Tuesday, February 17, 2015

1x24 jam

16 januari 2015. Saya datang menemuinya di rumahnya. Beberapa hari sebelumnya tawaran pekerjaan untuk sekedar mengisi waktu daripada menganggur datang dari tetangga jauh saya. Belum jelas apa jenis pekerjaannya ketika pertama kali saya mendengarkan tawaran itu dari Ibu dan kakak saya. Hari jum'at itu saya putuskan untuk memperjelas semuanya. Saya bertemu dengan yang punya usaha. Seorang laki-laki yang usianya beberapa tahun di atas kakak saya, Ibunya menjalankan toko di rumahnya.

Ternyata pekerjaan yang diberikan adalah untuk menjadi Customer Service dari Online Shop nya. Online Shop nya sendiri menjual produk kecantikan. Jadi, saya akan memegang smartphonenya dan membalasi pesan-pesan yang masuk dari WA, BBM, maupun SMS. BBM sendiri ada 4. Hari itu saya diberi sedikit pengarahan dan diberitahu alamat online shop nya serta dipinjami modem untuk melihat produk-produknya. Hari berikutnya ketika siang saya ditraining diminta menghitung total belanjaan customer. Saya tidak ke rumahnya, cuma lewat BBM aja. Hari senin saya mulai kerja beneran. Saya mulai diminta pegang smartphonenya. Pemberitahuan di awal dulu, kerja dari jam 09.00-14.00 dengan gaji pokok 20.000/hari plus bonus 1000/transaksi, tidak harus bekerja di rumahnya. Dan ternyata ketika hari senin itu di rumahnya, sewaktu saya mau pulang karena sudah pukul 14.00 masnya minta saya buat bawa smartphonenya pulang. DUARRR!!! Lah katanya dari jam 09.00-14.00?? Ini kan berarti diminta jadi CS 24 jam. Lha terus waktu saya buat sama keluarga gimana?? Kata masnya," Gak apa-apa. Bawa aja. Lumayan lho bonusnya kalau dapat customer banyak". Ya sudah akhirnya saya bawa pulang saja, padahal saya juga sudah bilang ke masnya kalau saya di rumah juga sibuk membantu orang tua seperti menyapu, mencuci piring, mengepel dan lain-lain. Di rumah saat itu saya benar-benar sibuk karena harus mengurus kamar saya serta tas-tas saya yang butuh tindakan. Saya pun tidak punya waktu untuk memegang smartphone nya. Eh malah masnya SMS "smartphone nya jangan dimatikan ya nanti customer pada kabur". Di rumah smartphone bunyi terus sementara saya bingung harus membalasinya gimana. Belum mengenal produknya dan bingung harus menghitung totalnya karena harus menghitung biaya ongkos kirim via JNE dimana harus tahu juga produk yang dibeli lebih dari 1 kg atau tidak. Saya ceritakan semuanya ke Ibu saya. Dan Ibu saya malah bertanya "kalau kamu di rumah kan pakai biaya listrik sini dong. Terus gimana?". Saya tanyakan masnya dia jawab "sebenarnya melihat produknya tidak harus lewat laptop kok. Semuanya bisa dilakukan lewat smartphone". Sewaktu awal juga memang masnya memberitahu kalau pulsa semua dia yang menanggung. Tapi, kalau smartphone nya saya bawa kan, kalau daya baterainya habis kan perlu dicharge. Nah, itu pakai listrik siapa? Jujur saja saya merasa tidak nyaman. Seperti tidak cocok dengan saya. Malu juga sebenarnya kerja dengan tetangga. Pokoknya malu kerja sekitar rumah. Dan kenapa tidak sesuai dengan yang sudah dibilang di awal? Ini benar-benar rasanya seperti kerja 24 jam. Mau makan jadi gimana gitu apalagi mau pergi-pergi. Ya walaupun kata masnya ditinggal-tinggal sebentar tidak apa-apa. Tapi kan tetap saja kalau balasnya lama berasa salah. Entahlah saya itu orangnya seperti punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Tidak enakan sama orang. Hari selasa saya putuskan untuk resign. Saya mengembalikan modem dan smartphonenya ke Ibunya. Kenapa ya? Orang kalau bekerja itu terkadang tidak sesuai dengan kontrak aslinya. Di awal bilangnya untuk posisi A tapi pas kerja di tempatin di posisi B. Diminta menangani C ternyata di lapangan harus menangani C,D bahkan E. Dulu ketika saya bekerja part time juga begitu. Dan cuma bertahan satu minggu. Menjadi CS? Saya sebenarnya orangnya tidak selalu akrab dengan smartphone, smartphone saya sendiri saja sering saya taruh gitu aja. Kalau orang lain kan dibawa-bawa terus, didekat mereka terus. Dan saya juga tipe yang tidak suka bertelpon. Saya tidak suka ditelpon dan jarang sekali menelpon kecuali urusan yang sifatnya mendadak. Ya semoga ke depannya saya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, lebih nyaman, dan sesuai dengan yang saya inginkan. Aamiin.

No comments:

Post a Comment