banget. Istilahnya
memang sudah seperti dijudge gitulah.
Selasa, 28 November 2017
11:23
No comments:
Post a Comment