"Selamat
buat teman-teman yang hari ini dinyatakan lulus". Tulisku di Facebook selasa
kemaren. Beberapa orang temanku baru saja melalui sidang skripsinya. Dan
Finally bisa wisuda pada periode oktober nanti. Satu yang terlintas di
pikiranku adalah setidaknya mereka tidak akan melalui ramadhan tahun ini dengan
beban skripsi. Itu bagus! Karena rasanya sungguh tidak enak harus menjalankan
ibadah ramadhan dengan masih ada tanggungan skripsi yang tidak kunjung selesai.
Aku sendiri yang pernah mengalaminya. Ramadhanku tahun lalu sungguh ramadhan
yang berat. Dibikin stress oleh skripsi yang tidak berprogress. Blank. Tapi,
biarpun aku di rumah galau maksimal bukan berarti aku tidak melakukan apa-apa.
Aku giat browsing-browsing mencari judul skripsi. Syukur-syukur kalau dapat
contoh aplikasinya. Aku kalang kabut sekali hingga menghubungi beberapa orang
teman di luar teman kuliahku di TI.
Kuliah di TI untuk skripsi memang beda. Kita seperti membuat dua. Satu laporan satu aplikasi. Sementara untuk jurusan lain biasanya hanya laporan aja. Kalau aplikasi belum jadi kita tidak bisa membuat laporannya. Mau menuliskan apa coba di sana? Dan untuk membuat aplikasi pun tidak bisa se-instan kita membuat mie instan. Ada perancangannya, coding yang tidak mungkin akan lepas dari error bahkan setelah jadi masih ada testingnya. Aku menyeleksi beberapa judul skripsi yang sekiranya aku dapat menyelesaikan aplikasinya. Sampai-sampai aku juga mencoba beberapa bahasa pemrograman untuk membuat aplikasinya. Aku tidak bisa asal mengajukan judul. Mungkin langkahku tidak sesuai dengan yang seharusnya. Tapi, aku memang harus bisa membuat aplikasinya dulu baru aku berani untuk mengajukan judul ke dosen pembimbingku. Dan, Alhamdulillah setelah selama Ramadhan aku coding terus pas lebaran aplikasiku sudah lumayan jadi. Aku membuat aplikasi pembelajaran tajwid berbasis android. Murni memakai bahasa pemrograman Java. Desain masih belum maksimal tapi untuk modul-modul didalamnya seperti materi, kuis dan highscore sudah bisa. Setelah perkuliahan aktif kembali selepas libur hari raya, aku bertemu dosen pembimbingku untuk mengajukan judul serta memperlihatkan sample aplikasi buatanku. Judulku pun diACC kemudian aku diminta untuk segera menyelesaikan laporanku supaya bisa ikut seminar proposal yang akan diadakan dalam waktu dekat. Sebenarnya ketika aku mengajukan judul dosenku membandingkan apa yang aku buat dengan beberapa aplikasi yang sudah ada di play store. Padahal aku kan hanya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi bukan developer. Tapi, aku sudah dibandingkan dengan mereka yang expert. Untunglah aplikasi yang akan aku bikin punya nilai lebih. Ada kuis untuk menguji pengetahuan dan tidak hanya berisi materi. Jadi, begitulah cerita ramadhanku tahun lalu. Oiya, aku wisuda bulan april. Dan meski aku agak terseok-seok, tertinggal di garis start karena galau mikir judul skripsi, aku lebih dulu selesai mendapatkan ACC semua dosen daripada teman-temanku yang sudah start skripsi duluan. Hehehe.
Kuliah di TI untuk skripsi memang beda. Kita seperti membuat dua. Satu laporan satu aplikasi. Sementara untuk jurusan lain biasanya hanya laporan aja. Kalau aplikasi belum jadi kita tidak bisa membuat laporannya. Mau menuliskan apa coba di sana? Dan untuk membuat aplikasi pun tidak bisa se-instan kita membuat mie instan. Ada perancangannya, coding yang tidak mungkin akan lepas dari error bahkan setelah jadi masih ada testingnya. Aku menyeleksi beberapa judul skripsi yang sekiranya aku dapat menyelesaikan aplikasinya. Sampai-sampai aku juga mencoba beberapa bahasa pemrograman untuk membuat aplikasinya. Aku tidak bisa asal mengajukan judul. Mungkin langkahku tidak sesuai dengan yang seharusnya. Tapi, aku memang harus bisa membuat aplikasinya dulu baru aku berani untuk mengajukan judul ke dosen pembimbingku. Dan, Alhamdulillah setelah selama Ramadhan aku coding terus pas lebaran aplikasiku sudah lumayan jadi. Aku membuat aplikasi pembelajaran tajwid berbasis android. Murni memakai bahasa pemrograman Java. Desain masih belum maksimal tapi untuk modul-modul didalamnya seperti materi, kuis dan highscore sudah bisa. Setelah perkuliahan aktif kembali selepas libur hari raya, aku bertemu dosen pembimbingku untuk mengajukan judul serta memperlihatkan sample aplikasi buatanku. Judulku pun diACC kemudian aku diminta untuk segera menyelesaikan laporanku supaya bisa ikut seminar proposal yang akan diadakan dalam waktu dekat. Sebenarnya ketika aku mengajukan judul dosenku membandingkan apa yang aku buat dengan beberapa aplikasi yang sudah ada di play store. Padahal aku kan hanya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi bukan developer. Tapi, aku sudah dibandingkan dengan mereka yang expert. Untunglah aplikasi yang akan aku bikin punya nilai lebih. Ada kuis untuk menguji pengetahuan dan tidak hanya berisi materi. Jadi, begitulah cerita ramadhanku tahun lalu. Oiya, aku wisuda bulan april. Dan meski aku agak terseok-seok, tertinggal di garis start karena galau mikir judul skripsi, aku lebih dulu selesai mendapatkan ACC semua dosen daripada teman-temanku yang sudah start skripsi duluan. Hehehe.
Catatanku
tentang skripsi:
Skripsi.
Tugas mandiri. Tidak ada waktu untuk menunggu teman. Dan tidak berarti lantas
kita tidak berteman. Kita sama-sama menuju pada satu tujuan. Hanya saja garis
start kita berbeda. Kita punya judul kita masing-masing yang kita bawa.
Menunggu? Kita bisa saja justru akan tertinggal. Karena kita tidak akan pernah
tahu kapan teman akan mengejar.
ada tutorial bikin kuisnya g kak??share donk..kebetulan temanya sama.:)
ReplyDelete