Monday, June 1, 2015

Menjadi Bapak

Pernahkah kalian menonton drama jepang "Kaseifu no Mita"? yang belum nonton, nonton gih! bagus! hehehe. Disini saya bukan mau mereview drama ini, hanya saja saya ingin bercerita tentang kesan saya setelah nonton drama itu. Kalau boleh sedikit bercerita tentang cerita dari drama itu sendiri, drama ini mengisahkan tentang seorang asisten rumah tangga bernama Mita yang bekerja di keluarga yang berantakan. Keluarga itu terdiri dari dua anak laki-laki dan dua anak perempuan serta seorang ayah yang selingkuh dari istrinya dan istrinya bunuh diri. Mita sendiri orangnya misterius dan dalam bekerja dia akan melakukan semua yang diperintahkan oleh majikannya, termasuk untuk membunuh orang. Cukup segini ya ceritanya, yang penasaran tonton saja dramanya. Kembali lagi ke tujuan utama dari tulisan saya ini, setelah menonton drama tersebut saya jadi menyadari kalau tidak semua pasangan menikah itu siap untuk menjadi orang tua. Termasuk yang sangat kelihatan di drama ini adalah karakter si ayah. Tidak semua married man siap untuk menjadi seorang bapak. Di drama ini yang saya lihat seperti itu. Dia bingung mengurusi anak-anaknya dan seperti tidak peduli dan tidak cinta ke anaknya sendiri. Jujur saja sekarang ini saya sedang merasa semakin saya besar semakin ayah saya benci ke saya. Nggak tahu kenapa! Ayah saya tidak pernah bertanya ke saya kalau saya pulang malam entah selepas maghrib atau isya' padahal saya jarang sekali keluar rumah. Beliau seperti tidak peduli dengan saya. Bahkan ketika saya masih kecil atau masih sekolah beliau selalu marah tiap kali saya sakit. Heran saya! Anak sendiri sakit malah dimarahin. Padahal orang sakit kan wajar saja kalau muntah-muntah tiba-tiba dan dimana saja. Tapi, anehnya saya sering menanyakan ke orang rumah tentang keberadaannya. Saya sering bertanya: "Ayah mana?" atau saya juga sering bertanya ke beliau langsung: "Sudah makan?" atau "Sudah mau kerja?". Saya sendiri pun nggak ngerti kenapa saya seperti itu.

No comments:

Post a Comment