Wednesday, May 11, 2016

Reply 1988 : Taekkie!

Drama reply 1988 memang sudah berakhir. Drama ini merupakan drama ketiga dari reply series, sebelumnya ada Reply 1997 dan reply 1994. Reply 1988 ini lebih terasa friendship dan family nya tapi tetap saja ada sesi husband huntingnya. Hahaha. Kalau menurut saya, bagian menyenangkan dari drama ini selain cerita persahabatan dan kekeluargaannya adalah settingnya yang tempo dulu jadi kita bisa ikut nostalgia meski mungkin kita belum lahir pada tahun itu. Kita bisa tahu apa yang ngehits pada tahun itu. Hahaha. Pokoknya rasanya bikin kalian pengen balik ke masa-masa itu juga. Dan yang ngeselin tapi jadi salah satu ciri khas dari reply series ini adalah bagian husband hunting. Kita diajak menebak siapa suami dari karakter utama perempuan. Seru sih kayak main detektif-detektif-an juga. Tapi, saya sendiri sebenarnya ada di pihak netral kalau masalah menebak siapa si suami alias nggak ada dipihak manapun. Makanya saya nggak begitu terlalu merasa kecewa misalkan endingnya suami bukan seperti harapan para fans yang juga mengikuti reply series ini. Ini menebak suaminya kok juga kayak menebak siapa pemeran utama pertama laki-laki di dramanya ya? soalnya penonton masih belum jelas siapa pemeran utama pertama laki-lakinya.

Untuk Reply 1988, alasan saya nonton adalah karena saya sudah mengikuti dua series reply sebelumnya. Dan alasan kedua karena pengen nonton Park Bo Gum. Sebenarnya saya nggak begitu tahu tentang dia. Hanya sekedar mendengar kalau dia begitu populer akhir-akhir ini. Dan Reply 1988 ini merupakan drama pertamanya yang saya tonton. Ternyata saya pernah menonton film yang pernah dia bintangi tapi saya belum "ngeh" dia yang mana. Di Reply 1988 dia berperan menjadi Choi Taek, master baduk. Berhenti sekolah dan fokus untuk bermain baduk (duh! saya jadi ingat Jang Geu Rae di Misaeng). Taekkie lah yang pada akhirnya menjadi suami terpilih itu dan sukses membuat galau tim lawan (tim jung hwan). Tim fanatik Jung Hwan nggak bisa menerima keputusan writer-nim. Hahaha. Dari awal-awal episode sampai menjelang akhir-akhir episode writer-nim membuat Loveline lebih kuat ke Jung Hwan-DeokSun. Sudahlah ya.. saya nggak mau ngomongin masalah husband hunting. Kasihan buat mereka yang masih pedih sama ending husband huntingnya. Masih ngegalauin suami pilihannya yang ternyata nggak sama dengan suami pilihan writer-nim. Semoga tetap sehat dan kuat ya! :) Aslinya saya heran dengan mereka yang kecewa karena ending husband hunting. Kenapa? Ya karena saya pikir nanti kalau ada series selanjutnya toh mereka bakalan tetap nonton. Iya kan? Hehehe. Tapi, menurut saya dilihat dari ending dramanya (bukan ending husband huntingnya ya...) perlu ada kayak episode SP nya gitu kayak dorama-dorama jepang. Soalnya agak nanggung karena kita nggak tahu gimana nasib Dong Ryong dan Jung Hwan selanjutnya. Reply series benar-benar drama yang sukses mendapat perhatian banyak orang dan berhasil juga mengangkat nama pemeran-pemerannya. Tapi, beratnya nonton Reply 1988 adalah durasi satu episode yang sudah kayak nonton film aja. Padahal dulu nonton series pertamanya yang Reply 1997 durasinya nggak begitu panjang.
Di kehidupan saya, sifat dari Taekkie ada yang mirip dengan saya, yaitu nggak begitu bagus dalam hal "basic life". Hal-hal dasar dalam hidup yang kecil atau simple tapi nggak bisa. Saya nggak tahu cara memegang sendok dan kawan-kawannya dengan benar. Mirip dengan Taekkie yang sepertinya kesulitan makan pakai sumpit. Saya sendiri nggak ngerti. Keluarga saya sering komplain ke saya soal ini. Entahlah, saya dibilang memegang sendok seperti memegang pensil. Jadi, sebenarnya mau menulis atau makan? hehehe. Kadang juga memegangnya dengan cara yang berbeda lagi. Selain itu juga cara berjalan saya juga aneh. Mulai dari anak yang umurnya di bawah saya sampai yang umurnya di atas saya berkomentar tentang itu. Saya merasa kesal, karena saya berjalan ya berjalan saja. Tapi, kok ya di mata mereka itu aneh.
Dan, momen yang paling favorit dari Reply 1988 adalah pas scene Sun Woo dagunya terluka dan ternyata luka itu dia dapat karena belajar bercukur sendiri. Asli, di keluarga orang tua memang harus membimbing anaknya. Mengajarinya, menemani dan memperhatikan tumbuh kembangnya. Rasanya sedih sekali seorang anak harus apa-apa sendiri tanpa orang tua mengajari kita. Bukannya nggak mandiri. Tapi, memang benar terkadang pengalaman hidup orang tua itu berguna bagi anak-anaknya. Karena tentang apapun itu kalau bisa orang tua mendampingi dan mengajarkan anak-anaknya.
Dan untuk karakter Bora, kakak perempuannya DeokSun dia ngeri sekali ya. Terlepas dia memang pikirannya sudah dewasa. Hahaha.

No comments:

Post a Comment