Mendidik Anak
a i n a
2:30 AM
0 Comments
Semua orang mungkin pernah berandai-andai
tentang kehidupan masa depannya. Membayangkan dan kemudian membuat
rencana-rencana tentang apa yang akan dilakukannya di masa depan. Salah satunya
mungkin adalah tentang berkeluarga serta mendidik anak. Tapi, sebenarnya saya
ingin berkomentar seperti ini: "percuma saja merencanakan untuk mendidik
anak seperti ini dan itu kalau kalian tidak punya kebersamaan dengan anak itu
sendiri". Kenapa saya bilang seperti ini? Karena realitanya sekarang ini,
kebanyakan para ibu berat untuk melepas pekerjaan mereka dan berkonsentrasi
penuh sebagai ibu rumah tangga di rumah mendidik anak mereka. Para ibu malah
menjadi wanita karir dan masalah untuk mengurus anak mereka menitipkan anak
mereka ke pengasuh anak atau ke nenek si anak. Lantas bagaimana dengan rencana
mendidik anak yang sudah dibayangkan sebelumnya? Apa rencana itu kalian
beritahukan ke pengasuh anak untuk mendidik anak kalian seperti yang kalian
inginkan? Apa kalian yakin mempercayakan anak sendiri untuk diasuh dalam
beberapa jam sehari-harinya ke pengasuh atau kerabat keluarga? Jujur ada nilai
pendidikan orang jaman dulu dalam mendidik anak yang kurang saya sukai. Contohnya
saja ketika si anak jatuh lalu menangis, orang tua (orang jaman dulu) akan menyalahkan
lantainya atau menyalahkan binatang. Sementara seharusnya kita realistis saja
apa penyebab jatuhnya si anak. Kita tidak boleh memarahi atau menyalahkan si
anak juga tapi kita lebih kepada meminta dia next time harus lebih hati-hati
supaya tidak jatuh. Teman saya malahan pernah ada bilang jangan sampai ibu kita
(nenek si anak) yang mengurus si anak. Kenapa? Karena Ibu kita sudah lelah
mengurus dan membesarkan kita. Jadi, kenapa beliau juga harus mengurus generasi
kita selanjutnya (cucunya) dimana itu seharusnya menjadi tugas kita. Memang
sebagai orang tua baru masihlah harus banyak belajar karena masih banyak hal
yang tidak diketahui perihal mendidik anak. Tapi, bukan berarti harus
menyerahkan sepenuhnya ke pengasuh atau kerabat keluarga. Bukankah orang tua
rasanya lebih tenang kalau buah hati ada dalam pengawasan serta pendidikan sendiri.
Duh malah menulis tentang hal semacam ini!
kayak sudah berkeluarga dan punya anak saja! hehehe... sebelumnya mohon maaf
ya... saya hanya ingin berbagi pendapat saya saja. Kalau ada yang salah mohon
maaf juga ya...