16 januari 2015. Saya datang menemuinya di
rumahnya. Beberapa hari sebelumnya tawaran pekerjaan untuk sekedar mengisi waktu
daripada menganggur datang dari tetangga jauh saya. Belum jelas apa jenis
pekerjaannya ketika pertama kali saya mendengarkan tawaran itu dari Ibu dan
kakak saya. Hari jum'at itu saya putuskan untuk memperjelas semuanya. Saya
bertemu dengan yang punya usaha. Seorang laki-laki yang usianya beberapa tahun
di atas kakak saya, Ibunya menjalankan toko di rumahnya.
Ternyata pekerjaan yang diberikan adalah
untuk menjadi Customer Service dari Online Shop nya. Online Shop nya sendiri
menjual produk kecantikan. Jadi, saya akan memegang smartphonenya dan membalasi
pesan-pesan yang masuk dari WA, BBM, maupun SMS. BBM sendiri ada 4. Hari itu
saya diberi sedikit pengarahan dan diberitahu alamat online shop nya serta
dipinjami modem untuk melihat produk-produknya. Hari berikutnya ketika siang
saya ditraining diminta menghitung total belanjaan customer. Saya tidak ke
rumahnya, cuma lewat BBM aja. Hari senin saya mulai kerja beneran. Saya mulai
diminta pegang smartphonenya. Pemberitahuan di awal dulu, kerja dari jam 09.00-14.00
dengan gaji pokok 20.000/hari plus bonus 1000/transaksi, tidak harus bekerja di
rumahnya. Dan ternyata ketika hari senin itu di rumahnya, sewaktu saya mau
pulang karena sudah pukul 14.00 masnya minta saya buat bawa smartphonenya pulang.
DUARRR!!! Lah katanya dari jam 09.00-14.00?? Ini kan berarti diminta jadi CS 24
jam. Lha terus waktu saya buat sama keluarga gimana?? Kata masnya," Gak
apa-apa. Bawa aja. Lumayan lho bonusnya kalau dapat customer banyak". Ya sudah
akhirnya saya bawa pulang saja, padahal saya juga sudah bilang ke masnya kalau
saya di rumah juga sibuk membantu orang tua seperti menyapu, mencuci piring,
mengepel dan lain-lain. Di rumah saat itu saya benar-benar sibuk karena harus
mengurus kamar saya serta tas-tas saya yang butuh tindakan. Saya pun tidak punya
waktu untuk memegang smartphone nya. Eh malah masnya SMS "smartphone nya
jangan dimatikan ya nanti customer pada kabur". Di rumah smartphone bunyi
terus sementara saya bingung harus membalasinya gimana. Belum mengenal produknya
dan bingung harus menghitung totalnya karena harus menghitung biaya ongkos kirim
via JNE dimana harus tahu juga produk yang dibeli lebih dari 1 kg atau tidak. Saya
ceritakan semuanya ke Ibu saya. Dan Ibu saya malah bertanya "kalau kamu di
rumah kan pakai biaya listrik sini dong. Terus gimana?". Saya tanyakan
masnya dia jawab "sebenarnya melihat produknya tidak harus lewat laptop
kok. Semuanya bisa dilakukan lewat smartphone". Sewaktu awal juga memang
masnya memberitahu kalau pulsa semua dia yang menanggung. Tapi, kalau
smartphone nya saya bawa kan, kalau daya baterainya habis kan perlu dicharge.
Nah, itu pakai listrik siapa? Jujur saja saya merasa tidak nyaman. Seperti
tidak cocok dengan saya. Malu juga sebenarnya kerja dengan tetangga. Pokoknya
malu kerja sekitar rumah. Dan kenapa tidak sesuai dengan yang sudah dibilang di
awal? Ini benar-benar rasanya seperti kerja 24 jam. Mau makan jadi gimana gitu
apalagi mau pergi-pergi. Ya walaupun kata masnya ditinggal-tinggal sebentar tidak
apa-apa. Tapi kan tetap saja kalau balasnya lama berasa salah. Entahlah saya
itu orangnya seperti punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Tidak enakan sama
orang. Hari selasa saya putuskan untuk resign. Saya mengembalikan modem dan
smartphonenya ke Ibunya. Kenapa ya? Orang kalau bekerja itu terkadang tidak
sesuai dengan kontrak aslinya. Di awal bilangnya untuk posisi A tapi pas kerja
di tempatin di posisi B. Diminta menangani C ternyata di lapangan harus
menangani C,D bahkan E. Dulu ketika saya bekerja part time juga
begitu. Dan cuma bertahan satu minggu. Menjadi CS? Saya sebenarnya orangnya
tidak selalu akrab dengan smartphone, smartphone saya sendiri saja sering saya
taruh gitu aja. Kalau orang lain kan dibawa-bawa terus, didekat mereka terus.
Dan saya juga tipe yang tidak suka bertelpon. Saya tidak suka ditelpon dan
jarang sekali menelpon kecuali urusan yang sifatnya mendadak. Ya semoga ke
depannya saya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, lebih nyaman, dan sesuai
dengan yang saya inginkan. Aamiin.
No comments:
Post a Comment